Otomotif
Tekan Kecelakaan dengan Sistem Manajemen Keselamatan
Lewat SMK, pengusaha transportasi akan mengimbangi produksi dengan langkah mencegah kecelakaan.
OLEH ERIC ISKANDARSYAH Z
Hingga saat ini, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih terbilang tinggi. Tak jarang, kecelakaan itu melibatkan kendaraan besar seperti bus dan truk. Sebabnya pun beragam, mulai dari kesalahan teknis, persoalan infrastruktur, hingga human error.
Hal ini pun terus disoroti oleh Komisi Nasional Keselamatan transportasi (KNKT). Investigator Senior KNKT, Ahmad Wildan, mengatakan, kecelakaan itu kerap terjadi karena minimnya penerapan sistem manajemen keselamatan (SMK) angkutan umum.
"Perlu sinergi antara pemerintah, pengusaha transportasi, teknisi, dan pengemudi angkutan umum sehingga SMK mampu diterapkan dengan optimal," kata Ahmad Wildan dalam webinar Isuzu Peduli Keselamatan, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, truk dan bus yang canggih jika tak ditangani dengan baik juga tetap memiliki potensi kecelakaan yang tinggi. Lewat penerapan SMK, diharapkan, pengusaha transportasi mengimbangi proses pengadaan truk dan bus dengan beragam langkah penunjang, terutama soal operasional serta perawatan.
"Artinya, setiap pengusaha transportasi perlu membekali para teknisi dan pengemudi soal cara penggunaan dan perawatan kendaraan. Mengingat, setiap hal itu memiliki prosedur yang harus dipatuhi agar kendaraan dapat beroperasi dengan baik," ucapnya.
Bahkan, ia menilai, agar setiap kendaraan umum mampu dikendalikan dengan aman, diperlukan adanya sertifikasi bagi para pengemudi. Dengan adanya sertifikasi, tiap pengemudi perlu membekali diri dengan beragam wawasan dan skill mengemudi yang sesuai dengan standar keamanan.
Dari sisi teknologi, ia menilai, nantinya setiap kendaraan umum perlu dibekali dengan event data recorder (EDR). "EDR memiliki fungsi seperti black box dalam pesawat. Dengan adanya EDR, beragam indikator dapat terekam secara akurat sehingga memudahkan dalam proses investigasi kecelakaan," kata dia.
Perangkat ini dianggap cukup vital karena sangat berperan dalam menunjang terciptanya keselamatan berkendara. Mengingat, seluruh kecelakaan yang terjadi pasti diawali oleh adanya risiko. Ia menekankan, kecelakaan berpotensi terjadi jika terdapat kegagalan pengendalian risiko dan kegagalan dalam menemukan penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sebelumnya.
Oleh karena itu, dalam SMK, terdapat dua hal utama yang ditekankan, yakni proses manajemen risiko dan proses jaminan keselamatan. Dalam proses manajemen risiko, seluruh stakeholder perlu untuk melakukan inspeksi kelayakan kendaraan, pengemudi, muatan, infrastruktur jalan, dan penanganan dalam kondisi darurat.
Untuk proses jaminan keselamatan, lanjut dia, seluruh stakeholder perlu untuk menyiapkan beragam program mitigasi terkait sejumlah risiko yang ada. "Program mitigasi harus disusun secara matang, dilaksanakan dengan konsisten, dievaluasi, dan disesuaikan dengan risk assesment terbaru," ujarnya.
Di satu sisi, ia menilai, pabrikan atau agen pemegang merek (APM) juga harus aktif memberikan peran dalam menyampaikan product knowledge. Mengingat, APM adalah pihak yang paling mengerti beragam seluk beluk soal teknis kendaraan yang dipasarkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Technical Warranty Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Reiner Tandiono, mengatakan bahwa Isuzu sangat bersedia untuk terlibat dalam menunjang penerapan SMK. "Kami siap memberikan beragam pelatihan bagi pengemudi maupun teknisi sehingga Isuzu mampu berperan langsung dalam mewujudkan keselamatan lalu lintas," kata Reiner.
Demi dapat terus mendorong peningkatan keselamatan, Isuzu saat ini juga tengah mengembangkan fitur mutakhir bernama Isuzu Link. Dengan fitur itu, nantinya pengemudi akan mendapat sejumlah notifikasi jika terdapat hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
"Saat ini, fitur Isuzu Link masih terus dikembangkan sehingga nantinya fitur itu mampu memberikan notifikasi dengan optimal dan akurat," kata dia.
Fitur serupa pun telah dikembangkan oleh Mitsubishi Fuso. Karena, brand yang dipasarkan di Indonesia lewat PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) ini secara konsiten melakukan inovasi digital demi mampu menunjang terciptanya sistem trasportasi yang aman.
Presiden Direktur KTB, Naoya ‘Rocky’ Takai, mengatakan, KTB akan selalu menghadirkan serta memperkuat solusi digital melalui integrasi data dari berbagai sistem digital yang dimiliki seperti Runner Telematics, Dealer Management System (DMS), serta berbagai sumber lain terkait data informasi pelanggan.
"Lewat beragam inovasi ini, kami ingin menjadi partner yang lebih dekat kepada pelanggan dan menyediakan layanan yang profesional," kata Naoya ‘Rocky’ Takai.
Dari sejumlah inovasi itu, salah satu inovasi yang paling menarik adalah Runner Telematics. Karena, sistem ini merupakan sistem yang terintegrasi dengan sistem monitoring pada Kementerian Perhubungan.
Runner Telematics sendiri merupakan sistem penunjang manajemen lalu lintas yang memberikan infomasi soal kecepatan kendaraan, lokasi terkini, durasi berhenti, durasi mengemudi, dan sejumlah informasi lainya. Dengan beragam informasi itu, produk Mitsubishi mampu hadir dalam menunjang kegiatan operasional secara aman dan efisien.
Apalagi, saat ini, Mitsubishi Fuso masih menjadi satu-satunya brand yang menghadirkan integrasi antara kendaraan dengan Kementerian Perhubungan. Lewat sistem ini, seluruh pemangku kepentingan mampu melakukan monitoring dengan lebih cepat, mudah, dan efektif.
View this post on Instagram
Tips merawat AC mobil
Pendingin ruangan atau aic conditioner (AC) merupakan salah satu fitur utama dalam mobil. Mengingat, fitur ini menjadi salah satu penunjang kenyamanan saat berkendara, baik saat cuaca panas maupun hujan.
Oleh karena itu, perlu sejumlah langkah agar performa AC selalu terjaga. Dikutip dari website Mitsubishi Indonesia pada Senin (5/7), salah satu langkah utama dalam menjaga performa AC adalah lewat perawatan rutin.
Dalam perawatan rutin, hal yang perlu dilakukan adalah melakukan pembersihan filter dan blower AC. Mengingat, kedua komponen itu merupakan sarana vital dalam proses sirkulasi udara sehingga komponen ini menjadi salah satu komponen yang harus diperhatikan.
Perputaran udara yang selalu melalui filter dan blower ini pun membuat adanya partikel atau debu yang terdapat dalam komponen tersebut. Lama-kelamaan, partikel atau debu itu pun akan mengendap dan membuat proses sirkulasi jadi tak optmal.
Oleh karena itu, sangat disarankan agar kedua komponen itu selalu dibersihkan secara rutin. Sebaiknya, perawatan rutin itu dilakukan setiap enam bulan atau sekitar 10 ribu kilometer.
Selanjutnya, pengendara sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin pada beberapa komponen dan pipa sistem pendingin mobil. Karena, pipa itu merupakan sarana untuk menyalurkan refrigerants atau freon sehingga AC mampu menghembuskan udara dingin pada kabin.
Pemeriksaan pada rangkaian sistem AC diperlukan untuk memastikan tak ada kebocoran dalam sistem tersebut. Jika terjadi kebocoran, lama-kelamaan volume refrigerants atau freon akan berkurang dan berujung pada kinerja AC yang tak optimal.
Proses pemeriksaan rangkaian ini sendiri sebaiknya dilakukan oleh teknisi yang berkompeten. Mengingat, pemeriksaan akan mencakup komponen pipa, kondensor dan evaporator.
Dengan beragam langkah ini, pengendara dapat terus menikmati kinerja AC secara optimal. Selain itu, langkah ini juga berperan dalam menjaga keawetan sistem AC dalam mobil. Jika AC selalu terawat, komponen ini biasanya mampu memberikan performa terbaik hingga lebih dari lima tahun.
Soal fungsi AC, sebenarnya fitur ini tak hanya bermanfaat saat kondisi panas. Karena, AC juga mampu menunjang keselamatan saat hujan turun. Jika tak menggunakan AC, biasanya akan timbul embun di kaca mobil karena adanya perbedaan suhu yang terlalu timpang antara temperatur di luar mobil dan di dalam kabin.
Tentu, adanya embun akan mengurangi visibilitas pengendara dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Nah, dengan bantuan AC, maka ketimpangan suhu luar dan di dalam kabin dapat ditekan sehingga kehadiran embun di kaca dapat diminimalisir.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.