Jakarta
Bioskop Drive In: Sensasi Menonton Film dari Dalam Mobil
Inisiasi kehadiran Bioskop Drive in Senja berangkat dari kondisi pandemi Covid-19
Di tengah munculnya era pandemi Covid-19, muncul beragam kreasi, khususnya dalam menonton film. Salah satunya dengan bioskop drive in. Sebenarnya bioskop drive in atau menonton film bioskop dari dalam mobil tidak benar-benar baru.
Di Indonesia, untuk pertama kalinya, pada 1970-an, hadir drive in theatre atau teater kendara di Pantai Binaria (sekarang Ancol) yang digagas oleh Ciputra. Dengan konsep tersebut, penonton dapat menyaksikan film di ruang terbuka dari mobilnya masing-masing. Namun, masa kejayaan teater kendara berakhir pada awal 1990-an.
Kini, konsep itu dimunculkan kembali, yakni oleh para anak-anak muda yang menginisiasi ‘Drive in Senja’. Tepatnya Agustus 2020, Drive in Senja menjadi ide sarana hiburan menonton film yang aman di tengah kondisi pandemi Covid-19. Karena konsep ini, pengunjung hanya menonton dari dalam mobil masing-masing.
Co-Founder Drive-in Senja, Reyhana Zahra, menuturkan, inisiasi kehadiran Drive-in Senja berangkat dari kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan dunia hiburan ikut tak bergairah. Semua tempat hiburan ditutup, termasuk bioskop, sehingga masyarakat seolah kering dalam memperoleh kebutuhan hiburan.
Dia menuturkan, Drive-in senja yang diinisiasi olehnya dan beberapa co-founder lainnya mendapatkan ide konsep menonton film dari dalam mobil dengan melihat konsep sejenis yang ada di luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Australia, serta teater kendara di Ancol lima dekade lalu. Selain itu juga dengan melihat kondisi kebutuhan pasar.
Dalam proses pemutaran film, secara lebih teknis, pada awal masuk ke arena Drive-in Senja, akan ada pemindaian barcode, mobil akan didisinfektan, para pengunjung yang ada di dalam mobil dicek suhu tubuhnya, juga diberi fasilitas hand sanitizer. Kemudian, pengunjung akan mendapatkan makanan atau snack sesuai dengan paket yang dibeli, seperti popcorn dan burger.
Lantas mobil bergerak menuju ke arah titik-titik menonton yang merupakan lahan parkir. Untuk mendengarkan suara dari film yang ditayangkan, pengunjung perlu menyetel stasiun radio tertentu.
View this post on Instagram
"Dengerin pakai radio tertentu yang masuk ke suara film ada di mobilnya. Nonton-nya 1,5 jam sampai 2 jam kayak menonton film biasa. Enaknya, ada VIP mobil dibuka bagian belakang, kita kasih kasur, guling, berasa di rumah-lah," tutur Reyhana. Pihak Drive-in Senja mematok harga mulai dari Rp 200 ribu untuk satu mobil.
Reyhana bercerita, kegiatan bioskop Drive-in Senja hingga saat ini masih dilakukan dengan sistem roadshow atau semacam acara sirkus ke beberapa kota di Indonesia. Kota-kota yang sudah pernah dikunjungi, di antaranya Tangerang, Bandung, Surabaya, dan Bali.
Drive-in Senja di Kota Tangerang terbilang paling banyak peminatnya. Salah satu faktornya karena strategis di lokasi dekat Ibu Kota. Saat ini Drive-in Senja tengah menggelar kegiatannya di Mal Alam Sutera, Tangerang Selatan, tiap akhir pekan. Film-film yang ditayangkan beragam genre, mulai dari horor, aksi, drama, hingga bergenre keluarga.
Dalam waktu dekat, Reyhana mengatakan, akan membuat inovasi baru mengenai film-film yang bakal ditayangkan. Serta merambah ke lebih banyak kota di Indonesia untuk lebih mengenalkan konsep bioskop drive-in, terutama bakal segera digelar di DKI Jakarta.
"Di Jakarta kita benar-benar mau mengembangkan thematic experience. Misalnya, ada horror night. Jadi, orang pada datang enggak cuma menonton film, tapi juga ketemu hantunya, suasana juga mencekam banget," ujar dia.
Salah satu penonton, Liany, mengatakan, senang menonton dengan konsep seperti bioskop drive-in. Karena, hal ini baru pertama kali dia merasakannya. “Kalau nonton di bioskop mah sudah biasa, tapi menonton dalam mobil, dan banyak juga mobilnya, seru juga,” kata Liany.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.