Kabar Utama
Vaksin Didorong Merata
Kemenkes menargetkan vaksinasi mencapai 2,3 juta dosis per hari pada September ini.
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta jajarannya memperbanyak pasokan vaksin ke daerah yang tingkat vaksinasinya masih rendah. Jokowi menekankan, vaksinasi harus terus digencarkan demi menghambat laju penyebaran Covid-19. Dorongan pemerataan vaksin pun disuarakan DPR dan peneliti demi mempercepat terbentuknya kekebalan komunal.
Kemarin, Presiden meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta pelajar di Provinsi Lampung. Lampung merupakan provinsi yang tingkat vaksinasinya terendah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Rabu (1/9), realisasi vaksinasi dosis pertama di Lampung sebanyak 868.168 suntikan atau 13,1 persen.
“Saya ingin vaksinasi di Provinsi Lampung terus digencarkan, sehingga segera bisa menghambat laju penyebaran Covid-19, dan kita berharap terutama untuk anak-anak, murid-murid semuanya,” kata Jokowi saat meninjau vaksinasi di Poltekkes Tanjung Karang, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (2/9). Kegiatan vaksinasi tersebut diikuti 100 pelaku UMKM.
Jokowi lalu meninjau program vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik di SMA Negeri 2 Kota Bandar Lampung. Kegiatan vaksinasi serupa juga dilaksanakan secara serentak di sejumlah wilayah lainnya.
Kepada Presiden, salah satu perwakilan dari Puskesmas Satelit Bandar Lampung menyampaikan, capaian vaksinasi di wilayah sekitar puskesmas sudah mencapai 62 persen. Untuk mempercepat penyelesaian target sasaran vaksinasi, ia meminta Presiden bisa menyediakan pasokan vaksin yang dibutuhkan. “Ini akan lebih cepat lagi kalau vaksin kita lancar, Pak, vaksinnya cukup,” ucap perwakilan dari Puskesmas Satelit.
Mendengar permintaan itu, Jokowi berjanji segera menambah pasokan vaksin Covid-19 untuk mempercepat vaksinasi. “Nanti saya perintahkan Kemenkes agar vaksin untuk Provinsi Lampung diperbanyak,” kata Jokowi.
Dalam kunjungannya ke Lampung, Jokowi juga menyinggung mengenai angka kematian pasien positif Covid-19 di daerah tersebut yang mencapai 7,5 persen. Ia meminta para kepala daerah segera menangani permasalahan ini.
Menurut Jokowi, salah satu penyebabnya terjadi karena terlalu banyak pasien yang melakukan isolasi mandiri dan terlambat dibawa ke rumah sakit. “Sehingga (penanganannya) bisa dipindah ke isoter (isolasi terpusat) agar bisa cepat ditangani," katanya.
Alasan kedua, kata Jokowi, karena vaksinasi di Lampung masih rendah, yaitu baru mencapai 13 persen untuk dosis pertama.
Menteri BUMN Erick Tohir yang turut mendampingi Jokowi ke Lampung mengajak masyarakat untuk segera mengikuti vaksinasi dan selalu menjaga protokol kesehatan. "Rakyat harus sehat agar ekonomi bisa pulih," kata Erick.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam kesempatan terpisah mengatakan, pemerintah akan terus mempercepat laju vaksinasi. Ia menargetkan vaksinasi bisa mencapai 2,3 juta dosis per hari pada September ini.
Sejak program vaksinasi dilakukan pada 13 Januari 2021, realisasi vaksinasi mencapai 50 juta dosis dalam 26 pekan. Pada akhir Agustus atau atau kurang dari enam pekan, 50 juta vaksinasi kedua juga tercapai.
Dante mengaku optimistis dengan target itu lantaran laju suntikan yang berhasil ditingkatkan menjadi 10 juta per 10 hari sejak Agustus. Keyakinan itu juga berdasarkan pada distribusi vaksin sebesar 15,2 juta dosis pada pekan keempat Agustus dan 23 juta dosis pada pekan kelima Agustus hingga awal September ini. "Kami optimistis target 2,3 juta dosis per hari yang tadi saya sampaikan akan dapat tercapai, " katanya.
Pemerataan vaksin
Ketua DPR Puan Maharani mendorong pemerintah mempercepat dan melakukan pemerataan pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat agar tidak terjadi kesenjangan vaksinasi. "Kita perlu bergotong royong untuk memastikan bahwa jangan sampai ada kesenjangan vaksinasi. Kita tidak bisa sehat sendiri, lingkungan kita juga harus sehat," kata Puan, Kamis.
Puan mengatakan itu saat mengujungi sentra vaksinasi di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara. Puan mengapresiasi tingkat vaksinasi Indonesia yang saat ini berada di peringkat ketujuh dunia. Ia yakin, dengan semangat gotong royong, vaksinasi di Tanah Air bisa terus meningkat dan mendekati negara-negara besar lainnya.
DPR bersama pemerintah, katanya, terus berkoordinasi untuk terus menjaga ketersediaan vaksin di dalam negeri. Hal ini agar laju vaksinasi semakin cepat.
Peneliti dari Center for Indonesian Policy Study (CIPS) memperkirakan, Indonesia baru bisa mencapai target vaksinasi lebih dari dua juta dosis per hari pada November. "Karena kita terima bulan Oktober 85 juta dosis, kalau tidak ada perubahan. Kalau pasokan ditambah, kecepatan bisa lebih tinggi lagi," kata peneliti CIPS Andree Surianta.
