Nasional
Prabowo Kuasai Simulasi Survei
Simulasi duet Prabowo-Puan kalah dari Anies-AHY.
JAKARTA — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menguasasi elektabilitas dari berbagai simulasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil survei Parameter Politik Indonesia terkait elektabilitas calon presiden (capres) 2024.
Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno menuturkan, nama Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati tiga besar top of mind capres.
"Kalau dilihat kecenderungannya top of mind pertama itu ya tetap Prabowo Subianto (16,5 persen), ada Ganjar Pranowo (13,8 persen), kemudian Anies Baswedan (12,1 persen)," kata Adi saat paparan hasil surveinya yang dilakukan secara daring, Sabtu (5/6).
Adi mengatakan, nama Prabowo selalu teratas dalam tiga simulasi elktabilitas capres. Baik simulasi elektabilitas capres dengan 15 nama, 10 nama, maupun lima nama. Dalam simulasi 15 nama, Prabowo di urutan teratas dengan 18,3 persen, disusul Ganjar di angka 16,5 persen, dan Anies dengan 15,1 persen.
Pada simulasi 10 nama capres, Prabowo juga meraih angka tertinggi dengan 19,8 persen, disusul Ganjar yang meraih 16,9 persen, dan Anies di angka 15,8 persen.
Sementara itu, pada simulasi lima nama capres, Prabowo mampu meraih 22,3 persen diikuti Ganjar dengan 22,1 persen, dan Anies 20,9 persen. Selanjutnya, pada simulasi tiga nama capres, Prabowo tetap tertinggi dengan 24,8 persen, disusul Ganjar 22,1 persen, dan Anies 20,9 persen. "Ketika sudah dirumuskan menjadi tiga besar, maka jarak elektabilitas antarcalon ini semakin tipis dan semakin dekat," ujar Adi.
Namun, tren elektabilitas Prabowo mengalami penurunan dibandingkan survei pada Februari 2021 lalu. Adi mengatakan, dalam survei pada Februari lalu, Prabowo jauh di atas Ganjar dan Anies dengan 22,1 persen. Prabowo turun sekitar 1,9 persen. Sementara, Ganjar justru naik dari 13,9 menjadi 16,5 persen. Anies juga mengalami kenaikan dari 14,6 persen pada Februari, menjadi 15,1 persen pada Mei.
Sementara itu, survei PPI menunjukkan elektabilitas Puan Maharani hanya muncul di simulasi 15 nama capres. Hasilnya, sosok yang belakangan berkonflik dengan Ganjar ini hanya meraih angka elektabilitas sebesar 1,7 persen. Politikus PDIP, Effendi Simbolon, optimistis elektabilitas Puan melonjak dalam beberapa bulan ke depan. Ia menganggap popularitas merupakan modal bagi seorang capres.
Effendi menilai, rendahnya elektabilitas Puan lantaran belum all-out. Kemudian Ketum PDIP Megawati juga belum memberi mandat kepada Puan untuk bertarung di Pilpres 2024. "Ini realitas juga karena Mbak Puan belum keluar maksimal. Sah juga karena belum diputuskan ketum (Megawati) untuk maju," kata Effendi.
Duet Prabowo-Puan
PPI juga melakukan simulasi pasangan calon Pilpres 2024. Dalam simulasi Anies dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melawan Prabowo Subianto-Puan Maharani, Anies-AHY terlihat unggul. Adi mengatakan, dalam simulasi ini, Anies-AHY meraih 35,9 persen, sedangkan Prabowo-Puan hanya 21,8 persen.
"Kalau melihat orang tidak menjawab atau ragu sekitar 42,3 persen, tentu sulit melihat siapa yang akan menang di finis. Bisa saja tak menjawab menjadi suaranya Prabowo atau bisa saja jadi suaranya Anies," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno tak ingin terjebak untuk memilih capres yang hanya itu-itu saja. PAN mendukung opsi alternatif di Pilpres 2024. Selama ini, bakal capres yang santer dimunculkan, di antaranya Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Puan Maharani.
"Saya lihat alangkah baiknya ada alternatif. Sehingga, masyarakat bisa bandingkan satu dengan lain, bisa cicipi yang lain biar bisa tentukan 'mi instan' favoritnya. Dengan banyak pilihan maka makin semarak demi kematangan demokrasi," kata Eddy.
Di sisi lain, peningkatan elektabilitas juga dialami Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, menilai, elektabilitas Airlangga alami kenaikan jika dibanding survei lain.
"Ketua umum kami ini masih hebat 0,4 persen, biasanya 0,1 top of mind loh, bahkan biasanya tak ada, nama Pak Airlangga nggak muncul," kata Ace. Ia mengatakan, angka 0,4 tersebut muncul lantaran Airlangga belum mendeklarasikan diri sebagai calon presiden.
DEMOGRAFI PEMILIH
Prabowo Subianto:
-Berpendidikan rendah
-Berpenghasilan rendah
-Tak punya medsos
Anies Baswedan:
-Berpendidikan tinggi
-Memiliki medsos
-Pemilih Islam
Ganjar Pranowo:
-Memiliki medsos
-Pemilih selain Islam
Sumber: Survei PPI
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.