Laporan Utama
Galang Dana demi Palestina
Donasi yang terkumpul untuk rakyat Palestina meningkat tajam.
Penderitaan yang dialami rakyat Palestina akibat serangan Israel telah menggugah hati masyarakat Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Di berbagai daerah, masyarakat melakukan penggalangan dana solidaritas kemanusiaan. Sebagian di antara donasi tersebut didistribusikan melalui lembaga filantropi.
Sekretaris Jenderal Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Suhartono, mengakui, antusiasme masyarakat menyisihkan hartanya untuk turut membantu rakyat Palestina semakin tinggi setelah penyerangan yang terjadi baru-baru ini oleh pasukan Israel. Ia mengatakan, donasi yang dikirimkan KNRP ke Palestina terakhir yakni dalam rangka projek Ramadhan tercatat sebesar Rp 4 miliar.
Setelah perang kembali meletus, donasi yang terkumpul meningkat tajam. Data terakhir dana yang terkumpul untuk rakyat Palestina mencapai lebih dari Rp 10 miliar. "Terjadi peningkatan yang luar biasa bukan hanya KNRP, tapi pasti semua lembaga filantropi yang menggalang dana untuk Palestina," kata Suhartono.
KNRP pun terus memperbarui Informasi berkaitan dengan kondisi kota-kota di Palestina, terutama Jalur Gaza. Menurut dia, KNRP mengirimkan bantuan sesuai apa yang dibutuhkan rakyat Palestina saat ini.
Berkoordinasi dengan sesama mitra kemanusiaan, KNRP mengirimkan logistik makanan, pakaian, pembangunan tempat berlindung, dan pemenuhan kebutuhan pengungsi, ketersediaan air bersih, alat-alat kesehatan, serta obat-obatan. “Kita tak menunggu. Begitu dana terkumpul, kita langsung salurkan. Bahkan, komitmen kita per dua minggu agar langsung eksekusi karena ini darurat dan recovery butuh waktu lama," kata dia.
Kita tak menunggu. Begitu dana terkumpul, kita langsung salurkanSUHARTONO, Sekjen Komite Nasional untuk Rakyat Palestina
Suhartono mengatakan, pihaknya menyambut baik pengawasan pemerintah terhadap lembaga yang menggalang bantuan untuk Palestina. Menurut dia, pengawasan tersebut agar lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
KNRP, katanya, selalu melaporkan penggalangan bantuan untuk Palestina, baik melalui Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Sosial. Suhartono juga berharap Pemerintah Indonesia turut membantu lembaga swadaya masyarakat (NGO) dengan memudahkan masuknya bantuan melewati perbatasan.
"Kalau kita bicara tentang Gaza, tentu yang punya otoritas itu Pemerintah Mesir, maka kita berharap bagus juga kalau Pemerintah Indonesia ikut membantu kami yang di NGO kemanusiaan,” ujar dia.
Direktur Marketing Rumah Zakat Irvan Nugraha menjelaskan, dengan mengoptimalkan kanal digital, mitra kolaborasi serta jejaring relawan, RZ berupaya mengajak setiap masyarakat untuk bergabung dalam program untuk Palestina. Hasilnya pun cukup positif. Hingga 21 Mei, program bersama peduli Palestina itu telah mengumpulkan dana bantuan sebesar Rp 2,4 miliar.
"Rumah Zakat ikut terlibat bersama mitra aliansi Indonesia Humanitarian Alliance dan Foz (Forum Zakat—Red) ikut menyuarakan agar konflik Palestina dan Israel dapat segera berakhir," kata Irvan kepada Republika, beberapa waktu lalu.
Irvan menerangkan, donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan rakyat Palestina yang mengalami kesulitan karena dampak serangan Israel. Di antaranya untuk pengadaan unit kendaraan ambulans dan operasional, rumah sakit, sarana air bersih, pemenuhan kebutuhan panel surya, masjid dan sarana ibadah, shelter bantuan medis, bantuan operasional sekolah Indonesia di Palestina, bantuan kurban, dan bingkisan anak yatim.
View this post on Instagram
Program sekolah sudah dimulai sejak pertengahan 2019 dengan mitra konsorsium sejumlah lembaga. Ia menjelaskan, RZ juga menjajaki kerja sama dengan Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan lembaga lain untuk penyaluran bantuan ke Palestina.
Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta menegaskan, Baznas memiliki program dompet solidaritas dunia Islam untuk membantu korban krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Dana yang terkumpul pada periode ini mencapai Rp 2 miliar.
Menurut Arifin, bantuan yang disalurkan Baznas ke Palestina berupa makanan, bantuan kesehatan, dan air bersih. “Kami berkoordinasi dan melaporkan kepada Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Indonesia yang ada di Yordania untuk memberikan bantuan dengan lebih aman, lebih baik, dan akuntabel," kata Arifin.
Arifin pun mengajak setiap lembaga yang melakukan penggalangan dana bantuan untuk Palestina untuk menyalurkan bantuan melalui mitra-mitra yang akuntabel dan terpercaya. Dana tersebut pun seharusnya dilaporkan dan dikoordinasikan dengan pemerintah.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, Kemensos mengawasi pengumpulan uang atau barang (PUB) oleh lembaga penyelenggara mengenai donasi ke Palestina. "Kebetulan untuk pengawasan di Kemensos, karena UU Nomor 9 Tahun 1961 memang mengamanatkan Kemensos memberikan izin penyelenggaraan PUB," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, pekan lalu.
Mantan wali kota Surabaya tersebut mengatakan, PUB sendiri memerlukan koordinasi tingkat kementerian dan lembaga, mengingat adanya aturan pemberian bantuan ke Palestina yang cukup mengikat dan kompleks. Risma juga mengatakan, isu Palestina bukan hanya soal agama, melainkan murni kemanusiaan. Dia menyadari betul masyarakat Indonesia memiliki panggilan spontan untuk membantu sesama.
Risma mengatakan, telah ada proses untuk organisasi berbadan hukum maupun tidak untuk mengumpulkan uang dan barang sesuai dengan amanat undang-undang tersebut. Proses tersebut melalui aplikasi dan berlangsung secara transparan sehingga masyarakat juga bisa menilai PUB mana yang telah berizin.
Hal itu bertujuan agar partner PUB yang berada di Palestina betul-betul menyalurkan bantuan yang sesuai dan tepat sasaran serta bebas dari pencucian uang dan pembiayaan tindak pidana terorisme.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.