Nasional
PTM Tangerang Dihentikan Dua Pekan
Penghentian sementara PTM hingga dua pekan ke depan setelah ditemukan klaster PTM.
TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah menengah pertama (SMP) yang siswanya terpapar Covid-19.
Penghentian sementara pembelajaran luring tersebut dilakukan hingga dua pekan ke depan setelah ditemukan adanya klaster PTM. “Paling tidak ditutup sementara minimal 10 sampai 14 hari ke depan,” ujar Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah dalam keterangannya, dikutip Jumat (1/10).
Pemkot Tangerang diketahui melakukan tes Covid-19 terhadap para siswa, guru, serta staf sekolah di 18 SMP yang sudah menggelar PTM dari total 120 SMP, baik negeri maupun swasta. Dari sebanyak 1.000 sampel yang diambil, hasilnya menunjukkan ada 27 yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat, puluhan siswa tersebut masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni menuturkan, semua yang terpapar Covid-19 telah menerima vaksinasi.
“Sehingga mereka terekam medis dalam kondisi OTG dan gejala ringan dengan CT value yang tinggi. Maka, potensi penularannya cukup rendah,” ujar Dini.
Dia menerangkan, dengan ditemukannya puluhan kasus Covid-19 dari klaster PTM tersebut, pihaknya melakukan tindak lanjut atau penanganan berupa pendampingan isolasi mandiri. Mulai dari cek kesehatan hingga pemberian obat-obatan. Selain itu juga dilakukan tracing kontak erat 1:15 ke lingkungan keluarga, sekolah, dan sosialnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin menerangkan, sesuai dengan prosedur standar operasional (SOP), jika ditemukan warga sekolah yang terpapar Covid-19, sekolah tersebut harus ditutup sementara. Selama penutupan, 15 sekolah tersebut akan menjalani sterilisasi sekolah.
Dia melanjutkan, meski ditemukan kasus Covid-19 di 15 sekolah yang menggelar PTM, Dindik Kota Tangerang akan tetap membuka PTM tahap lanjutan pada Senin pekan depan. “Masih akan terus berlangsung, hingga saat ini sudah 148 sekolah mengikuti PTM. Sisanya, 52 sekolah akan dibuka pada Senin depan,” ujar dia.
Satgas sekolah
Pemkot Tangerang membentuk Satgas Covid-19 tingkat kelas di 148 sekolah yang telah menerapkan PTM. Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menuturkan, pembentukan Satgas Covid-19 di setiap kelas dilakukan untuk meminimalisasi penularan Covid-19 di sekolah.
“Nantinya diharapkan dapat dibentuk bukan hanya di level SMP, namun juga bisa diimplementasikan di tingkat SD, SMA, dan juga perguruan tinggi,” ujar Arief dalam acara peluncuran Satgas Covid-19 kelas di SMP 13 Kota Tangerang.
Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PAUD Disdakmen) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Jumeri turut meresmikan program Satgas Covid-19 tingkat kelas tersebut.
Jumeri mengatakan, pembentukan Satgas Covid-19 di tingkat kelas dinilai sangat diperlukan. Bahkan hal itu melebihi standar dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri yang mewajibkan adanya Satgas Covid-19 di setiap sekolah.
“Rekomendasi Kemendikbud Satgas Covid-19 hanya terbentuk di tingkat sekolah. Tapi, Kota Tangerang kini membentuk di tingkat kelas,” ujar Jumeri.
Adapun terkait pelaksanaan screening swab massal bagi warga sekolah yang telah menggelar PTM, kata Jumeri, hal itu memang harus dilakukan. Dengan begitu, kepala daerah memiliki data yang pasti, sehingga dapat melakukan upaya mitigasi yang tepat.
“Namun, sekiranya bisa dievaluasi, jika memungkinkan lokalisasi saja. Di mana ditemukan siswa yang positif, kelas itu saja yang ditutup sementara, jangan satu sekolah,” ujar Jumeri.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.