Bodetabek
Ganjil Genap Puncak Tunggu Pusat
Ganjil genap diharapkan menekan penggunaan kendaraan bermotor.
BOGOR — Uji coba ganjil-genap di kawasan wisata Puncak telah memasuki pekan keempat. Uji coba ini akan terus diberlakukan hingga pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mengeluarkan aturan resmi terkait kelanjutan aturan ganjil-genap.
Kapolres Bogor, AKBP Harun, mengatakan, belum mengetahui apakah ganjil-genap akan dipermanenkan. Sementara itu, dia pun sudah menyampaikan rencana penanganan kemacetan di jalur Puncak kepada Kemenhub pada akhir pekan lalu.
“Kita jelaskan rencana-rencana kita, mereka apresiasi. Nah, terkait dengan kebijakan ini masih digodok (dimatangkan). Kapan ditandatanganinya, kapan diresmikannya, kita masih belum tahu. Karena proses itu masih lama kalau sampai ke kementerian,” kata Harun, Ahad (26/9).
Harun mengatakan, selama kebijakan atau aturan resmi belum dikeluarkan, pihaknya akan terus melaksanakan uji coba. Hal ini dikatakannya sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Bogor agar wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan wisata Puncak lebih nyaman.
Harun menambahkan, selama empat pekan pelaksanaan uji coba ganjil-genap, tercatat ada penurunan kuantitas kendaraan yang datang. Diperkirakan ada sekitar 25 persen. Hanya saja, sambung dia, jajaran Polres Bogor masih harus memastikan apakah ganjil-genap ini sudah tersosialisasikan dengan baik ke masyarakat.
Apalagi, sebagian besar masyarakat yang datang ke Puncak berasal dari Jakarta, yang notabene sudah terbiasa dengan ganjil-genap di daerahnya sendiri. “Mereka rata-rata juga punya kendaraan dua, lebih dari satu. Apakah nanti itu memengaruhi intensitas ke Puncak,” ujar dia.
View this post on Instagram
Selain menerapkan kebijakan ganjil genap di kawasan Puncak Kabupaten Bogor, Polres Bogor juga menerapkan sistem satu arah pada Ahad. Sistem satu arah tersebut diterapkan secara situasional.
Kasatlantas Polres Bogor, AKP Dicky Anggi Pranata, mengatakan, pemberlakuan sistem satu arah dari arah Puncak ke arah Jakarta dilakukan, mengingat pada Ahad merupakan arus balik bagi wisatawan Puncak. Sistem satu arah diterapkan mulai pukul 11.30 WIB hingga berita ini diturunkan.
“Sistem satu arah ini tadi kita mulai dari pukul 11.30 WIB, sampai waktu yang belum ditentukan. Masih situasional melihat kepadatan arus lalu lintas,” kata Dicky, Ahad.
Lebih lanjut, Dicky mengatakan, rencananya pemberlakuan sistem satu arah menuju Jakarta akan terus dilakukan hingga kondisi arus lalu lintas di kawasan Puncak membaik. Berdasarkan pantauan Republika, arus balik di jalur Puncak terpantau ramai lancar. Meskipun kendaraan sebagian besar menuju Jakarta, kepadatan paling banyak hanya terjadi di sekitar Cimory Riverside, tepatnya di Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua.
“Saat kondisi arus lalu lintas membaik baru kami hentikan oneway ini. Jadi situasional kondisi di lapangan saja,” ujar dia.
Pembangunan jembatan
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin, terus berupaya merealisasikan pembangunan Jalur Puncak II. Rencananya, sebuah jembatan ikonik yang menjadi perbatasan wilayah Kabupaten Bogor dan Cianjur akan dibangun di jalur alternatif tersebut.
Ade mengatakan, di jembatan tersebut nantinya akan menonjolkan ciri khas dari dua daerah. Ide tersebut, lanjut Ade, berasal dari ide anggota DPR Komisi V, Mulyadi.
“Idenya dari beliau juga membuat jembatan antardaerah. Jadi, dua khasnya bisa bersatu di sini,” kata Ade saat meninjau rencana pembangunan Jalur Puncak II, Sabtu (25/9).
Di lokasi yang sama, Mulyadi mengapresiasi datangnya Ade Yasin ke perbatasan Kabupaten Bogor dan Cianjur. Datangnya Ade Yasin ke titik tersebut berkorelasi dengan upayanya yang ingin merealisasikan Jalur Puncak II.
“Bahkan, saya bilang ke ibu (bupati) kalau berkenan kasih kesempatan masyarakat juga untuk menuangkan ide-idenya, kita lombakan buat jembatan yang betul-betul menjadi kebanggaan. Khususnya Bogor Timur,” kata Mulyadi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.