Olahraga
PON XX Papua: Jabar Dominasi Taekwondo
Dalam PON XX Papua, Jabar masih membidik tiga emas dari perhelatan taekwondo pada hari terakhir, Selasa (5/10).
JAKARTA — Jawa Barat (Jabar) mendominasi perolehan medali dari cabang bela diri taekwondo PON XX Papua. Pada hari ketiga pertandingan yang berlangsung di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura, Senin (4/10), Jabar berhasil menambah tiga emas dan satu perunggu.
Hasil ini membuat Jabar kini memimpin klasemen perolehan medali cabang bela diri asal Korea tersebut dengan tujuh emas, dua perak, dan tiga perunggu. DKI Jakarta ada di posisi kedua dengan tiga emas, satu perak, dan empat perunggu.
Jabar masih membidik tiga emas dari perhelatan taekwondo pada hari terakhir, Selasa (5/10). Ada empat nomor pertandingan yang jadi incaran Jabar. “Target kami bisa dapat tiga emas lagi. Jadi, bisa bawa pulang 10 emas. Target dari KONI Jabar tujuh emas itu sudah tercapai.” kata perwakilan ofisial manajer Jabar, Megi Firdaus, kepada wartawan Republika, Fitriyanto, di lokasi pertandingan.
Perolehan medali emas taekwondo Jabar dipastikan menurun dari PON XIX. Kala itu, mereka mampu mendulang 12 emas sebagai tuan rumah. Megi mengatakan, perolehan emas Jabar menurun karena saat ini bermaterikan 50 persen atlet muda. Ada beberapa atlet senior Jabar yang pensiun.
Adam Yazid Ferdyansyah salah satu atlet yang menyumbang emas untuk Jabar, Senin (3/10). Turun di kelas kyorugi (tanding) -68 kg, Adam mengalahkan atlet DKI Jakarta Kenny Rafael Mumpel dengan skor akhir 38-15.
Adam maupun Kenny sama-sama menampilkan permainan menyerang. Pada ronde pertama, pertandingan lebih dikuasai oleh Adam dengan mencatatkan nilai 20, sedangkan Kenny hanya mampu mengumpulkan empat poin. Beberapa pukulan dan tendangan dari atlet unggulan Jawa Barat tersebut membuat Kenny harus terjatuh, bahkan sempat keluar dari garis matras.
Pada ronde kedua Adam tidak menurunkan serangan. Sebaliknya, peraih medali emas pada PON XIX tersebut makin menggencarkan tendangan ke lawannya. Bahkan, beberapa kali Kenny kembali dibuat jatuh. Namun, Kenny bukan tanpa perlawanan. Pada suatu momen ia juga berhasil membuat peraih juara dua Chuncheon Korea Open 2015 tersebut juga jatuh. Pada babak kedua skor masih menjadi milik Adam, yakni 27 berbanding sembilan milik Kenny.
Pada ronde ketiga, atlet DKI Jakarta tersebut mulai mengalami kesulitan dan tampak kehabisan tenaga. Di akhir laga, Adam yang merupakan juara satu Jeonju Open Korea pada 2016 tersebut memastikan diri meraih medali emas dengan skor akhir 38-15 sekaligus menyumbang emas untuk Jawa Barat.
Rifda sumbang empat emas
Dari cabang senam, Rifda Irfanaluthfi berhasil memenuhi targetnya membawa pulang empat medali emas dalam perhelatan final senam artistik PON XX Papua di Istora Papua Bangkit, Senin. Emas keempat Rifda untuk DKI Jakarta itu dipastikan lewat penampilannya di nomor lantai. Rifda mengungguli tujuh peserta lainnya dari DKI Jakarta, Riau, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Papua.
Rifda kembali tampil rapi dan apik dengan mengumpulkan total 13.033 poin. Dengan gerakan yang berani dan banyak melibatkan gerakan salto atau summer vault. Angka tersebut memang lebih kecil dari perolehan hasil senam lantainya pada saat melakukan nomor beregu pada hari pertama kompetisi senam artistik dimulai dengan total poin 13.300. Meski demikian, Rifda tetap memuncaki perolehan nilai pada babak individu ini.
Sebelumnya, Rifda berhasil menyabet emas dari semua nomor pertandingan yang diikutinya mulai dari beregu, serbabisa perorangan putri, meja lompat, dan terakhir nomor lantai. Dengan ini, total medali yang diperoleh oleh DKI Jakarta dari senam artistik putri berjumlah empat emas, dua perak, dan dua perunggu.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.