Ekonomi
PLN Fokus Beli Batu Bara dari Pemilik Tambang
Berbagai upaya juga diambil PLN untuk mengamankan pasokan batu bara.
JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berupaya konsisten menjaga pasokan listrik yang andal bagi kepentingan nasional. PLN pun mengantisipasi berbagai risiko yang memengaruhi operasional, termasuk ketersediaan energi primer, memitigasi taktis, strategis, dan berdampak jangka panjang.
Terjadinya kelangkaan batu bara dalam enam bulan terakhir akibat berbagai factor, baik cuaca, disparitas harga yang tinggi di pasar internasional, hingga imbas pandemi Covid-19 terus dicermati.
Pada 16 Agustus 2021, batu bara sempat menyentuh harga tertinggi mencapai 163,40 dolar AS per ton yang merupakan level tertinggi dengan harga rata-rata tahun ini hanya sebesar 101,83 dolar AS per ton.
Faktor utama kenaikan harga batu bara adalah peningkatan permintaan dari Cina. Sementara, produksi batu bara Cina justru menurun dan Cina masih menetapkan kebijakan pelarangan impor batu bara dari Australia.
Berbagai upaya juga diambil PLN untuk mengamankan pasokan batu bara, seperti menyiapkan digitalisasi, early warning system, integrated system, dan kerja sama yang intensif antara PLN dan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Selain itu, implementasi alternatif pasokan melalui pembelian batu bara di pasar spot, optimasi distribusi pasokan, dan perbaikan pengelolaan logistic, termasuk penjadwalan pengiriman juga terus dilakukan.
“PLN berterima kasih atas langkah-langkah pemerintah dalam memastikan kesinambungan serta keandalan pasokan batu bara dan sistem kelistrikan,” kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi di Jakarta, Senin (23/8).
Belajar dari pengalaman krisis pasokan batu bara yang sempat terjadi dan menimbang saran pemerintah, PLN selanjutnya menetapkan fokus pembelian batu bara langsung dari perusahaan pemilik tambang. Selain itu, menyiapkan perencanaan pemenuhan kebutuhan batu bara setiap tahun dengan mengutamakan kontrak jangka panjang.
“Penting bagi PLN untuk bekerja sama langsung dengan para pemilik tambang demi memastikan ketersediaan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik PLN dalam jangka panjang," ujar Agung.
Agung menyatakan, kerja sama langsung dengan penambang memiliki keuntungan dari aspek kepastian produksi dan volume pasokan. Sesuai saran pemerintah, kontrak pembelian batu bara dibuat secara jangka panjang dengan dasar harga yang dievaluasi setiap tahun.
“Untuk memastikan security of supply, perikatan jangka panjang dengan pemilik tambang yang memiliki spesifikasi sesuai kebutuhan PLN dan jumlah cadangannya besar adalah opsi terbaik,” katanya.
Terkait penyediaan batu bara untuk operasional pembangkit, PLN mengacu pada regulasi yang ditetapkan pemerintah, termasuk pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 255.K/30/MEM/2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batubara Dalam Negeri Tahun 2021 dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 139.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batubara.
PLN tak lupa mengapresiasi peran para pemasok batu bara yang telah berkomitmen bersama perseroan dalam menjaga kelistrikan nasional, terlebih pada masa pandemi Covid-19.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.