Kisah Dalam Negeri
Kisah Bung Karno Naik Kuda Jinak
Saat peresmian patung Bung Karno naik kuda, Mega dan Prabowo tampak akrab.
OLEH FAUZIAH MURSID
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menceritakan kisah pertama kalinya Bung Karno menunggang kuda. Presiden pertama RI itu belum pernah sekalipun menunggang kuda.
"Saya dengar cerita dari ibu saya, sangat panik, karena seperti dikatakan tidak tahu bagaiamana menunggang kuda," kata Megawati di sela peresmian patung Bung Karno di Kementerian Pertahanan RI, Ahad (6/6). Peristiwa inilah yang menjadi inpirasi dibangunnya patung Bung Karno di halaman kantor Kemenhan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Megawati menceritakan, Bung Karno hanya sekali itu menunggang kuda. Yakni saat momentum peringatan angkatan peran di ibu kota RI saat di Yogyakarta. Saat itu, Sukarno sebagai panglima angkatan tertinggi diminta untuk menunggang kuda. Padahal, menurut Megawati, belum pernah sekalipun Bung Karno menunggang kuda.
Namun, karena tanggungjawabnya, Bung Karno melakukan latihan selama beberapa hari untuk bisa menunggang kuda. Bung Karno saat itu meminta dicarikan kuda yang agak jinak.
"Ini menurut cerita ibu saya, beliau minta dicarikan kuda yang jinak, jadi tidak dapat saya bayangkan mendengar cerita ibu saya itu gimana seorang panglima tertinggi itu kudanya jinak. Tentunya, seharusnya garang ya," katanya sambil tersenyum.
Dia mengatakan, Bung Karno akhirnya bisa menunggang kuda setelah berlatih beberapa hari. Menurut Megawati, sang ayah akhirnya melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan prajurit TNI. Momen tersebut terjadi dalam sebuah peringatan ulang tahun angkatan perang republik. "Disebut Angkatan Perang pada waktu itu dan sekarang menjadi Tentara Nasional Indonesia," kata Megawati.
Kini, peristiwa Bung Karno naik kuda diabadikan di kantor Kemenhan. Peresmian patung dilakukan bertepatan dengan milad Bung Karno. Megawati menyampaikan, mewakili keluarga besar Bung Karno mengucapkan terimakasih atas penghormatan yang diberikan kepada ayahnya tersebut.
"Kebetulan, peresmian Patung Bung Karno bertepatan pada peringatan hari kelahiran beliau yag ke 120 tahun. Jadi sungguh menurut kami keluarga, sangat istimewa," kata Megawati.
Keakraban
Di tengah peresmian patung Bung Karno naik kuda, terjadi pemandangan menarik yang menunjukkan keakraban Megawati dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Keduanya memang sama-sama ketua umum partainya masing-masing.
Megawati sampai saat ini masih memimpin PDIP, sedangkan Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Mega juga tak sungkan menyebut Prabowo sebagai sosok sahabat.
"Atas nama pribadi dan keluarga besar Bung Karno saya mengucapkan terimakasih dan penghormatan secara khusus kepada bapak Prabowo Menteri Pertahanan RI dan sekaligus sahabat saya atas peresmian patung Bung Karno ini," kata Megawati.
Prabowo sendiri mengatakan, peresmian patung Presiden Sukarno sebagai bagian penghormatan dan mengenang jasa-jasa presiden pertama Indonesia. Prabowo mengingatkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawan.
"Karena itu sepantasnya bagi kita sebagai generasi penerus untuk selalu mengenang jasa-jasa beliau, ini bukan dari bagian kultus individu, ini bukan memuja-muja masa lalu tapi ini pewarisan nilai nilai kebangsaan," kata Prabowo.
Prabowo juga menceritakan sejarah di balik patung Bung Karno yang sedang menunggang kuda tersebut mengambil momentum saat Sang Proklamator menjadi inspektur upacara peringatan angkatan perang RI pada 5 Oktober 1947 yang saat itu belum bernama TNI.
Saat menandatangani dokumen peresmian yang disiarkan secara virtual, nampak Ketua Umum Partai Gerindra tersebut membantu Megawati memastikan penandatangan dilakukan dengan lancar. Usai peresmian dan foto bersama, keduanya terekam berbincang akrab.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.