Nasional
BKKBN Mulai Program Vaksinasi Keluarga
Vaksinasi keluarga dinilai tidak menimbulkan kerumunan karena dalam satu tempat vaksinasi tidak dihadiri banyak peserta.
JAKARTA -- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berbasis keluarga dimulai di Karawang, Jawa Barat. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan bisa memvaksinasi 200 ribu orang dalam lima hari dengan memberdayakan bidan.
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Eni Gustina mengatakan, tanggal 23 Juli yang lalu, BKKBN melakukan uji coba vaksinasi keluarga di Kabupaten Karawang. "Mengapa Karawang karena kasus Covid-19 di kabupaten ini luar biasa yang membuat berada di zona merah dan banyak kasus (Covid-19) di kawasan industri serta perusahaan," ujarnya saat konferensi virtual BKKBN, Rabu (11/8).
Kemudian ketika BKKBN melakukan uji coba di tempat tersebut, pihaknya mendapatkan hasil ternyata masyarakat butuh pelayanan yang didekatkan di salah satu tempat melakukan uji coba. Ini terlihat dari para tetangga datang dan minta mendapatkan vaksinasi. Ia menambahkan, fenomena ini akhirnya menginspirasi BKKBN kenapa tidak sekalian saja satu kabupaten bersama melaksanakan vaksinasi keluarga. Kemudian pihaknya melaporkan ke presiden.
"Presiden menanggapi cukup bagus sehingga diarahkan untuk melakukan uji coba vaksinasi keluarga di Kabupaten Karawang. Kami diberi kesempatan untuk memvaksinasi 200 ribu orang dalam lima hari," ujarnya.
Pihaknya bersyukur Bupati Karawang dan jajarannya menyambut baik gagasan ini. Bahkan, informasi yang pihaknya peroleh dalam pelayanan yang sudah digelar selama tiga hari dan mendatangkan stok 100 ribu vaksin, ternyata persediaannya bisa habis. Bahkan, ia menambahkan, stok vaksin yang bisa dihabiskan di hari pertama sebanyak 26 ribu.
"Ini pencapaian luar biasa. Biasanya kalau sentra vaksinasi paling hanya dihadiri 300 sampai 2.000 orang. Tetapi dengan menggerakkan bidan kita yang luar biasa, setiap titik bergerak," ujarnya.
Ia menambahkan, bidan juga diberikan kewenangan untuk melakukan vaksinasi, baik di pos pelayanan vaksin di fasilitas kesehatan maupun di praktik mandiri bidan tersebut. Suksesnya kegiatan uji coba vaksin keluarga di Karawang membuat BKKBN berencana kedepannya akan diarahkan melakukan kegiatan yang sama di kabupaten yang lain dengan model vaksinasi yang sama.
BKKBN memilih melanjutkan vaksinasi keluarga di wilayah-wilayah lain di Tanah Air karena beberapa alasan. Pertama, dia menambahkan, dalam vaksinasi keluarga, masyarakat dimudahkan untuk mendapatkan pelayanan. Mereka tidak memerlukan transportasi atau naik kendaraan. Artinya, dia melanjutkan, ini tentu mengurangi risiko terjadinya penularan Covid-19.
Kedua, dia menambahkan, vaksinasi keluarga dengan pendekatan melalui kartu keluarga (KK) ternyata lebih memudahkan jajarannya maupun para bidan ketika memasukkan data peserta vaksinasi ke aplikasi P-Care. Sebab, dia menambahkan, dalam satu KK bisa diisi dua hingga tiga anggota keluarga.
Ketiga, vaksinasi keluarga dinilai tidak menimbulkan kerumunan karena dalam satu tempat vaksinasi tidak dihadiri banyak peserta, paling hanya 100 atau maksimal 200 orang. Menurutnya ini berbeda halnya ketika dilakukan vaksinasi massal di GOR atau institusi yang membuat peserta berjubel. Dengan metode seperti ini, BKKBN menilai peserta lebih mudah diatur.
View this post on Instagram
"Syukur alhamdulilah pelaksanaan vaksinasi keluarga ini cukup lancar dan saya di lapangan melihat antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 tumbuh dengan sendirinya," katanya. Dengan kesadaran bersama untuk meningkatkan imunitas keluarga dan masyarakat, pihaknya optimistis pandemi ini bisa diatasi.
Perlu diketahui, vaksinasi keluarga perdana yang dilakukan di Kabupaten Karawang menjadi sasaran program vaksinasi keluarga oleh BKKBN, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Program Vaksinasi Keluarga itu diyakini akan lebih efektif, membantu percepatan vaksinasi nasional serta memudahkan masyarakat yang ingin divaksin tanpa antre.
Tim bidan pun dapat menjemput bola. Bidan datang ke rumah warga dan keluarga yang usia sudah di atas 12 tahun untuk divaksinasi. Secara umum sasaran vaksinasi di Karawang berjumlah 1,9 juta orang. Namun saat ini, masih di bawah 20 persen untuk vaksin tahap pertama dan sembilan persen vaksin tahap kedua.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.