Sejumlah pelajar menunggu giliran untuk divaksin Covid-19 saat vaksinasi massal bagi peserta didik di Gedung Serba Guna (GSG) Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Bandar Lampung, Lampung, Kamis (2/9/2021). | ANTARA FOTO/Ardiansyah

Nasional

Vaksinasi Targetkan 2,3 Juta Suntikan per Hari

Percepatan vaksinasi bergantung pula pada distribusi vaksin ke daerah.

JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya meningkatkan kemampuan mempercepat vaksinasi Covid-19. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menargetkan bisa mencapai 2,3 juta dosis suntikan vaksin per hari dalam bulan September.

"Kami targetkan pada September bisa mencapai 2,3 juta dosis suntikan per hari," kata Dante dalam konferensi pers, Kamis (2/9). Sejak pertama vaksinasi dilakukan yakni pada 13 Januari 2021, vaksinasi telah menyasar ke 50 juta orang dalam waktu 26 minggu. Di akhir Agustus atau kurang dari 6 minggu 50 juta vaksinasi kedua juga tercapai.

Dante mengaku optimistis dengan target tersebut lantaran laju suntikan berhasil ditingkatkan menjadi 10 juta per 10 hari sejak bulan Agustus. Keyakinan itu juga berdasar pada distribusi vaksin sebesar 15,2 juta di pekan ke-4 Agustus dan 23 juta pada pekan ke-5 Agustus hingga awal September ini.

"Kami optimistis target 2,3 juta dosis per hari yang tadi saya sampaikan akan dapat tercapai," tegasnya.

Peneliti dari Center for Indonesian Policy Study (CIPS) memperkirakan Indonesia bisa mencapai target vaksinasi sebanyak 2,7 juta dosis sehari pada bulan November. Target tersebut seiring datangnya pasokan vaksinasi dari luar negeri.

"Kalau lihat kecepatan tertinggi mungkin di November, karena kita terima bulan Oktober 85 juta dosis, kalau tidak ada perubahan ya. Kalau pasokan ditambah, kecepatan bisa lebih tinggi lagi," kata peneliti CIPS Andree Surianta, Kamis (2/9).

Perkiraan tersebut berdasar kalkulasi pasokan vaksin yang diterima oleh Indonesia setiap bulannya sesuai dengan data dari Kementerian Kesehatan yang dipaparkan di DPR. Setiap vaksin yang datang ditargetkan harus habis pada bulan berikutnya.

Sejak pertama kali program vaksinasi Covid-19 digelar hingga hari ini terhitung baru seperempat target telah divaksinasi. Andree mengatakan jika target vaksinasi harus selesai pada akhir tahun 2021 seperti keinginan Presiden Joko Widodo, maka dibutuhkan vaksinasi sebanyak 317 juta dosis selama empat bulan terakhir, atau sebanyak 2,5 juta dosis per harinya.

"Kalau lihat dari ketersediaan pasokannya, hanya mungkin terjadi di dua bulan terakhir," katanya. Andree mengatakan sebenarnya kecepatan vaksinasi bukan hanya persoalan kecepatan penyuntikannya saja, melainkan juga distribusi dari pusat ke daerah yang belum merata.

Selain berupaya memenuhi pasokan dari luar negeri, vaksin asal Indonesia juga terus dalam proses pengembangan. Vaksin Merah Putih dari Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman kini memasuki tahap transisi. Ketua LBM Eijkman Amin Soebandrio mengungkapkan, vaksin Eijkman berada di tahap transisi dari proses penelitian dan pengembangan ke industri.

Riset dan pengembangan vaksin Eijkman sudah 90 persen lebih. Amin berharap proses uji klinis dapat mulai dilakukan akhir tahun ini atau pada awal tahun 2022. "Targetnya (uji klinis) masih 2022," ujar Amin, Kamis (2/9)

Setelah proses uji klinis dilakukan, Amin memperkirakan, delapan bulan kemudian akan memperoleh izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). "Intinya lembaga Eijkman dengan industri sudah bekerja sama erat. Prosesnya bukan berarti lembaga Eijkman menyerahkan bibit vaksin lalu selesai, tapi kami akan terus mengawal sampai uji klinis dan seterusnya," tutur Amin. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat