Pekerja membongkar muat kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinopharm setibanya di Terminal Cargo, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (13/7/2021). Sebanyak 1,4 juta dosis vaksin Sinopharm tiba di Indonesia menggunakan pesawat Gar | ANTARA FOTO/FAUZAN

Ekonomi

Dukung Vaksin Gotong Royong Segera Dijalankan

Vaksin gotong royong diperuntukkan untuk mereka yang ingin cepat mendapatkan vaksinasi mencegah Covid-19

JAKARTA —  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan penjelasan lengkap perihal isu yang terkait dengan vaksinasi Gotong Royong. Erick membantah program vaksinasi gotong royong menggunakan APBN. Tak hanya itu, Erick juga mengaku telah mendengar tuduhan vaksinasi gotong royong menggunakan vaksin hibah.

"Kemarin ada tuduhan, oh ini jangan-jangan vaksin sumbangan dipakai, aduh MasyaAllah, saya rasa, saya dan tim saya bukan dari bagian seperti itulah. Kita enggak mungkin vaksin sumbangan dikomersialisasikan. Masya Allah, mohon maaf, Masya Allah begitu," ujar Erick pada Selasa (14/7).

Erick juga menegaskan jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong menggunakan vaksin Sinopharm dan CanSino atau berbeda dengan jenis vaksinasi program pemerintah yang menggunakan Sinovac dan AstraZeneca.

"Kalau ditanya vaksinasi gotong royong gratis tidak, ya gratis, tapi yang bayar perusahaan, bukannya para pegawai itu suruh bayar, enggak," ucap Erick.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (republikaonline)

Erick menyampaikan program vaksinasi gotong royong berjalan secara transparan. Erick menyebut sudah ada 1,5 juta dosis vaksin Sinopharm dan ratusan ribu di antaranya telah disuntikan kepada para karyawan. 

Erick mengatakan program vaksinasi gotong royong, baik untuk perusahaan maupun individu, merupakan upaya pemerintah dalam mendorong percepatan vaksinasi. Erick menyebut vaksinasi merupakan proteksi awal menghadapi cepatnya penularan varian Delta dan juga tingginya tingkat kematian.

"Percepatan vaksinasi harus dilakukan, program vaksinasi pemerintah yang gratis, TNI dan Polri bantu, kami (BUMN) buka di stasiun, bandara untuk ikut membantu, jadi kalau tuduhan BUMN berbisnis ya kita sekarang dilihat dari sisi lainnya," ungkap Erick.

Dalam vaksinasi gotong royong, ucap Erick, BUMN bekerja sama dengan swasta dalam hal distribusi penyuntikan, bukan dalam pengadaan. Kata Erick, kementerian dan lembaga terkait juga sepakat untuk mendorong percepatan vaksinasi usai rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kondisinya kekurangan nakes, varian delta yang tingkat penularan cepat, dan banyak yang meninggal, masak kita berdiam diri," ucap Erick. 

Erick mengatakan Kimia Farma sebagai anggota holding BUMN farmasi memiliki 1.300 klinik yang dilengkapi tenaga kesehatan dan dokter yang bisa dimanfaatkan melayani vaksinasi gotong royong. Untuk tahap awal, ucap Erick, delapan klinik Kimia Farma akan menjadi pioner program vaksinasi gotong royong untuk individu. 

"Apa salahnya kalau kita ingin mengurangi beban nakes yang ada di rumah sakit, apa salahnya, kita ingin membantu dan ini ada penugasan yang jelas," kata Erick.

Erick menilai program vaksinasi gotong royong juga membuka kesempatan bagi perusahaan dengan jumlah karyawan hanya 30 atau 50 orang. Oleh karena itu, Erick berencana program vaksinasi gotong royong juga akan menggandeng asosiasi selain Kadin semisal HIPMI hingga asosiasi industri mebel.

Erick mengapresiasi keputusan bersama lintas kementerian dalam program vaksinasi gotong royong untuk akselerasi vaksinasi di Indonesia. Kata Erick, hal ini selaras dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta setiap kementerian turun membantu masyarakat. 

"Sekarang kita mau membantu, tadi saya sangat terbuka, yang namanya kritik itu obat, namanya tuduhan itu (vaksin) hal yang biasa, namanya kita sebagai umat beragama tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanya milik Allah, tapi pasti kita lakukan percepatan-percepatan, kita turun ke bawah (rakyat)," ungkap Erick. 

Dukungan dunia usaha

photo
Sarman Simanjorang membawa api obor Asian Games 2018. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/aww/18. - (ANTARA FOTO)

Dunia usaha mendukung penuh berbagai program Pemerintah memerangi Covid-19 yang akhir akhir ini angka penyebarannya semakin meresahkan yang memaksa Pemerintah menerapkan PPKM Darurat. Sakalipun sangat memukul dunia usaha, PPKM darurat tetap menjadi komitmen pemerintah menekan dan mengendalikan penyebaran covid 19.

Dalam situasi PPKM darurat, pemerintah menggencarkan vaksinasi di seluruh Indonesia, sehingga imunitas kolektif terbangun. Pemerintah juga mendorong jalannya program vaksinasi gotong royong individu berbayar. Program ini akan digerakkan PT.Kimia Farma. "Kita sangat mendukung program ini dalam rangka pencepatan pemerataan vansinasi Covid 19 di tengah tengah masyarakat. Harapannya masyarakat memiliki kekebalan komunal atau herd immunity," kata Ketua Umum DPD Perhimpunan Pengusaha Pribumi (Hippi) Indonesia Sarman Simanjorang, dalam keterangannya.

Dia mengimbau masyarakat tidak salah persepsi. Vaksinasi gotong royong individu berbayar sama sekali tidak akan mengganggu program vaksinasi gratis dan ini ditujukan kepada kelompok masyarakat yang memiliki kemampuan atau pelaku usaha dengan jumlah tenaga kerja yang tidak banyak serta orang asing yang tidak dapat akses vaksin gratis.

Adalah tepat jika ada kelompok masyarakat dengan kemampuan ekonomi berlebih ingin segera divaksin. Mereka tidak mempermasalahkan mengeluarkan uang untuk mendapatkan vaksin dengan segera. "Program ini tidak ada pemaksaan atau kewajiban ini hannya salah satu opsi atau pilihan bagi mereka yang memiliki kemampuan," ujarnya.

Pemerintah melalui Kemenkes sudah mengeluarkan regulasinnya/aturannya dan harganya. Menurut Sarman, semua tahapan alur vaksinasi berbayar ini sudah jelas. Seharusnya tidak ada yang perlu diperdebatkan. "Kita memiliki kelas menengah baru yang mencapai 50 juta. Mereka ini berpotensi menjadi peserta vaksin gotong rotong mandiri berbayar," kata Sarman.

Jika ini sudah berjalan secara efektif bersamaan dengan vaksin gratis maka target vaksin 2 juta per hari pada bulan Agustus akan dapat tercapai. Syukur bisa lebih,tentu ini akan semakin mempercepat Indonesia keluar dari krisis covid-19.

Kondisi pengusaha saat ini sudah sangat tertekan. "Kita ingin kepastian dan jaminan agar cepat keluar dari pandemi Covid-19 ini, tentu vaksinasi menjadi andalan kita. Jika masyarakat kita sudah mayoritas divaksin tentu akan mempercepat proses pemulihan ekonomi kita. Kami dari pengusaha sangat berharap saatnya kita bersatu,saatnya bergandengan tangan dan menyamakan persepsi memerangi covid 19," imbuh Sarman.

Semua pihak harus memberikan informasi yang menguatkan psikologi pengusaha dan masyarakat, bukan polemik yang saling menyalahkan. Pihaknya sangat menyayangkan terjadinya polemik atas program ini, padahal merupakan pengembangan program vaksin gotong yang digagas oleh pelaku usaha melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

"Kami sangat berharap agar kita semua melihat program ini dalam perspektif upaya kita bersama memerangi covid-19 menuju percepatan pemulihan ekonomi,menyelamatkan nasib pengusaha,pekerja dan pendapatan masyarakat termasuk anak anak bangsa yang sudah terkena PHK untuk dapat bekerja kembali. Kami berharap agar vaksinasin gotong rotong individu ini dapat segera di jalankan oleh PT.Kimia Farma melalui gerainya yang tersebar di seluruh Indonesia," jelas Sarman.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat