Nasional
Bogor Siapkan Pusat Isolasi Berbasis Masyarakat
Nantinya ruangan di rumah sakit bisa difokuskan menangani pasien Covid-19 berstatus kuning dan merah.
BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor menyiapkan pusat isolasi untuk pasien Covid-19 berbasis masyarakat. Pusat isolasi tersebut terletak di setiap kelurahan se-Kota Bogor, Jawa Barat.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, Pemkot Bogor saat ini sedang memeriksa seluruh kesiapan pendirian pusat isolasi. Dia mengusahakan, pusat isolasi tersebut akan tersedia pekan depan.
"Kita sekarang fokus pada pusat isolasi. Insya Allah satu kelurahan minimal ada satu. Sekarang kita sedang cek kesiapannya semua, kita usahakan cepat,” kata Bima di Kota Bogor, Jumat (25/6).
Dengan adanya pusat isolasi berbasis masyarakat, nantinya ruangan di rumah sakit bisa difokuskan untuk menangani pasien Covid-19 berstatus kuning dan merah. Adapun pasien berstatus hijau adalah yang memiliki gejala ringan. Pun dengan pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) bisa menjalani isolasi mandiri atau tidak harus ke rumah sakit.
Menurut Bima, ketika pusat isolasi nantinya sudah bisa digunakan, masyarakat tidak boleh lagi menjalani isolasi mandiri di rumah. Langkah itu untuk meminimalisasi munculnya klaster keluarga.
"Kalau itu sudah ada, artinya nanti rumah sakit hanya fokus yang kuning dan merah. Ini juga bisa meminimalkan klaster keluarga, jadi sebaiknya tidak di rumah," jelas Bima.
View this post on Instagram
Dia menjelaskan, Pemkot Bogor juga sedang menyiapkan kembali operasional PPSDM BNN Lido, Kabupaten Bogor, untuk menjadi pusat isolasi. PPSDM BNN Lido sempat digunakan sebagai pusat isolasi pasien Covid-19 berstatus OTG, dan ditutup ketika jumlah laporan harian Covid-19 melandai sebelum Ramadhan lalu.
Bima juga mengkaji untuk membuka lagi Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor di kompleks GOR Pajajaran, yang sempat ditutup akibat minimnya pasien Covid-19. "Sekarang kita fokus untuk aktivasi PPSDM Lido dua hari lagi. Kita punya BPKP Ciawi, kemudian ada beberapa titik lagi dan kita juga fokus pada pusat isolasi berbasis masyarakat," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menambahkan, ketersediaan tempat tidur khusus pasien Covid-19 di Kota Bogor per Jumat menyisakan 144 bed, dari total 873 bed di 21 rumah sakit rujukan. "Beberapa hari ini, BOR kita di atas standar WHO 60 persen, saat ini di angka 83,5 persen,” kata Retno.
Retno mengatakan, dari 47 tempat tidur di unit gawat darurat (UGD), saat ini sudah tersisi 38 pasien dan menyisakan sembilan bed. Sedangkan, tempat tidur di pusat isolasi BPKP Ciawi, dari 100 bed yang tersedia, sudah terisi 78 orang dan menyisakan 22 bed.
Untuk domisili pasien yang dirawat, sebanyak 351 orang merupakan warga Kota Bogor, 190 orang warga Kabupaten Bogor, dan 188 pasien berdomisili di luar Bogor," tuturnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.