Ekonomi
Pupuk Indonesia: Program Makmur Genjot Produksi Petani
Pupuk Indonesia menargetkan 250 ribu hektare (ha) Program Makmur tahun depan.
JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan Program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas petani hingga 44 persen. Hal ini terungkap dalam panen program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) untuk komoditas padi yang dilakukan di atas lahan seluas 35 hektare (ha) di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan, Program Makmur merupakan ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani nasional dalam berbudidaya. Menurut dia, petani akan mendapatkan akses permodalan, agro input berkualitas, bimbingan teknis serta jaminan off-taker, dan asuransi dalam ekosistem tersebut.
"Hasilnya peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani. Perlu kami sampaikan juga Program Makmur ini mengedepankan penggunaan pupuk komersial dari Pupuk Indonesia Grup," kata Nugroho saat panen Program Makmur komoditas padi di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Senin (1/11).
Komoditas padi yang dipanen para petani mengalami peningkatan produktivitas 44 persen. Sebelum mengikuti Program Makmur Pupuk Indonesia, Nugraha menjelaskan, produksi rata-rata sebanyak 5,5 ton per ha, kemudian naik menjadi 7,94 ton per ha setelah mengikuti program.
Program Makmur telah dijalankan masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
"Saat ini, PT Pupuk Kujang Cikampek terpilih menjadi project leader Program Makmur di Desa Ciasembaru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat," ujar Nugraha.
Program Makmur telah diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Ia mengatakan, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu ha pada tahun ini.
Komoditas yang menjadi fokus program ini meliputi padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Ia menyebutkan, realisasi Program Makmur secara nasional telah mencapai 50.799 ha dengan melibatkan 31.596 orang petani hingga September 2021.
Pupuk Indonesia Group meyakini target 250 ribu ha Program Makmur dapat terealisasi pada tahun depan. Hal ini mengingat Program Makmur yang telah mencapai 50 ribu ha per September 2021 atau lebih besar dari target semula yang sebesar 25 ribu ha untuk tahun ini.
Direktur Utama Pupuk Kujang Cikampek Maryadi mengatakan, peningkatan produktivitas juga disertai peningkatan keuntungan petani. "Sebelum ikut Program Makmur, petani untung sekira Rp 25,5 juta per ha, sedangkan saat ini bisa untung hingga 33,6 juta per ha atau meningkat hingga 32 persen," ujar Maryadi.
View this post on Instagram
Di balik kenaikan hasil panen petani Ciasem, ada peran banyak pihak, termasuk para agronom tim Makmur yang selalu mendampingi petani. Ia mengatakan, tim Makmur selalu berkoordinasi dengan petani binaan dan memantau perkembangan tanaman pada setiap tahapan.
Setelah panen nantinya para petani ini tak perlu kesulitan menjual gabah mereka. Sebab, Pupuk Indonesia Pangan akan membeli gabah mereka dengan harga yang baik.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Makmur menjadi program nyata dalam meningkatkan kesejahteraan yang didukung peningkatan produktivitas dan pendapatan petani. Lewat Program Makmur, Erick menjelaskan, para petani mendapat banyak fasilitas yang menunjang kegiatan budaya pertanian.
"Program Makmur ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperbesar pasar para petani yang nantinya dapat mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas. Inklusivitas, peningkatan produksi pangan, dan peningkatan kualitas pupuk, hingga akses pasar para petani juga akan lebih terjaga dengan adanya program-program ini,” kata Erick.
Program Makmur diharapkan meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani. Ia juga berharap Indonesia menjadi lumbung pangan dunia lewat Program Makmur.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.