Kabar Utama
Saatnya Bangkit Bersama
Erick Thohir mengajak seluruh elemen bangsa bangkit dan memikirkan rencana pascapandemi.
JAKARTA -- Bangsa Indonesia harus saling bergandengan tangan agar bisa keluar dan bangkit dari pandemi Covid-19. Berbagai ketertinggalan akibat tekanan pandemi selama lebih dari 1,5 tahun harus dikejar secara bersama-sama.
Ajakan tersebut disampaikan dalam talkshow bertajuk "Bangkit Bareng" yang digelar Republika secara virtual dalam rangkaian peringatan HUT ke-26 Republika.co.id, Selasa (28/9). Kegiatan ini menghadirkan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim sebagai narasumber.
Menteri BUMN Erick Thohir mengajak seluruh elemen bangsa memikirkan rencana pascapandemi. Erick menilai, persiapan dalam menghadapi situasi pascapandemi menjadi keharusan agar Indonesia tidak tertinggal dari negara lain saat kondisi telah kembali normal.
"Justru ini eranya kita juga menyerang, jangan bertahan saja. Kalau kita terlena terus dengan Covid-19, nanti pasca-Covid-19 kita akan terpuruk. Ini momentum yang bagus bagi kita semua untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi saat Covid-19 dan juga pasca-Covid-19," kata Erick.
Agar Indonesia bisa secepatnya bangkit dari pandemi, masyarakat diharapkan terus menjaga protokol kesehatan dan tidak lengah dengan penurunan kasus Covid-19 saat ini. Erick yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan, program Indonesia Sehat menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi dan membuat Indonesia bisa berlari kencang pascapandemi.
Erick juga mengajak generasi muda meningkatkan daya saing. Menurut dia, besarnya jumlah anak muda menjadi kekuatan utama bagi bangsa dalam menghadapi persaingan di kancah global dan mewujudkan mimpi Indonesia menjadi negara ekonomi lima besar dunia pada 2045. "Kita punya banyak generasi muda dan sumber daya alam. Jangan hanya menjadi pasar, tapi bergerak pada peningkatan kualitas human capital," kata Erick.
Dari sisi kelembagaan, Erick terus mendorong perusahaan BUMN untuk meningkatkan kontribusi kepada negara melalui dividen, pajak, maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Erick pun optimistis kontribusi BUMN meningkat dalam beberapa tahun ke depan mengingat situasi yang berangsur membaik.
Nilai kontribusi BUMN pada 2020, ungkapnya, sekitar Rp 375 triliun. Adapun dalam sepuluh tahun terakhir, BUMN telah memberikan pemasukan bagi negara sebesar Rp 3.295 triliun. Kontribusi BUMN sangat penting bagi keuangan negara di tengah kondisi pandemi.
Di sektor pendidikan, Mendikbudristek Nadiem Makarim menyatakan bahwa pendidikan Indonesia tertinggal oleh negara-negara lain di bidang numerik, literasi, dan sains. Salah satu hal yang saat ini penting untuk dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Kalau kita enggak mau semakin ketinggalan lagi, ya anak-anak harus tatap muka (sekolah tatap muka) dengan prokes yang teraman yang bisa kita lakukan di masing-masing daerah," ujar Nadiem .
Nadiem menceritakan, selama hampir delapan bulan terakhir dia pergi ke berbagai daerah untuk mendorong pelaksanaan PTM terbatas. Ada hal yang kerap membuatnya marah, yakni sekolah yang berada di daerah tidak terdapat koneksi internet dan gawai, tapi memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Artinya dia tidak sekolah. Harusnya setiap masing-masing daerah tidak melakukan itu. Kalau sekolah itu tidak bisa melakukan PJJ, ya harusnya dicarikan solusi PTM dari dulu," kata dia.
Nadiem menyebut, pelaksanaan PTM terbatas di berbagai daerah sudah mencapai sekitar 40 persen. Angka tersebut masih terbilang kecil. Sebab, satuan pendidikan yang dapat melaksanakan PTM terbatas, yakni yang berada di daerah PPKM Level 1-3, jumlahnya lebih dari 95 persen.
Pandemi, kata Nadiem, membuat anak-anak Indonesia kehilangan 0,8 hingga 1,2 tahun pembelajaran. Namun, dampak penyelenggaraan PJJ secara terus-menerus bukan hanya terkait learning loss, tapi juga psikologis dan emosional siswa.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Kemendikbudristek menggulirkan program Kampus Mengajar. Puluhan ribu mahasiswa akan memberikan bimbingan belajar gratis terhadap anak-anak di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam hal perekonomian, UMKM memiliki peran sangat penting untuk membangkitkan Indonesia. Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan berbagai program guna meringankan beban UMKM. "Kita terus bekerja untuk membina dan membantu UMKM," ujar Teten.
