Sejumlah relawan mengevakuasi korban tenggelamnya perahu rombongan wisata di Waduk Kedung Ombo, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/5/2021). | ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Jawa Tengah

Tujuh Meninggal Kecelakaan Perahu

Penumpang berswafoto di bagian depan perahu sebelum terbalik.

BOYOLALI—Sebanyak tujuh orang ditemukan meninggal akibat tenggelam dalam insiden perahu wisata terbalik di Waduk Kedung Ombo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/5). Dua korban masih belum ditemukan hingga Ahad malam. Sementara, 11 penumpang lainnya selamat dari kecelakaan perahu terbalik ini.

Kepala Polres Boyolali AKBP Morry Ermond mengatakan, korban kecelakaan perahu yang ditemukan pada Ahad pukul 07.15 WIB bernama Destri Pramaswati (8 tahun), warga Desa Pilangrejo, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali. Setelah ditemukan, jenazah korban kecelakaan itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Waras Wiris Andong Boyolali. "Tinggal dua korban yang belum ditemukan," kata Morry.

Ia mengatakan, Tim SAR gabungan hingga Ahad malam masih berupaya menemukan dua korban kecelakaan perahu di kawasan waduk. Upaya pencarian dilakukan pada kedalaman air 15 meter hingga 30 meter di Waduk Kedung Ombo. Upaya untuk menemukan korban kecelakaan perahu di Waduk Kedung Ombo melibatkan sekitar 50 penyelam.

Koordinator Basarnas pos SAR Surakarta, Arif Sugiarto mengatakan, penyebab terbaliknya perahu wisata diduga lantaran kelebihan muatan. Perahu yang mengangkut 20 penumpang ini berangkat dari tepi menuju ke warung makan apung di tengah waduk sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (15/5).

Saat perahu sudah hampir mencapai warung apung, banyak penumpang yang melakukan swafoto di bagian depan perahu. Akibatnya, perahu yang ditumpangi menjorok ke depan sehingga air mulai masuk perahu kemudian terbalik.

photo
Sejumlah relawan bersiap untuk mengevakuasi korban tenggelamnya perahu rombongan wisata di Waduk Kedung Ombo, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/5/2021). - (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

"Jarak tepi sampai ke warung apung sekitar satu kilometer, tidak terlalu jauh, tapi karena kelebihan muatan menyebabkan perahu terbalik," kata Arif saat dihubungi Republika, Sabtu malam.

Arif menyebut, kapasitas perahu seharusnya maksimal diisi 14 penumpang termasuk nakhoda dan kenek. Selain itu, berdasarkan informasi yang dihimpun tim Basarnas, di perahu tersebut terdapat pelampung, tetapi tidak dikenakan para penumpang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by basarnasjateng (basarnas_jateng)

"Yang jelas kita tahunya kelebihan muatan, harusnya 14 ini dinaiki 20 orang. Infonya ada pelampung cuma tidak dipakai, makanya ini yang kami gali. Saya masih mencari saksi kunci nakhoda ini, nakhodanya selamat," tegas Arif.

Menurut Arif, jarak antara kejadian dan kedatangan tim evakuasi cukup jauh, yakni sekitar 2,5 jam. Kejadian pukul 11.00 WIB, sedangkan bantuan mulai berdatangan pukul 13.30 WIB.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by basarnasjateng (basarnas_jateng)

Ditutup

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan objek wisata yang mengabaikan keselamatan para pengunjung akan ditutup dan dicabut izinnya sebagai bentuk sanksi tegas. "Saya dikirimi videonya, ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas. Mereka juga tidak dibekali jaket keselamatan. Saya minta pengelola harus bertanggung jawab, kalau perlu izinnya di-review atau kalau perlu izinnya dicabut," katanya di Semarang, Ahad.

photo
Tim Inafis Polda Jawa Tengah mengidentifikasi perahu yang tenggelam saat membawa rombongan wisata air di Waduk Kedung Ombo, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (16/5/2021). - (Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO)

Ia menyesalkan tenggelamnya perahu wisata di Kedung Ombo dan meminta insiden tersebut tidak terulang. Selain melebihi kapasitas, para penumpang juga tidak dibekali pelampung dan jaket keselamatan saat menaiki perahu.

Menurut dia, kejadian itu harus menjadi pembelajaran sehingga seluruh bupati/wali kota diminta tidak ragu untuk menutup destinasi wisata yang tidak bisa dikontrol, baik sisi jumlah pengunjung maupun keselamatannya. Ganjar mengingatkan seluruh pengelola objek wisata agar insiden tenggelamnya perahu wisata air di Waduk Kedung Ombo menjadi perhatian.

"Tantangan mereka saat ini, selain mengendalikan jumlah pengunjung, faktor yang tidak boleh diabaikan adalah keselamatan, maka seperti yang berkali-kali saya ingatkan, kira-kira bisa mengelola tidak? Kalau tidak bisa dikontrol, tutup saja," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat