Olahraga
Ujian Skuad Mewah Chelsea
Musim lalu, the Blues Chelsea finis di peringkat empat Liga Inggris, meski diisi oleh sejumlah pemain bintang.
LONDON -- Masih segar rasanya ketika melihat Chelsea menjuarai Piala Super UEFA usai mengalahkan Villarreal tengah pekan ini. Namun, pemain the Blues tidak boleh berpesta terlalu lama. Chelsea sudah harus mempersiapkan diri menjalani derbi London menghadapi Crystal Palace pada laga perdana Liga Primer Inggris musim 2021/2022 di Stamford Bridge, Sabtu (14/8).
Musim lalu, the Blues finis di peringkat empat Liga Inggris, meski diisi oleh sejumlah pemain bintang. Namun, justru hasil ini bisa dibilang maksimal. Setelah paruh pertama musim yang tak mengesankan bersama Frank Lampard, Chelsea menarik Thomas Tuchel yang datang pada pertengahan musim.
Tuchel langsung memberikan kesan yang besar di Stamford Bridge dengan membawa Chelsea ke final Piala FA, meski tak juara. The Blues kemudian mengangkat trofi di Liga Champions. Persembahan trofi Tuchel bertambah dengan juara Piala Super Eropa di Belfast, Irlandia Utara, tengah pekan ini.
Tuchel tinggal membuktikan kemampuannya untuk menjuarai Liga Primer Inggris. Dengan skuad mewah yang dimilikinya, sudah tidak alasan bagi Tuchel untuk mengesampingkan target trofi Liga Inggris. Chelsea kini bisa dibilang memiliki skuad yang lengkap. Deretan pemain bintang, seperti Timo Werner, Kai Havertz, Jorginho, dan Thiago Silva, hanyalah beberapa dari pemain top untuk membawa Chelsea menjuarai Liga Inggris.
Sekarang, the Blues mendapatkan striker baru, Romelu Lukaku, meskipun ia mungkin tidak akan dimainkan dalam pertandingan melawan Palace karena baru resmi bergabung pada Jumat (13/8).
Chelsea cukup superior selama tiga pertandingan pramusim dengan Bournemouth dan Arsenal, serta imbang melawan Tottenham Hotspur. Melawan Crystal Palace semestinya tidak menjadi masalah besar untuk Tuchel demi mengawali kompetisi dengan hasil positif.
Namun, Tuchel mengaku timnya masih belum terbentuk secara baik. Sebab, dia menambahkan, sebagian besar pemainnya membela tim nasional selama musim panas. Akibatnya, pemain yang kembali ke kamp latihan di Cobham memiliki kondisi fisik yang tidak 100 persen.
"Untuk banyak pemain, persiapan untuk musim yang sangat menuntut akan berlanjut selama beberapa pekan ke depan. Kami akan berada dalam kondisi yang jauh lebih baik setelah jeda internasional berikutnya," ungkap Tuchel, dikutip dari laman resmi Chelsea, Jumat (13/8).
Tuchel pun mengaku senang dengan dukungan dari pelatih fisik, fisioterapis, dan dokter tim yang melakukan pekerjaan sangat baik. Departemen fisik, kata dia, terus melakukan perawatan pemain secara individual dan memberi pelatihan yang diperlukan setiap hari. Ini agar pemain segera mencapai kondisi maksimal yang dibutuhkan untuk bersaing di liga.
Lihat postingan ini di Instagram
Karena itu, Chelsea harus hati-hati dengan Palace yang baru saja menunjuk legenda Arsenal, Patrick Vieira, sebagai pelatih baru. Setelah kehilangan Andros Townsend, Patrick van Aanholt, James McCarthy, Scott Dann dan Gary Cahill, Viera langsung mendatangkan tujuh pemain baru. Mereka adalah Marc Guehi, Joachim Andersen, Michael Olise, Remi Matthews, Jacob Montes, dan Conor Gallagher.
Dengan tampilan baru the Eagles musim depan, akan menarik melihat penampilan klub asal London tersebut setelah finis di posisi 14 musim lalu. "Kami percaya kami memiliki skuad yang bagus. Tetapi, pada saat yang sama kami harus menyadari beberapa pemain akan membutuhkan waktu untuk mengekspresikan diri mereka di level ini," ungkap Vieira, dikutip dari Sky Sports.
Menurut Vieira, Liga Inggris merupakan turnamen yang sangat menantang. Sementara, Palace memasuki siklus di mana sebagian besar pemain berpengalaman pergi dan beberapa pemain muda tanpa pengalaman masuk. Karena itu, Vieira tidak berekspektasi tinggi saat melawan Chelsea di Stamford Bridge.
Apalagi, skuad Chelsea diisi oleh pemain-pemain bintang yang memiliki pengalaman di level tertinggi. "Jadi, kami perlu sedikit waktu untuk membuat semuanya bekerja dan menemukan keseimbangan yang tepat," ujar Vieira.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.