Nasional
Presiden: Habiskan Stok Vaksin Secepatnya
Pemerintah akan mendatangkan sekitar 370 juta dosis vaksin hingga akhir tahun.
JAKARTA – Presiden Joko Widodo kembali meminta para pemimpin daerah segera mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Ia pun meminta agar daerah menghabiskan stok vaksin yang telah diberikan pemerintah pusat untuk diberikan ke masyarakat secepatnya.
“Saya minta seluruh bupati dan wali kota kalau vaksin datang langsung habiskan secepat-cepatnya. (Habis) minta lagi. Jangan sampai ada stok vaksin di cold storage bapak ibu semuanya, segera habiskan,” kata dia dalam arahannya kepada Forkopimda se-Provinsi Jawa Timur yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (20/8).
Presiden mengatakan, pada Agustus ini Indonesia akan kedatangan sedikitnya 72 juta dosis vaksin dan pada September akan kedatangan 70 juta dosis vaksin. “Biasanya sebulan hanya 8 juta (dosis vaksin), 10 juta, selama tujuh bulan kita hanya dapat 68 juta. Berarti per bulan kira-kira hanya 10 juta. Ini 72 (juta dosis vaksin), 70 juta, sehingga cepat habiskan,” ujar Jokowi.
Dari data yang diterimanya, capaian vaksinasi di Jawa Timur kini telah mencapai 26,6 persen. Meskipun begitu, ia meminta agar capaian vaksinasi ini segera ditingkatkan, khususnya di Agustus dan September ini.
Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah terus berusaha mengamankan pasokan vaksin Covid-19. Sesuai komitmen sejumlah pihak, pemerintah akan mendatangkan sekitar 370 juta dosis vaksin hingga akhir tahun nanti. “Jika tak ada halangan, hingga akhir tahun nanti, pemerintah sudah mendatangkan sekitar 370 juta dosis,” kata Jokowi.
Pemerintah pun masih berupaya untuk mendapatkan tambahan pasokan vaksin hingga mencapai total 430 juta dosis. Pasokan vaksin ini akan dimanfaatkan untuk pelaksanaan program vaksinasi bagi lebih dari 200 juta masyarakat hingga akhir tahun ini. Tiap orang akan mendapatkan dua dosis suntikan vaksin.
Sejumlah merk vaksin Covid-19 pun telah tiba di Tanah Air dalam dua hari terakhir ini. Di antaranya yakni vaksin Astrazeneca yang merupakan bantuan dari Belanda, vaksin Sinovac, dan juga 1,5 juta dosis vaksin Pfizer yang pertama kalinya tiba di Indonesia.
Pemerintah Kota Bekasi telah menerima 362.700 dosis vaksin Pfizer. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, vaksin asal Amerika Serikat itu sudah tiba di Kota Bekasi pada Kamis (19/8) malam. “Makanya semalam 181.350 dosis kali dua, mungkin 360-an (dosis vaksin),” kata Pepen, sapaan akrabnya, Jumat (20/8).
Namun, dia belum dapat merinci untuk siapa vaksin tersebut akan diberikan. Selain Pfizer, Pemkot Bekasi juga masih menerima vaksin jenis Sinovac sebanyak 86 ribu dosis. Namun, vaksin Sinovac akan diperuntukkan bagi vaksin dosis kedua anak-anak.
“Sinovac sudah 86 ribu (dosis) itu kan sudah mau kita pakai buat anak-anak yang mau vaksin kedua SMP yang kemarin belum terpenuhi targetnya,” ujar dia.
Pemkot Bogor juga kembali mendapatkan stok vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat pada Jumat (20/8). Kali ini jenis vaksin yang diterima merupakan vaksin Pfizer sebanyak 10.725 dosis.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan, total 11 box tray vaksin tersebut dikirim langsung dari bandara ke Puskesmas Bogor Timur dan Puskesmas Tanah Sareal. Dalam satu box tray terdapat 195 vial. Dimana, setiap vial memiliki enam dosis.
Sehingga, jika dihitung, Puskesmas Bogor Timur mendapatkan 5.850 dosis vaksin. Sedangkan Puskesmas Tanah Sareal mendapatkan 4.875 dosis. “Jadi total yang saya terima berarti 10.725 dosis untuk dosis 1 dan 2. Interval penyuntikannya 21 hari,” ujar dia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, masyarakat bisa melihat ketersediaan vaksin Covid-19 di daerah masing-masing di laman https://vaksin.kemkes.go.id/#/alokasi_vaksin.
Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji mengatakan, masyarakat bisa langsung masuk ke website tersebut untuk mengetahui stok vaksin.
“Informasi ketersediaan kami perbarui sehari sekali setiap pukul 17.00 WIB yang berisikan informasi ketersediaan vaksin, termasuk penerimaan yang disampaikan di masing-masing kabupaten/kota,” ujar dia.
Di situs ini, juga berisikan mengenai kecepatan vaksin selama sepekan. Ia menegaskan, informasi ini bersifat publik, tidak ada log in atau user id yang diperlukan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.