Kabar Utama
Vaksinasi Anak Mulai di Tiga Provinsi
Secara serentak vaksinasi pada anak dilakukan di Bogor, Makassar, dan Pangkal Pinang.
BOGOR – Sebanyak 15 orang perwakilan golongan ibu menyusui, ibu hamil, dan anak-anak usia 12 hingga 17 tahun di Kota Bogor, Jawa Barat, disuntik vaksin Covid-19, Selasa (29/6). Penyuntikan vaksin secara simbolis tersebut menandai peluncuran vaksinasi bagi ibu menyusui dan anak-anak dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ujung tombak.
Vaksinasi dilakukan di Kampung Muara, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Peserta yang menerima vaksin Covid-19, antara lain, lima anak usia 12 hingga 17 tahun, lima ibu menyusui, dan lima ibu hamil.
Kegiatan tersebut ditinjau oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. “Tadi dilakukan vaksinasi perdana yang dimulai di Kota Bogor. Pertama, untuk pelajar usia 12-17. Kedua, ibu menyusui. Ketiga, ibu hamil,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Selasa (29/6).
Bima Arya mengatakan, vaksinasi ini merupakan simbolis untuk beberapa warga saja. Selanjutnya, pemberian vaksin akan disesuaikan dengan stok pengiriman vaksin dari pemerintah pusat. “Kita sedang siapkan batch kedua, nanti begitu vaksin datang kita laksanakan untuk tiga segmen tadi,” ujar Bima.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, peluncuran vaksinasi itu disengaja bertepatan dengan puncak peringatan ke-28 Hari Keluarga Nasional. Vaksinasi akan dilaksanakan serempak di tiga provinsi.
“Yaitu di Jawa Barat di Kabupaten Sumedang dan juga Kota Bogor, kemudian juga dilakukan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, dan juga di Pangkal Pinang (Kepulauan Bangka Belitung) secara serentak pemberian vaksin untuk anak-anak," ujar Hasto dalam laporannya pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional.
Hasto mengatakan, vaksinasi kepada anak usia 12-17 tahun ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac untuk anak-anak usia 12-17 tahun oleh Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM). “Sedangkan, untuk ibu hamil masih dalam kajian, dalam waktu dekat mudah-mudahan bisa dilaksanakan secepatnya. Bagi ibu nifas dan menyusui bisa dikerjakan hari ini di tempat ini dan juga ada di beberapa tempat juga kita lakukan secara serempak pada hari ini," ungkapnya
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendampingi peluncuran program vaksinasi tersebut. “Saya menyambut baik dimulainya program vaksinasi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 12-17 tahun, yang dikategorikan sebagai kelompok sasaran yang lebih rentan terhadap pandemi Covid-19," katanya.
Wapres mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu terobosan dalam upaya menghadapi pandemi Covid-19. Dengan begitu, pemerintah terus menggencarkan vaksinasi hingga mencapai target 1 juta-2 juta vaksinasi per hari sesuai dengan penetapan Presiden, termasuk vaksin pada anak usia 12-17 tahun.
Wapres pun mengapresiasi BPOM dengan dukungan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dalam waktu singkat dapat mengeluarkan rekomendasi pemakaian vaksin produksi PT Bio Farma untuk anak usia 12-17 Tahun. “Keputusan ini sangat tepat mengingat mortalitas penderita Covid-19 usia 10-18 cukup tinggi,” katanya.
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyambut baik vaksin Covid-19 untuk anak. Komisioner KPAI Jasra Putra mengatakan, penyediaan vaksin untuk anak menjadi wujud dari upaya optimal negara dalam memenuhi hak kesehatan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Berdasarkan data IDAI, ungkapnya, penularan Covid-19 anak Indonesia secara total mencapai 12,6 persen. Menurut IDAI, di antara delapan orang yang tertular, satu di antaranya adalah anak-anak. "Saya kira orang tua, dokter, nakes, sudah terbiasa menyelenggarakan imunisasi atau vaksin pada anak, sehingga orang tua tidak perlu khawatir. Dengan semua pihak sensitif anak," kata Jasra, Selasa (29/6).
Sebelumnya, anak sering dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG) jika terpapar Covid-19. Namun, kenyataannya anak-anak yang hanya OTG itu terbantahkan dengan data dan laporan masyarakat mengenai dampak anak yang terpapar Covid-19.
Menurut Jasra, vaksinasi ini juga memperkuat upaya target herd immunity di sekolah dalam mendorong pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi lebih baik. Selain vaksinasi, Jasra juga mengingatkan agar pemerintah meningkatkan testing, tracing, dan treatment pada anak.
"Sehingga hak kesehatan dan kepentingan terbaik anak dapat dipenuhi. Di tengah mengurangi penularan pada anak-anak yang terpapar Covid-19," kata dia lagi.
Menurut dia, berbagai media ramah anak bisa dibuat dan ditempel di tempat vaksin anak. Bisa juga dihadirkan tokoh atau publik figur yang disukai anak. Menurut Jasra, sekolah dapat menjadi bagian dalam menciptakan suasana ramah anak sebelum vaksinasi.
"Pelan-pelan kita mengajak anak-anak bagian aktif pengurang dampak pandemi untuk teman sebayanya. Karena memang mereka adalah generasi yang aktif, kreatif, dan berprestasi," ujar Jasra.
Jenis vaksin
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, selain Sinovac, terdapat tiga jenis kandidat vaksin Covid-19 lainnya yang dapat digunakan untuk anak-anak, yakni vaksin dari Pfizer, Johnson and Johnson, serta vaksin Sputnik.
“Pfizer, Johnson and Johnson, dan Sputnik. Ini potensi, tapi kan Pfizer yang mungkin bisa kita gunakan. Ini Bio Farma belum ajukan karena kan belum ada,” ujar dia.
BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk melakukan vaksinasi kepada anak-anak usia 12-17 tahun menggunakan vaksin Sinovac. Untuk vaksin Pfizer asal perusahaan farmasi Amerika Serikat, pemerintah punya komitmen untuk mendatangkan total 50 juta dosis secara bertahap mulai Agustus 2021 nanti.
Vaksin ini didatangkan guna mempercepat pelaksanaan program vaksinasi nasional. Dalam program vaksinasi ini, pemerintah menggunakan empat merek vaksin yang ditetapkan, yakni Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, dan juga Novavax.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.