Ekonomi
Telkom Raup Laba Bersih Rp 12,5 Triliun
Margin laba bersih Telkom mencapai 17,9 persen, naik signifikan dari 16,4 persen pada semester I 2020.
JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan kinerja positif pada semester I 2021. Emiten berkode saham TLKM tersebut meraup pendapatan konsolidasian sebesar Rp 69,5 triliun atau tumbuh 3,9 persen secara tahunan dibandingkan periode tahun lalu.
Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) Telkom mencapai Rp 37,8 triliun atau tumbuh 4,7 persen secara tahunan. Marjin EBITDA perseroan juga naik dari 54,0 persen pada tahun lalu menjadi 54,4 persen per semester I 2021.
Sementara itu, laba bersih konsolidasian mencapai Rp 12,5 triliun atau tumbuh 13,3 persen secara tahunan pada paruh pertama 2021. Dengan performansi tersebut, margin laba bersih Telkom mencapai 17,9 persen, naik signifikan dari 16,4 persen pada semester I 2020.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan, pertumbuhan positif pada periode ini didukung oleh pertumbuhan bisnis digital perseroan. "Transformasi digital yang dilakukan Telkom dalam menjadi digital telco mulai membawa dampak positif terhadap kinerja perusahaan," kata Heri di Jakarta, Senin (6/9).
Heri menjelaskan, fokus kerja Telkom di ranah bisnis digital dilakukan melalui tiga domain utama perusahaan, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services. Berbagai produk dan layanan terus dikembangkan perusahaan seiring dilakukannya peningkatan kualitas secara simultan demi menjamin terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat.
Sepanjang paruh pertama 2021, Telkom telah mengembangkan kapasitas dan meningkatkan kualitas layanan di ranah digital connectivity. Pada periode Januari-Juni 2021, Telkom menambah panjang jaringan komunikasi berbasis fiber optik hingga 1.898 km. Sampai dengan akhir Juni 2021, panjang jaringan fiber backbone telah mencapai 169.833 km.
View this post on Instagram
Pada bisnis fixed broadband, Telkom melalui IndiHome kini melayani lebih dari 8,3 juta pelanggan dari 496 kota dan kabupaten di Indonesia. Jumlah pelanggan IndiHome per semester I 2021 tumbuh 11,4 persen secara tahunan, dan diikuti dengan meningkatnya nilai rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) dari Rp 266 ribu per kuartal I 2021 menjadi Rp 270 ribu pada kuartal kedua tahun ini.
"Peningkatan ARPU IndiHome menunjukkan kebutuhan pelanggan kian meningkat, baik dalam kualitas kecepatan akses maupun keberagaman konten melalui layanan add-ons IndiHome," ujar Heri.
Pelayanan optimal juga diberikan Telkom pada segmen konektivitas mobile melalui Telkomsel. Per semester I 2021, jumlah pelanggan Telkomsel telah mencapai 169,2 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 117,7 juta pelanggan tercatat sebagai pengguna layanan mobile data aktif.
Telkomsel mengakses internet terlihat dari tumbuhnya angka lalu lintas data segmen mobile sebesar 54,5 persen secara tahunan menjadi 6.573.499 terabita. Telkomsel terus melakukan penambahan jumlah base transceiver station (BTS) di berbagai daerah.
Saat ini, terdapat 237.300 BTS yang dimiliki Telkomsel, yang mayoritas di antaranya berbasis 3G/4G. Jumlah BTS berbasis 3G/4G tersebut mencapai 187.048 unit dan akan terus bertambah seiring makin meningkatnya kebutuhan masyarakat atas akses internet mobile.
Pada bisnis menara telekomunikasi TelkomGroup, akhir Agustus lalu telah dilaksanakan penambahan pengalihan kepemilikan sebanyak 4.000 unit menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel. Dengan adanya pengalihan kepemilikan, Mitratel telah memiliki lebih dari 28 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia, baik urban, suburban, maupun daerah rural.
Langkah ini semakin memperkuat portofolio menara telekomunikasi TelkomGroup serta memantapkan langkah Mitratel sebagai pemain tower terbesar di Indonesia, yang mendukung beragam kebutuhan tidak hanya bagi TelkomGroup, tapi juga tenant lainnya. Dengan begitu, Mitratel bersiap untuk mengoptimalkan value creation selanjutnya melalui aksi korporasi yang lebih besar lagi.
Pada ranah digital platform, Telkom tengah giat melakukan pembangunan data center seiring dengan peningkatan solusi layanan komputasi awan, big data, IoT, cyber security, serta berbagai produk yang mempermudah transaksi keuangan. Data center menjadi salah satu platform yang permintaannya tumbuh signifikan seiring dengan peningkatan aktivitas dalam bisnis digital.
Telkom juga telah mengucurkan investasi untuk perusahaan digital skala besar ataupun rintisan (startup) dari Indonesia dan luar negeri. Melalui Telkomsel, Telkom telah menambah nilai investasi pada perusahaan teknologi Gojek pada Mei 2021. Kemudian, melalui perusahaan ventura MDI Telkom juga telah berinvestasi pada 50 startup dari 12 negara.
"Melalui investasi ini, perusahaan tak semata bertujuan pada peningkatan capital gain, tetapi juga fokus menghasilkan nilai sinergi pada bisnis digital TelkomGroup," kata Heri.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.