Berdasarkan hasil survei, Teten menyebut sekitar 75 persen UMKM sudah mulai bisa berusaha kembali. UMKM bisa tetap berusaha karena adanya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), antara lain, restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, subsidi pajak, subsidi listrik, hingga program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).
Teten tak lupa mengajak masyarakat maupun pelaku usaha untuk segera melakukan vaksinasi agar perekonomian nasional bisa kembali normal. Untuk membantu mempercepat vaksinasi, Kemenkop UKM pun menggandeng Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia dan asosiasi usaha lainnya dalam menggelar vaksinasi massal.
Gelombang Disrupsi Digital
Menteri BUMN Erick Thohir melanjutkan, Indonesia harus mewaspadai gelombang kedua disrupsi digital. Berbeda dengan gelombang pertama disrupsi digital yang hanya terjadi pada sektor retail, makanan, dan minuman serta transportasi, Erick menyebut sektor industri dalam gelombang kedua disrupsi digital jauh lebih banyak.
Gelombang kedua disrupsi digital terjadi pada sektor keuangan, kesehatan, asuransi, pendidikan, hingga media yang beberapa di antaranya sudah mulai terjadi. "Kita harus siap menghadapi transisi ini dan waktunya tidak lama. Ini sangat mengkhawatirkan kalau kita tidak antisipasi disrupsi digital gelombang kedua," ujar Erick.
Erick menyebut gelombang kedua disrupsi digital dalam tiga tahun memiliki potensi nilai 90 miliar dolar AS. Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 diproyeksikan mencapai 124 miliar dolar AS dan berkontribusi 10 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2025.
BUMN, lanjut Erick, siap mendorong dan memfasilitasi pengembangan industri digital secara komprehensif melalui infrastruktur dan pendanaan. Perusahaan BUMN telah diinstruksikan untuk melakukan hal tersebut.
Erick mencontohkan, Telkom diminta berubah dengan tidak hanya mengandalkan pendapatan yang sudah sunset. "Kita harus memastikan data center jangan dimiliki asing semua. Toh Telkom punya data center di Singapura, kenapa tidak kita buka besar-besaran di Indonesia," ucap Erick.
Selain itu, BUMN melalui BRI Ventures hingga Mandiri Capital juga siap memberikan pendanaan bagi start up atau perusahaan rintisan Indonesia. Erick berharap dukungan BUMN dapat mendorong semakin banyak unicorn atau perusahaan rintisan dengan valuasi 1 miliar dolar AS asal Indonesia.
Jumlah unicorn Indonesia yang saat ini ada delapan, diharapkan Erick dapat meningkat menjadi 25 unicorn dalam beberapa tahun ke depan. "Kita mau startup yang benar-benar orang Indonesia, perusahaan di Indonesia, dan akan go public di Indonesia. Ada keberpihakan sehingga ekosistem kami bisa mendukung," ujar Erick.
Erick menambahkan, Presiden Joko Widodo pada pekan kedua Desember mendatang direncanakan meluncurkan program terkait perusahaan rintisan.
Menkop UKM Teten Masduki menambahkan, pemerintah terus mendorong pelaku UMKM masuk ekosistem digital. Saat ini sudah sekitar 15,9 juta pelaku UMKM yang bergabung ke ekosistem digital.
Angka tersebut naik 100 persen dibandingkan 1,5 tahun lalu. "Ini kan modal yang sangat kuat karena UMKM tingkat resiliensinya tinggi," kata Teten.
Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk ekosistem digital pada 2024. Percepatan digitalisasi UMKM harus terus dilakukan karena menjadi faktor utama bagi UMKM untuk dapat bertahan.
UMKM, kata Teten, berbeda dengan usaha besar yang memiliki modal dan bisa berinvestasi. Pelaku UMKM harus mencari cara supaya usahanya bisa bertahan. "UMKM punya kemampuan adaptasi yang luar biasa. Misal saat tahu daya beli masyarakat menurun, mereka banting setir memproduksi barang yang dibutuhkan market," katanya.
Saat ini, hal yang penting untuk dilakukan adalah menyiapkan UMKM pascapandemi. Salah satu upayanya adalah dengan mendorong UMKM melakukan transformasi digital. Kemenkop UKM telah menggandeng berbagai e-commerce serta menggelar pelatihan UMKM. "Semangat sekali UMKM ikut pelatihan-pelatihan," kata Teten.
Dari sisi akses pasar, Kementerian Koperasi dan UKM melalui Smesco Indonesia sedang menyiapkan hub ekspor di Bali bagi produk UMKM dari Indonesia timur. Fasilitas tersebut disiapkan untuk memenuhi permintaan dunia terhadap produk Indonesia timur yang sangat besar, seperti produk herbal dan produk berbasis kelautan.
"Sekarang UMKM yang tidak memiliki izin ekspor juga bisa melakukan ekspor secara retail. Kita sudah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan jasa pengiriman sehingga bisa tetap efisien," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.