Kisah Mancanegara
Anak-Anak Gaza Lepaskan Balon Simbol Kebebasan
Angin membuat balon-balon itu meliuk bebas, itulah inspirasi kebebasan bagi anak-anak Palestina.
OLEH RIZKY JARAMAYA
Balon-balon itu dilepaskan ke udara, Selasa (24/8). Angin membuat balon-balon itu pun meliuk bebas, itulah inspirasi kebebasan bagi anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Anak-anak Palestina ini menggelar protes. Mereka meminta Israel untuk mengakhiri blokade yang telah berlangsung selama 15 tahun.
Mereka juga mengibarkan bendera Palestina, bersama dengan spanduk yang bertuliskan sejumlah slogan seperti, "Selamatkan masa kecil kami," dan "Kami adalah anak-anak Palestina, kami adalah yang tertindas di tanah kami."
Seorang anak Palestina, Ahmed Abu Askar menyampaikan pidato yang mewakili anak-anak dalam aksi protes tersebut. "Kejahatan Israel terus berlanjut terhadap Jalur Gaza, membuat kami sebagai anak-anak kehilangan kehidupan normal. Mereka memblokade kami, mengepung hidup kami, merampas kebebasan kami, dan merampas kehidupan yang nyaman dan hak-hak dasar kami," kata Abu Askar, dilansir Middle East Monitor, Rabu (25/8).
Anak-anak Palestina itu juga menyerukan kepada organisasi internasional dan hak asasi manusia untuk menuntut pendudukan Israel, dan mendukung kebutuhan anak-anak Gaza. Anak-anak tersebut menolak ketidakadilan yang menimpa mereka.
Pada Sabtu (21/8) malam, pesawat tempur Israel meluncurkan serangkaian serangan udara terhadap Hamas di Gaza. Eskalasi terjadi setelah bentrokan antara pasukan Israel dan Palestina yang menandai peringatan 52 tahun pembakaran Masjid Al-Aqsa di sepanjang perbatasan Gaza.
Setidaknya 41 warga Palestina terluka selama kekerasan. Sementara tentara Israel mengatakan, satu orang anggota militer ditembak dan terluka parah di perbatasan Gaza.
Serangan berlangsung ketika protes Gaza yang diorganisasi Hamas dan faksi-faksi lainnya untuk mendukung Yerusalem. Militer Israel menyebut ratusan warga Palestina berkumpul di dekat perbatasan yang dijaga ketat di Jalur Gaza, di mana beberapa orang mencoba memanjat pagar perbatasan dan yang lainnya melemparkan bahan peledak ke arah pasukan Israel.
"Pasukan IDF (militer Israel) merespons dengan cara pembubaran kerusuhan, termasuk bila perlu menggunakan peluru tajam," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Gaza melaporkan, di antara dua warga Palestina yang terluka parah adalah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang ditembak di kepala. Sebagian besar lainnya mengalami cedera sedang, termasuk tembakan senjata ke anggota badan, punggung dan perut.
"Tembakan lintas perbatasan dari Gaza melukai serius seorang tentara polisi perbatasan Israel, yang berada di rumah sakit menerima perawatan medis," kata militer.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.