Salah satu rumah yang dibakar di Distrik Dekai, Yahukimo, Ahad (3/9/2021). | Istimewa

Nusantara

Rusuh di Dekai Diduga Buntut Meninggalnya Bupati Yahukimo

Mabes Polri melaporkan situasi keamanan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo sudah berangsur pulih.

JAKARTA -- Mabes Polri menduga penyebab insiden kerusuhan, dan perang suku di Dekai, Yahukimo, Papua disebabkan kematian mantan Bupati Abock Basup. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Rusdi Hartono mengatakan, saat ini tim Polda Papua, sudah mulai melakukan penyelidikan, dan penyidikan peristiwa yang menewaskan enam orang, dan melukai 41 warga, pada Ahad (3/10) tersebut.

“Ini masih didalami. Sudah sekitar 56 orang yang dimintai keterangan,” kata Rusdi, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/10).  “Penyebab pastinya masih didalami. Tetapi isu yang berkembang, penyebab peristiwa (penyerangan) itu, adalah akibat kematian Abock Busup,” kata Rusdi, menambahkan.

Abock Busup adalah Bupati Yahukimo periode 2016-2021. Pada Ahad (3/10), Abock Busup ditemukan tewas di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat. Rusdi menilai, kabar simpang siur penyebab kematian Abock Busup tersebut diduga memicu konflik horizontal di Dekai, Papua.

“Ini diisukan di sana (Papua) disebar isu-isu bentrok, disebabkan adanya isu-isu tidak benar meninggalnya (Abock Busup) karena suatu hal yang tidak wajar,” terang Rusdi.

Padahal, Rusdi melanjutkan, penyebab kematian Abock Busup di Jakarta, pun sedang dalam penyelidikan di Polres Jakarta Pusat, di bawah kendali Polda Metro Jaya. Akan tetapi, dari hasil visum tim dokter di RS Melia Cibubur, di Jakarta Timur, sementara ini kepolisian meyakini Abock Busup meninggal dunia dalam kondisi wajar.

photo
Salah satu rumah yang dibakar di Distrik Dekai, Yahukimo, Ahad (3/9/2021). - (Dok Polda Papua)

“Bahwa memang saudara Abock Busup ditemukan meninggal dunia di hotel Grand Mercure kamar 1707,” terang Rusdi. Polisi, kata Rusdi, mendapat penolakan dari pihak keluarga untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Abock Busup.

Mabes Polri melaporkan situasi keamanan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, di Papua, sudah berangsur pulih. Kabag Penerangan Umum (Penum) Polri, Komisaris Besar (Kombes) Ahmad Ramadhan mengatakan, pascaperang antarasuku Yali, dan Kimyal, kepolisian setempat, dan satuan dari Polda Papua, sedang mengantisipasi agar perang suku tak kembali terjadi.

“Kasus di Yahukimo, adalah antarsuku. Polda Papua, masih mengamankan situasi, dan menenangkan situasi, agar situasi tidak berkembang lagi. Tapi saat ini, situasi keamanan di Yahukimo, sudah berangsung tenang,” ujar Ramadhan, Senin (4/10).

Polda Papua, sebelumnya mengabarkan, perang antarsuku Yali, dan Kimyal di Dekai, Yahukimo, Papua, terjadi pada Ahad (3/10), sekitar pukul 12:45 WIT. Insiden tersebut, dikatakan menewaskan enam orang, dan 41 orang lainnya, dirawat di rumah sakit, akibat luka-luka serius. 

Kejadian tersebut, menurut keterangan sementara berawal dari aksi penyerangan yang dilakukan oleh Kepala Suku Kimyal, Morome Keya Busup ke perkampungan Suku Yali. Kelompok tersebut, menggunakan dua unit mobil minibus, dengan membawa orang, yang bersenjata tajam, dan panah.

“Kelompok tersebut (Suku Yamli), mendatangi masyarakat Suku Yali, dan melakukan penyerangan,” terang Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Ahad (3/10).

Tak cuma menyerang dan melakukan pembakaran hotel, kelompok Suku Yamli, yang dipimpin Morome Keya Busup, juga melakukan aksi penyerangan ke rumah-rumah di komplek pemukiman di sekitar Hotel Nuri. Situasi yang semakin tak terkendali, mendesak Tentara Nasional Indonesia (TNI), juga menerjunkan personel untuk perbantuan keamanan. Gabungan Polri dan TNI, dikatakan Kamal, tetap meminta agar aksi penyerangan dan kerusuhan dihentikan.

Akan tetapi, kata Kamal, upaya untuk melerai, dan mengalau aksi penyerangan tak berhasil yang berakhir pada timbulnya korban jiwa. “Dalam aksi kejadian tersebut, korban meninggal dunia tercatat enam orang, dan luka -luka sebanyak 41 orang,” ujar Kamal.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat