Bodetabek
Program Nurture to Scale Gandeng 35 Start Up
Program ini menggandeng 35 start up untuk membangun kemitraan antara bisnis teknologi Inggris dan Indonesia.
BOGOR -- Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Mary Truss mengunjungi Bogor Creative Center (BCC) di Kota Bogor dalam peluncuran program Nurture to Scale, Jumat (12/11). Program ini menggandeng 35 start up atau bisnis rintisan dari Jawa Barat untuk membangun kemitraan antara bisnis teknologi Inggris dan Indonesia.
Program yang dijalankan UK-Indonesia Tech Hub dan Endeavor ini menyasar start up di sejumlah sektor. Seperti kesehatan, tanggap Covid-19, tanggap bencana, yang berfokus pada UMKM, perubahan iklim, kemanusiaan, dan pemberdayaan perempuan.
Truss mengatakan, Indonesia merupakan prioritas bagi negaranya. “Dan kami ingin, kerja sama kita, terutama dalam area ekonomi, perdagangan, investasi dan juga teknologi,” ujarnya di BCC, Jumat (12/11).
Menurutnya, Indonesia dan Inggris berada dalam posisi yang tepat untuk memimpin revolusi ini. Di mana Inggris merupakan Unicorn terbesar ketiga di dunia setelah Amerika dan Tiongkok. Sedangkan Indonesia memiliki perusahaan start up Decacorn pertama, yaitu Gojek.
Di samping itu, Truss mengatakan, Pemerintah Inggris menginvestasikan dana sebesar 35 juta dolar AS atau setara Rp 497,8 miliar. Dana ratusan miliar itu akan digelontorkan dalam program Nurture to Scale, untuk membangun kapasitas dan juga membantu lebih banyak lagi perempuan Indonesia.
“Dan hari ini, pertemuan kita adalah take investment dan memastikan bahwa firma dan modal yang mereka butuh untuk scale up usaha bisa berkembang. Sehingga, mereka benar benar bisa memanfaatkan peluang ini,” ujar Truss.
Di kesempatan yang sama Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyampaikan, lewat program Nurture to Scale ini, start up yang terpilih akan dipastikan memiliki kapasitas yang dibutuhkan. “Agar mereka berhasil dan membawa gagasan kreatif serta inovatif dalam teknologi dan menghadirkannya ke pasar,” ujar Owen.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, ekonomi kreatif di Jawa Barat tergolong progresif. Dengan program Nuture to Scale ini, 35 start up yang terpilih ditargetkan bisa berubah skala menjadi mendunia.
Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil--menambahkan, bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, diundang oleh Truss untuk mengunjungi Inggris pada April mendatang. Tujuan, kata dia, untuk mengoneksikan apa yang sudah digaungkan di Bogor hari ini untuk kemudian diskalabesarkan di Inggris
“Kami berterima kasih start up-start up di Jawa Barat dipilih oleh pemerintah Inggris sebagai percontohan, untuk diglobalkan oleh networking pemerintah Inggris,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Elizabeth Mary Truss, tak hanya mengunjungi Bogor Creative Center (BCC), tapi juga mendatangi Kebun Raya Bogor (KRB), Jumat (12/11). Dalam kunjungannya, Truss mengunjungi berbagai tempat bersejarah di KRB yang berkaitan erat sengan Inggris, seperti Monumen Olivia Raffless.
Selama satu jam di KRB, Truss didampingi oleh perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dian Latifah. “Di depan monumen yang dibangun Thomas Stamford Raffles, Mrs Truss menyerahkan cinderamata kepada pihak BRIN yang diwakilkan oleh Ibu Dr Dian Latifah,” ujar General Manager Corporate Communication & Security PT Mitra Natura Raya (MNR) KRB, Zaenal Arifin, kepada Republika, Jumat (12/11).
Selain mengunjungi Monumet Olivia Raffless, Zae mengatakan, Truss juga mengunjungi Seed Bank atau Bank Biji di dalam KRB. Bank Biji tersebut merupakan kerja sama antara BRIN dan Millenium Seed Bank, Royal Botanic Garden Kew, United Kingdom sejak 2016.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.