Bodetabek
Pemkot Bogor Perbaiki Sentra Kuliner Teras Surken
Surken dikenal sebagai kawasan kuliner dan destinasi pariwisata Kota Bogor.
BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memperbaiki sentra kuliner Teras Surken di Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Berdasarkan aspirasi dari para tenant, Pemkot Bogor akan melakukan perbaikan Teras Surken ke fungsinya seperti semula.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, Teras Surken memiliki konsep agar para wisatawan bisa menikmati makanan kuliner legendaris Bogor menjadi lebih mudah, seperti soto, laksa, toge goreng, cungkring, bir kotjok, es pala, asinan, dan lainnya.
"Kami ingin Teras Surken bisa dijadikan destinasi wisata kuliner. Jadi, nanti akan ada perbaikan-perbaikan di sini," ujar Dedie, Rabu (16/6).
Senada, Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Muzakkir, mengatakan, banyak pekerjaan rumah (PR) dari Teras Surken yang harus dilakukan dan dirapikan kembali. Dia memaparkan, saat ini ada 30 dari 35 tenant di Teras Surken sudah terisi. Namun, 30 tenant tersebut tidak memiliki waktu spesifik untuk berjualan atau seenaknya.
"Saat ini dari total 35 tenant yang ada di Teras Surken, di antaranya lima tenant kosong dan beberapa tenant berjualan seenaknya, kadang buka, kadang tutup. Rata-rata yang buka setiap hari hanya 15-20 tenant paling banyak," ujar Muzakkir.
View this post on Instagram
Lebih lanjut, Muzakkir, menuturkan, pihaknya akan merapikan hal ini sesuai aturan yang dibuat. Dia mengakui, aturan yang diterapkan di Teras Surken agak sedikit longgar. Karena, para tenant yang mengisi Teras Surken merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang harus dibantu.
Ke depannya ia akan membuat aturan baru, yakni semua tenant wajib buka semua setiap hari. "Pedagang yang tidak bisa mengikuti mau gak mau akan dikeluarkan dan kami akan cari yang lebih siap untuk berjualan full di Teras Surken," ujar dia.
Muzakkir melanjutkan, Perumda PPJ juga akan membantu para tenant dari sisi promosi. Termasuk mengevaluasi komitmen dari Sosro yang berperan sebagai vendor di Teras Surken.
Pasalnya, lanjut dia, kerja sama dengan Sosro sudah berlangsung selama dua tahun. Jika Sosro tidak siap memperbaiki Teras Surken pihaknya akan mencari vendor lain yang bisa memperbaiki. "Kami ingin satu bulan ke depan Teras Surken kembali penuh dan normal kembali," kata dia.
Sementara itu, Perwakilan Tenant Teras Surken, Edi Nugroho, mengatakan, ia dan pedagang lainnya di Teras Surken meminta agar Teras Surken dipulihkan alias dirapikan. Termasuk juga mengenai desain Teras Surken ketika hujan, pengunjung memilih berteduh di tempat lain.
Ditambah posisi Teras Surken yang diapit Pasar Bogor dan Suryakencana. Padahal, Teras Surken merupakan project percontohan dari Wali Kota Bogor sebagai wisata kuliner di Kota Bogor.
"Sudah berjalan dari Agustus, hampir 10 bulan di sini, triwulan pertama, triwulan kedua berjalan, tapi sekarang tenant berkurang karena seleksi alam. Ada yang mundur karena promosi kurang dan pandemi yang membuat pendapatan tenant menurun. Alhamdulillah Pak wakil, Perumda Pasar dan dinas terkait mencoba membuat formulasi bagaimana Teras Surken bisa berjalan kembali," kata Edi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.