JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah memastikan Jakarta sebagai tuan rumah Formula E (FE) mulai tahun depan. Menurut Anies, lokasi Jakarta sebagai tuan rumah tidak hanya berlaku pada 4 Juni 2022.

"Jakarta menyambut baik, bahwa sudah diumumkan kita jadi tuan rumah," kata Anies, saat meninjau infrastruktur di Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara, Ahad (17/10).

Menurut dia, saat ini, Jakarta juga akan bersiap untuk mendukung gelaran internasional tersebut. Sedangkan, terkait soal lokasi balapan, Anies menyebut, hal itu akan diumumkan langsung oleh Formula E Operation (FEO) nantinya.

Dia menegaskan, lokasi juga sudah dicek oleh FEO. "Sudah semua dikerjakan. Nanti lihat faktanya dulu," jelas dia.

Terpisah, Co-founder Formula E, Alberto Longo, mengonfirmasi, Jakarta sebagai tuan rumah FE dalam video yang dikirim khusus untuk penggemar olah raga otomotif Indonesia. Dalam video tersebut, dirinya juga menekankan, pentingnya Jakarta E-Prix bagi Indonesia dan ABB Formula E.

Longo menambahkan, Anies telah mengirimkan pesan sebelumnya, jika 'menggeser' kendaraan pribadi dengan kendaaraan umum adalah langkah lanjutan. Termasuk, mempromosikan mobil listrik ke depannya.

"Ini adalah upaya lintas generasi, dan Formula E akan membantu untuk merangkul partisipasi generasi muda dan para milenial," kata Longo dalam videonya.

Diketahui, memasuki balapan musim ke-8, Formula E akan hadir di kota-kota ikonik dunia, termasuk Diriyah (Saudi Arabia), Rome, Monaco, Berlin, Vancouver, New York, London, and Seoul. Sedangkan, Jakarta E-Prix 2022, akan menjadi gelaran balap pertama, dari tiga balapan yang akan dilaksanakan secara berurutan.

Mengutip Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI, Jakarta resmi menjadi tuan rumah balap ABB FIA Formula E pada tanggal 4 Juni 2022. Keputusan ini, ditetapkan melalui FIA World Motor Sport Council di Paris, pada 15 Oktober 2021 kemarin, yang sekaligus meratifikasi kalender balapan musim ke-8 tahun 2021/2022.

Untuk memaksimalkan manfaat ekonomi, Formula E di Jakarta diklaim Pemprov DKI, tidak akan hanya digelar dalam satu acara, tapi juga rangkaian acara sepanjang beberapa bulan hingga Juni 2022. Acara ini tentu akan melibatkan banyak stakeholder, termasuk UMKM.

Direktur Utama Jakpro, Widi Amanasto, yang akan menjadi penyelenggara, menyampaikan, trek jalanan dalam kota akan sangat efektif dalam mempromosikan Indonesia dan Jakarta dalam gelaran tersebut. "Kami ingin masyarakat dunia menyaksikan kemajuan Indonesia, sehingga mereka tanpa ragu berkunjung ke Indonesia, baik sebagai turis maupun investor," katanya.

Terpisah, anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mempertanyakan, sikap Pemprov DKI menyoal ketegasan melaksanakan Formula E. Padahal, menurut dia, sikap itu menentang aturan sesuai UU, rekomendasi BPK agar dikaji ulang, kondisi Covid-19 yang masih dalam status PPKM, dan keperluan masyarakat akan UMKM.

Tak hanya itu, dia juga mengingatkan, jika pemilihan lokasi balapan sudah banyak ditolak sebelumnya. Mulai dari pemilihan GBK yang sudah ditolak pada 2019-2020 lalu. Termasuk, pemilihan pulau reklamasi yang dinyatakan BRIN memiliki masalah penurunan permukaan tanah.

"Di samping pohon di Monas yang sudah digunduli, membuat tanda tanya besar kenapa harus dipaksakan, tanpa kajian, dan tidak pro lingkungan," ujar Gilbert.

Meski sudah ada renegosiasi, kata dia, dana rakyat sekitar Rp 560 miliar tetap digunakan tanpa ada keterbukaan soal isinya. Dengan dasar itu, pihaknya menduga, jika tidak ada swasta yang terlibat dalam gelaran internasional itu. "Tetapi, keras dugaan menggunakan uang CSR," tegas Gilbert.

Dukungan eksternal

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo juga mengapresiasi keputusan FIA yang menetapkan Jakarta sebagai tuan rumah balap ABB FIA Formula E pada 4 Juni 2022 nanti. Menurut dia, gelaran tersebut nantinya akan melengkapi agenda internasional di Indonesia. Mulai dari rumah balapan-balapan di Mandalika, seperti World Super Bike Championship pada November 2021, Mini GP Februari 2021 hingga Moto GP maret 2022 nanti di sirkuit Mandalika.

"Kebanggaan besar bagi Indonesia, keluarga besar IMI siap menyukseskan perhelatan kedua kejuaraan bergengsi tersebut," ujar Ketua Umum IMI itu dikutip Republika di Instagram-nya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat