Olahraga
PSIS Semarang Bidik Puncak, Barito Putra Mencari Performa
PSIS Semarang tanpa kekalahan dalam lima partai terakhir, Barito Putra tetap optimistis meski kalah.
BANTUL -- PSIS Semarang berambisi untuk memetik kemenangan saat berhadapan dengan tim juru kunci Barito Putra pada lanjutan pekan kedelapan Liga 1 Indonesia 2021/2022 yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (20/10) malam WIB nanti.
Tambahan tiga angka dari laga ini akan mengantarkan PSIS mengudeta Bhayangkara FC dari puncak klasemen. PSIS tanpa kekalahan dalam lima partai terakhir dengan catatan tiga menang dan dua imbang. Pada partai sebelumnya melawan Persik armada Ian Gillan sukses mengantongi tiga gol tanpa kebobolan.
Performa impresif tersebut tentunya ingin dipertahankan PSIS Semarang saat berjumpa tim degradasi Barito Putera. Meski demikian, Gillan menegaskan, timnya masih perlu meningkatkan kualitas dan tidak terlena dengan beberapa kemenangan pada laga terakhir.
"Kami mencoba untuk mempertajam serangan dan penyelesaian akhir. Kami ingin menciptakan gol sebanyak mungkin pada setiap pertandingan," kata pelatih asal Austria, Selasa (19/10).
Lebih lanjut, pelatih berusia 57 tahun memberi apresiasi penampilan anak asuhnya dalam pertandingan terakhir. Termasuk lini belakang yang tampil lebih solid.
Kini, menjelang pertarungan versus Barito Putera, PSIS diuntungkan dengan kembalinya Hari Nur Yulianto dan Wallace Costa dari masa cedera. Kehadiran dua pemain ini akan menjadi opsi tambahan bagi Ian Gillan.
Akan tetapi, sang pelatih enggan berspekulasi lebih lanjut apakah kedua pemain akan turun sejak menit awal pada laga kontrak Barito Putera.
"Mereka menunjukkan kualitas ketika berduel dengan pemain asing yang punya postur lebih besar," sambung dia.
Di sisi lain, Pelatih 62 tahun itu pun akan melakukan evaluasi selepas melawan PSS. Djanur bertekad memperbaiki penampilan anak asuhnya, apalagi Barito Putera akan kembali memainkan laga di Liga 1 empat hari lagi melawan PSIS Semarang.
"Jedanya cuma tiga hari. Saya pikir, kita tidak boleh down. Kami belum menyerah, kompetisi masih panjang sehingga kita masih punya waktu untuk bisa bangkit," tegas Djanur.
Sementara, gelandang Barito Putera Muhammad Buyung Ismu tak ingin berlarut lama atas kekalahan ini. Pemain anyar Laskar Antasari itu ingin membuktikan Barito Putera bisa bangkit di pertandingan selanjutnya.
"Kita anggap ini sudah selesai, kita akan fokus ke pertandingan selanjutnya. Pertandingan besok kita akan fokus dan berdoa supaya bisa lebih baik lagi. Insya Allah, di pertandingan berikutnya kita akan maksimalkan lagi," tutup Buyung Ismu.
Belum menemukan performa terbaik
PS Barito Putera masih belum menemukan performa terbaik mengawali laga perdana di seri 2 BRI Liga 1 2021/2022. Mereka menelan kekalahan usai takluk 2-3 dari PSS Sleman beberapa waktu lalu.
Kembali mendapat hasil yang kurang memuaskan, pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman mengatakan bahwa masalah fokus dan konsentrasi pemain sepanjang laga masih menjadi pekerjaan rumah. karena kekalahan yang diderita Barito Putera di laga melawan PSS Sleman terjadi akibat kesalahan yang dibuat sendiri oleh pemain.
Keasyikan menekan pertahanan lawan, pemain Barito Putera lupa menjaga pertahanan mereka dengan baik. Sehingga hal tersebut berhasil dimanfaatkan oleh pemain lawan untuk mencetak gol. Ia berharap di laga selanjutnya kesalahan tersebut tidak akan kembali terulang.
“Ya kita harus berbenah lagi ya, berbenah fisik berbenah konsentrasi dan fokus. Dua gol yang terjadi dalam kurun tujuh menit, seharusnya tidak terjadi,” tutur pelatih yang akrab disapa Djanur, dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (19/10).
“Gol ketiga kita sedang menekan tapi kita lupa semuanya ingin terus menekan sampai lupa pertahanan. Padahal di belakang cuma satu pemain,” ujarnya.
Menatap jeda pertandingan sebelum melawan PSIS Semarang pada pekan kedelapan, Rabu (20/10) malam, ia meminta Bayu Pradana dkk melupakan hasil pertandingan yang telah berlalu dan fokus untuk meraih hasil positif saat meladeni PSIS Ssemarang.
Djadjang Nurdjaman juga optimistis timnya masih bisa bangkit karena kompetisi masih panjang. “Saya pikir kita harus mempersiapkan diri untuk pertandingan selanjutnya. Kita tidak boleh down, kompetisi masih panjang masih bisa bangkit,” tegasnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.