Inovasi
Hidupkan Kelas dengan Belajar Interaktif
Dunia pendidikan kini tak bisa dipisahkan dari kehadiran teknologii.
Wajah dunia pendidikan saat ini, sudah tak bisa lagi dipisahkan dari teknologi. Proses belajar jarak jauh yang hampir berjalan selama dua tahun, juga terus melahirkan inovasi dan pengembangan, untuk makin menunjang proses belajar.
Pada Rabu (25/8), untuk terus mengoptimalkan pembelajaran daring, Kelas Pintar memperkenalkan versi terbaru dari Guru yang merupakan layanan kelas daring interaktif bersama para guru dari Kelas Pintar. Melalui versi terbaru ini, para siswa bisa langsung bertanya selama sesi Kelas berlangsung melalui teks, foto dan telepon. Dengan begitu, pengalaman belajar diharapkan dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Selain itu, versi terbaru dari Guru juga menghadirkan materi yang lbih lengkap dan jelas karena para siswa bisa melihat kembali rekaman sesi Kelas yang telah berlangsung. Kemudian, mendapatkan materi pendukung sesuai dengan topik yang dipelajari
Agar proses pembelajaran jadi lebih menyenangka, materi yang disajikan juga dikemas secara bervariasi dan ditampilkan dengan User Interface menarik yang kaya akan fitur. "Berdasarkan riset yang kami lakukan, live teaching atau kelas online yang interaktif merupakan salah satu fitur yang paling diminati oleh siswa untuk menunjang pembelajaran yang telah mereka dapat dari sekolah,” jelas Fernando Uffie selaku founder dan CEO Kelas Pintar.
Lebih lanjut, ia melanjutkan, penyempurnaan fitur Guru tidak sekadar menambahkan layanan live teaching, tapi juga upgrade fitur dan user interface dalam upaya menghadirkan pengalaman belajar yang lebih menarik dan menyenangkan.
Menurut Uffie, hadirnya fitur ini juga bertujuan agar siswa dapat merasakan pengalaman belajar layaknya di sekolah. Guru dari Kelas Pintar didesain selaras dengan program semester pada kurikulum nasional, sehingga materi yang diajarkan melalui kelas online sesuai dengan materi yang dipelajari di sekolah.
Saat ini, Guru dari Kelas Pintar tersedia untuk siswa dari kelas empat hingga 12. Untuk siswa kelas empat sampai enam, ada dua mata pelajaran yang dapat diikuti yakni Matematika dan Tematik.
Sedangkan untuk kelas tujuh sampai sembilan, ada lima mata pelajaran yakni Matematika, IPA Terpadu, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan IPS Terpadu. Setiap sesi akan berlangsung selama 60 menit dan setiap mata pelajaran akan diajarkan sekali dalam satu pekan.
Persiapkan Keterampilan untuk Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi di ruang-ruang kelas. Pembelajaran juga bisa diperoleh melalui kesempatan untuk praktik langsung di lapangan dengan membuka diri terhadap dunia kerja.
Semangat inilah yang ingin diwujudkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka. Program ini merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar milik Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan bagi para mahasiswa tingkat akhir untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karir masa depan.
Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Prof Ir Nizam, MSc menjelaskan, pembekalan pendidikan yang disiapkan untuk mahasiswa tidak cukup jika hanya diberikan melalui teori dan kurikulum-kurikulum di sekolah atau pelajaran yang ada di kampus. “Untuk mempersiapkan sumber daya berkualitas dan memiliki daya saing tinggi, metode pembelajaran perlu diadaptasi dengan terjun langsung ke dunia kerja,” ujarnya.
Zenius merupakan satu-satunya edtech di segmen K-12 yang terpilih sebagai mitra untuk kedua program, yaitu Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka. Semenjak periode pendaftaran dibuka pada 15 Juni, ada hampir 20 ribu mahasiswa yang mendaftar untuk menjadi peserta magang Zenius.
Jumlah itu kemudian disaring menjadi 72 peserta magang yang ditempatkan di 30 posisi dan akan dibimbing oleh 22 mentor. Ke-72 peserta magang ini berasal dari 37 kampus yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Sulawesi.
Founder dan Chief Education Officer Zenius Sabda PS mengungkapkan, sesuai tujuan untuk meningkatkan keterampilan fundamental masyarakat, Zenius menerapkan tes keterampilan fundamental kepada seluruh calon peserta magang yang ingin masuk ke Zenius. “Kami harap proses seleksi ini menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain di luar sana, karena kebanyakan orang dan perusahaan terlalu berfokus pada keterampilan lanjutan, dan tidak terlalu menganggap penting keterampilan fundamental,” katanya.
Menurut Sabda, Zenius memiliki cara tersendiri untuk menyaring hampir 20 ribu aplikasi calon peserta magang dan studi independen yang masuk. Yaitu dengan menguji tingkat pemahaman calon peserta pada tiga bidang fundamental, yaitu Matematika, Logika Verbal, dan Bahasa Inggris.
Calon peserta magang dan studi independen harus mendapatkan skor minimum yang ditentukan oleh Zenius. Dari situ, mereka kemudian melakukan wawancara dengan para mentor.
Peserta magang yang terpilih akan mendapatkan kurikulum pembelajaran program magang Zenius dengan jumlah muatan 20 SKS yang setara dengan 760 jam pembelajaran. Total SKS tersebut akan dikonversi sesuai kurikulum masing-masing kampus asal mahasiswa.
Selain Magang Bersertifikat Kampus Merdeka, Zenius juga menyelenggarakan Studi Independen Bersertifikat. Program ini memberikan kesempatan belajar dalam bentuk yang lebih menyenangkan serta berdampak sosial pada dunia pendidikan Indonesia dengan cara yang lebih kreatif.
Live teaching atau kelas online yang interaktif merupakan salah satu fitur yang paling diminati oleh siswa untuk menunjang pembelajaran yang telah mereka dapat dari sekolah.
FERNANDO UFFIE, CEO Kelas Pintar
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.