Andree mengatakan, kecepatan vaksinasi bukan hanya persoalan kecepatan penyuntikannya. Salah satu hal yang menghambat adalah distribusi dari pusat ke daerah yang belum merata.
Agar distribusi lebih merata, ia menyarankan pemerintah menggandeng pihak swasta. Selain itu, bisa dilakukan dengan memanfaatkan jaringan rumah sakit swasta besar yang memiliki kapasitas rantai dingin. "Kalau bisa, rumah sakit diizinkan mencari dan membeli vaksin sendiri. Tidak perlu bergantung pada pemerintah," katanya.
Vaksin Berdatangan
Indonesia terus menerima pasokan vaksin Covid-19 dari berbagai skema. Pada Kamis (2/9), Indonesia menerima kedatangan 500 ribu dosis vaksin Astrazeneca dan 1,19 juta vaksin Pfizer dalam bentuk jadi.
Sebanyak 500 ribu dosis vaksin Astrazeneca yang tiba kemarin diperoleh dari Pemerintah Australia. Kedatangan vaksin Astrazeneca ini merupakan pengiriman tahap pertama dari rencana pengiriman 2,5 juta dosis vaksin dari Pemerintah Australia pada 2021.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, vaksin AstraZeneca ini diperoleh melalui mekanisme bilateral. “Sore hari ini kita kembali menerima kedatangan vaksin Astrazeneca yang merupakan dose sharing yang diperoleh dari Pemerintah Australia,” kata Retno dalam pernyataannya usai kedatangan vaksin Astrazeneca, Kamis (2/9).
Retno mengatakan, Pemerintah Australia juga berkomitmen memberikan dukungan pengadaan vaksin bagi Indonesia senilai 77,1 juta dolar Australia yang akan disalurkan melalui UNICEF. Dukungan kerja sama vaksin ini telah ia bahas beberapa kali dengan menteri luar negeri Australia.
Selain melalui tingkat menteri, kata Retno, penguatan kerja sama penanganan Covid-19 juga dilakukan secara intensif pada tingkat pimpinan tertinggi kedua negara. “Atas nama Pemerintah Indonesia, saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Australia atas dukungan kerja sama penanganan Covid-19," katanya.
Pemerintah, kata Retno, akan terus bekerja keras guna memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri. Indonesia pun telah menyuntikkan lebih dari 100 juta dosis vaksin. Saat ini, Indonesia juga telah menduduki peringkat ketujuh terbesar di dunia pada jumlah dosis vaksin yang disuntikkan.
“Dengan penduduk yang besar, upaya untuk melakukan akselerasi vaksinasi akan terus dilakukan. Percepatan vaksinasi tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat,” kata Retno.
Selain vaksin Astrazeneca, Indonesia juga kedatangan 1.195.740 dosis vaksin Pfizer pada kemarin pagi. Vaksin yang datang pada tahap ke-47 ini dalam bentuk jadi.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, Indonesia sejauh ini telah memiliki sekitar 220 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi maupun bahan baku. Untuk vaksin Pfizer, Dante mengatakan Indonesia akan mendapatkan lebih dari 54,6 juta dosis. Saat ini, Indonesia sudah menerima sekitar 2,7 juta dosis vaksin Pfizer.
"Untuk Pzifer kita akan mendapatkan kurang lebih 54,6 juta dengan kedatangan yang sudah diterima sekitar 1,5 juta, dan ini adalah kedatangan kedua sebesar 1,2 juta dosis," terangnya
Warga antusias
Saat ini, vaksin Pfizer yang memiliki efikasi 95,5 persen sudah didistribusikan ke berbagai daerah dan dipakai dalam kegiatan vaksinasi massal. Pemkot Depok, Jawa Barat, misalnya, menggelar program Gebyar Vaksinasi Covid-19 secara serentak pada 1-5 September di 11 kecamatan menggunakan vaksin Pfizer.
Berdasarkan pemantauan Republika, ribuan warga sudah mengantre sejak pukul 07.00 WIB untuk pendaftaran penerima vaksin Pfizer dosis pertama di Kecamatan Limo dan Cimanggis, Kota Depok, Rabu (1/9).
"Warga cukup antusias mengikuti vaksinasi ini. Mereka sudah mendaftar melalui RT masing-masing dengan membawa KTP. Ada juga mendaftar datang langsung ke lokasi vaksin di Kantor Kecamatan Limo," ujar Plt Camat Limo, Nina Suzana, di Kantor Kecamatan Limo, Kota Depok, Rabu (1/9).
Antusias warga untuk divaksin juga terlihat di Kecamatan Cimanggis. "Target 1.000 vaksin per hari. Selain mendaftar di RT, warga juga datang langsung mendaftar di kantor kecamatan," kata Camat Cimanggis, Abdul Rahman.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, pihaknya menargetkan 1.000 orang yang divaksin setiap hari di setiap kecamatan. Pelaksanaan vaksinasi akan berlangsung di 11 kecamatan di Kota Depok, yaitu di Kecamatan Beji, Pancoran Mas, Sukmajaya, Tapos, Cimanggis, Bojongsari, Sawangan, Cipayung, Cilodong, Limo, dan Cinere.
"Ini upaya kami untuk percepatan vaksinasi untuk mencapai 70 persen target pada Oktober 2021," kata Dadang.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.