Modis
Peluang Bisnis Saat Pandemi
Proposisi penjualan yang unik dan punya kepandaian teknologi diperlukan untuk bisa bertahan saat pandemi.
Pandemi telah memengaruhi berbagai industri, termasuk industri fashion. Walaupun begitu, industri ini masih bertumbuh meski pandemi tengah melanda. Apa saja sebenarnya peluang yang bisa diambil dalam industri ini di saat seperti sekarang ini?
Fashion Consultant Samuel Mulia mengatakan, selama puluhan tahun bekerja di industri fashion, dia merasa industri ini sukar untuk maju. Namun, Indonesia saat ini sudah siap untuk bisa berkompetisi dalam industri ini, terutama pakaian jadi, baik secara domestik maupun secara internasional.
Menurutnya, hal tersebut menjadi sebuah indikator bahwa pekerja maupun investor dalam industri pakaian jadi tak hanya memenuhi kebutuhan di pasaran, tapi juga lebih memenuhi kebutuhan tren. “Saat ini rasanya kontribusi industri sangat pesat, terutama dari industri di Indonesia. Pakaian jadi yang terbaik dibandingkan furnitur, misalnya,” kata dia di Jakarta Fashion Hub (JFH) Webinar, tiga pekan lalu.
Ada beberapa hal yang harus ditingkatkan, yaitu pengetahuan mengenai fashion, kebutuhan pelanggan juga harus diperhatikan terutama dalam era industri 4.0. Pada era ini, industri berhadapan dengan teknologi, komputerisasi, sehingga pekerjaannya jadi lebih mudah. “Hal itu memudahkan, memakan waktu yang pendek sehingga industri ini bisa berputar lebih cepat dan lebih banyak menguntungkan,” ujar Samuel.
Disebutkannya, industri dalam bidang fashion masih aman, terutama untuk investasi. "Keadaan politik ekonomi yang stabil seperti di Indonesia ini juga memengaruhi keputusan pihak luar untuk melakukan transaksi di Indonesia dan meningkatkan pendapatan di industri pakaian jadi.”
Fashion Designer dan Creative Director Mel Ahyar menambahkan, sejalan dengan teknologi, fashion juga berkembang pesat, terutama dalam 15 tahun terakhir. Mel mengaku, saat memulai bisnis ini, edukasi dan apresiasi masyarakat terhadap dunia fashion masih belum seperti sekarang yang masih memprioritaskan jenama asing. “Perilaku konsumen berubah, tentu cara jualan berubah dan permintaan juga berubah, walaupun buying power-nya sama,” ujar Mel.
Agar industri fashion bertahan pada masa pandemi, Mel mengatakan, peranti bertahan setiap industri berbeda-beda. Namun, semua itu perlu surviving tools yang dalam setiap industri tentunya berbeda-beda. Mel mengaku memanfaatkan teknologi digital dengan menjual produknya secara online di samping menaruh barang di Departemen Store. Namun, saat pandemi, penjualan dilakukan secara online.
Samuel mengatakan, supaya bisa bertahan saat pandemi, perlu proposisi penjualan yang unik dan memiliki kepandaian teknologi. Ini diperlukan, kata dia, karena penetrasi pasar sekarang harus melalui digital.
Tak hanya itu, Mel mengaku sudah mengalami perlambatan dalam industri, tetapi bukan berarti penurunan. Pasar fashion masih besar karena konsumen lumayan konsumtif. “Tantangan sebelum dan setelah pandemi tentu berbeda. Tantangan setelah pandemi, kita benar-benar dituntut untuk kreativas yang double, bahkan triple. Boleh di-lockdown badannya, tapi our mind our creativity tetap ada di mana-mana karena market is still there."
Bagi Samuel, integritas juga penting dimiliki, terlebih jika ada bakat. Integritas penting, terutama dalam masa kesusahan dan kejayaan. "Itu yang akan membuat Anda mampu untuk bertahan. Integritas juga melahirkan kesempatan.”
Apresiasi bagi pelanggan
Vaksin merupakan salah satu langkah untuk mencapai kekebalan masyarakat. Banyak upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk mendorong tercapainya target vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah.
Salah satu upayanya adalah dengan memberikan apresiasi bagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Contohnya adalah dengan menggelar diskon berbelanja bagi orang-orang yang sudah melakukan vaksinasi. Promo diskon bagi masyarakat tersebut dilakukan oleh sebanyak 14 jenama lokal Indonesia pada pekan lalu.
Beberapa jenama lokal itu, antara lain, BohoPanna, Bonnels, Koze, Letter In Pine, Motiviga, Monomom, Nona, Nona Rara Batik, Noore, Nyonya Nursing Wear, Sabine and Heem, Soleram, Sideline, dan Wearstatuquo. Program promo ini diadakan sebagai bentuk kepedulian akan pentingnya program vaksinasi terhadap pemulihan ekonomi negara serta apresiasi jenama-jenama tersebut kepada masyarakat yang telah melakukan vaksin Covid-19.
“Kami sadar program vaksinasi ini sangat penting dalam mempercepat pemulihan kondisi negara kembali normal pada segala sektor, termasuk sektor bisnis yang kami jalani. Untuk itu, kami pun ingin berkontribusi dalam mengapresiasi masyarakat dengan memberikan promo menarik dari brand kami,” ujar Brand Founder Sideline Shinta Tanjung menjelaskan dalam siaran persnya, pekan lalu.
Program promo ini diadakan sebagai bentuk kepedulian akan pentingnya program vaksinasi terhadap pemulihan ekonomi.
Jenama-jenama lokal itu menawarkan berbagai promo, seperti potongan harga hingga 20 persen, voucer senilai Rp 50 ribu, hingga cashback sampai dengan Rp 30 ribu. Masyarakat bisa mendapatkan promo dengan menunjukkan bukti telah divaksin melalui Instagram atau Whatsapp dari masing-masing jenama. Nantinya setiap jenama akan memberikan kode voucer yang dapat digunakan untuk pembelian melalui marketplace atau website setiap jenama.
Program promo tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap optimalisasi program vaksinasi Covid-19 pemerintah. Kesuksesan program vaksin ini menjadi kunci dari kebangkitan beberapa sektor yang terkena dampak Covid-19, termasuk jenama lokal. “Kami berharap masyarakat tidak menilai dari besar kecilnya promo yang kami berikan, tetapi dari wujud apresiasi bagi masyarakat yang berkontribusi dan memberikan pengaruh terhadap kesuksesan program vaksinasi ini,” ujar Brand Founder Noore Adidharma Sudradjat.
Noore merupakan jenama yang menawarkan koleksi busana olahraga hijab yang mendukung setiap aktivitas dalam sentuhan modern dan kekinian. Memiliki misi menjadi jenama Active Sportwear Internasional. Selain di Indonesia, saat ini Noore telah berekspansi ke Malaysia.
Keunggulan dari produk Noore menjadikannya dipercaya menjadi pakaian olahraga resmi hijab timnas Indonesia di ASIAN Games 2018 untuk cabang olahraga taekwondo, pencak silat, skateboard, bola tangan, dan panjat tebing. Noore juga dipercaya mewakili Indonesia dalam gelaran berskala internasional, ISPO MUNICH 2019 dan SXSW 2019.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.