Nasional
Vaksinasi Nakes Dosis Ketiga Diusulkan
Vaksinasi dosis ketiga bisa dilakukan jika ada rekomendasi dari ITAGI dan BPOM.
JAKARTA – Organisasi profesi dokter dan perawat mendorong diberikannya vaksin Covid-19 dosis ketiga bagi tenaga kesehatan (nakes). Banyaknya nakes yang terpapar dalam sebulan terakhir sejak terjadi lonjakan kasus di Tanah Air, membuktikan dua dosis vaksin Sinovac yang diterima belum cukup kuat melindungi mereka.
Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto mengatakan, fakta menunjukkan bahwa nakes yang sudah divaksin Covid-19 dua kali ternyata masih bisa terinfeksi dan bergejala sedang, berat, hingga meninggal dunia. Dari hasil penelitian IDI, kata dia, efikasi vaksin tidak terlalu tinggi padahal antibodi nakes perlu ditingkatkan.
“Kalau mengacu WHO kan butuh efikasi (minimal) 51 persen. Jadi, perlu dosis sekali lagi mengingat virus yang ada di rumah sakit //kan// jauh lebih besar dibandingkan yang ada di luar,” kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (7/7).
Apalagi, lanjut Slamet, pihak Sinovac juga memberikan rekomendasi vaksin Covid-19 memungkinkan dilakukan sebanyak tiga dosis. Namun, menurut dia, vaksinasi Covid-19 dosis ketiga untuk nakes bisa dengan merek lain atau jenis yang sama.
Komisi IX DPR RI juga mendorong usulan itu bisa direalisasikan secepatnya mengingat banyak nakes yang gugur dalam upaya penanganan pasien Covid-19 meski telah mendapat dua dosis vaksin. “Ide berbagai organisasi profesi kesehatan kami dukung sepenuhnya,” kata Wakil ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Leka.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga menilai perlu proteksi lebih baik terhadap nakes yang berjibaku di lapangan dalam merawat pasien Covid-19. PPNI pun mendukung sepenuhnya usulan pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga kepada nakes untuk memastikan mereka terlindungi maksimal.
“PPNI mendukung jika memang vaksin ketiga dinilai bermanfaat untuk memberikan perlindungan ekstra untuk tenaga kesehatan,” kata Ketua Satgas Covid-19 DPP PPNI Jajat Sudrajat.
Berbagai daerah melaporkan terus terjadinya kasus positif Covid-19 yang dialami para nakes. Bahkan, di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, 14 persen dari total kasus aktif di daerah tersebut merupakan nakes. Di Tasikmalaya, Jawa Barat, beberapa nakes bahkan reinfeksi Covid-19.
Di Kabupaten Garut , Jabar, juga terdapat sejumlah nakes yang reinfeksi Covid-19. Sudah sekitar 10 orang nakes yang dua kali terpapar Covid-19 atau reinfeksi. Mereka sudah divaksin, dan rata-rata gejalanya hampir sama dengan ketika pertama terpapar atau sebelum divaksin.
Tiga nakes di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, bahkan meninggal dunia akibat Covid-19. Per 3 Juli 2021, jumlah nakes di Sampang yang terpapar Covid-19 sebanyak 100 orang. Angka ini melonjak sepekan terakhir, padahal pada 26 Juni tercatat ‘masih’ 20 orang nakes positif.
Menunggu ITAGI
Satgas Covid-19 nasional menyebut, keputusan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga bagi nakes menunggu keputusan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Semuanya harus menunggu rekomendasi dari ITAGI dan BPOM,” kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting.
Kementerian Kesehatan menyatakan hal yang sama. Vaksinasi dosis ketiga bagi nakes bisa dilakukan jika ada rekomendasi dari ITAGI.
“Kami tunggu rekomendasi ITAGI dan juga kajian terkait data data yang ada, karena sampai saat ini hasil uji klinis atau publikasi dosis ketiga kan belum ada,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Menurut Slamet Budiarto, keputusan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga untuk nakes adalah di tangan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. “Kalau pemerintah masih mengatakan menunggu rekomendasi ITAGI padahal varian baru virus ini muncul bisa membuat penularan makin cepat dan nakes bisa berjatuhan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.