Bodetabek
Disdukcapil Kota Bogor Matikan Layanan Daring
Upaya memutus jaringan merupakan arahan Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri
BOGOR -- Server milik Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor diduga menjadi target serangan peretas. Petugas Disdukcapil Kota Bogor pun mematikan jaringan yang terhubung dengan layanan internet publik.
Kepala Disdukcapil Kota Bogor Sujatmiko Baliarto mengatakan, upaya memutus jaringan merupakan arahan dari Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arif Zudan Fakrulloh. Hal itu lantaran pihaknya belum tahu persis berapa banyak data yang sudah diambil oleh peretas.
“Saya selaku kepala Disdukcapil Kota Bogor sangat sedih karena terinformasikan bahwa data kependudukan Kota Bogor, termasuk data yang diretas oleh hacker,” kata Sujatmiko kala ditemui di kantornya, Kamis (10/6).
Dirjen Dukcapil juga mengarahkan Disdukcapil Kota Bogor untuk memperkuat sistem server dan pengamanan. Langkah itu ditempuh sebagai upaya mengantisipasi agar ke depannya tidak terjadi lagi pencurian data yang bisa merugikan masyarakat.
Konsekuensinya, kata dia, layanan daring melalui aplikasi Sikancil Berlari untuk sementara tak bisa diakses karena harus dimatikan. Padahal, layanan tersebut banyak diakses masyarakat Kota Bogor karena sangat membantu di kala pandemi Covid-19.
"Tentunya untuk layanan kita dialihkan hanya secara offline. Bisa langsung ke layanan kita. Insya Allah tetap memberikan layanan terbaik, baik di kecamatan, dan Disdukcapil,” ujar Sujatmiko.
Dia menyebut, sebenarnya dalam sistem server Disdukcapil Kota Bogor sudah terpasang firewall dan antivirus. Meski begitu, pihaknya tetap mengikuti arahan dari pusat agar insiden serupa bisa dicegah. “Di sana nanti ada rekomendasi-rekomendasi apa yang perlu kita tindak lanjut, yang tentu itu nanti menjdi bahan kita untuk melakukan perbaikan lebih lanjut,” ucap Sujatmiko.
Dia mengatakan, meski layanan daring diputus, belum ada lonjakan masyarakat yang datang mengurus dokumen ke kantor Disdukcapil Kota Bogor. Apalagi, mereka yang datang hanya untuk mengambil dokumen yang sudah jadi. Sehingga, layanan di lokasi terlihat sepi dan tak ada kerumunan. “Dan percepatan-percepatan layanan terus kita lakukan agar kerumunan tidak ada. Dan tetap menjaga prokes,” ujar Sujatmiko.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim mengatakan, berdasarkan instruksi dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Disdukcapil dilarang mengakses jaringan internet di kantor. Sehingga, jika petugas ingin mengakses data, wajib memperbaiki sistem yang ada. Dengan begitu, akses data tidak sampai dicuri peretas.
“Jadi, kita cari sedapat mungkin nanti update datanya betul-betul aman untuk warga. Jadi, tidak ada lagi data yang kemudian bisa diubah atau dijual yang berisiko tinggi,” kata Dedie.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.