Nasional
Pemuda Wafat Usai Divaksin Astrazeneca
Komnas KIPI masih akan melakukan investigasi terkait meninggalnya Trio.
JAKARTA – Seorang pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia setelah memperoleh vaksinasi Covid-19 Astrazeneca. Pria berusia 22 tahun tersebut tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur, dan meninggal satu hari pascamenerima vaksin.
Kakak Trio, Viki menceritakan, adiknya mendapat suntikan vaksin pada Rabu (5/5) siang. Lalu Trio tiba di kediamannya pada Rabu sore. Trio sempat mengeluhkan tidak enak badan kepada keluarga seusai divaksin Covid-19.
Kondisi kesehatan Trio bukannya semakin membaik pada Rabu malam. Almarhum mengalami demam tinggi yang tak kunjung turun dan mengeluhkan sakit di bagian kepala. Viki menyebut ibunya sempat menganjurkan Trio supaya lekas pergi ke dokter atau minum obat penurun panas.
“Adik saya nggak mau dibawa ke dokter karena ngerasa takut. Adik saya khawatir kenapa-kenapa kalau minum obat padahal baru divaksin,” kata Viki kepada Republika, Senin (10/5).
Namun, lantaran rasa sakit tak segera hilang, Viki mendapati adiknya akhirnya berusaha ke dokter pada Rabu malam. “Awalnya maunya diantar Vika, kakak almarhum juga, yang berhalangan saat itu. Akhirnya diantar kawannya ke klinik, tapi pas sampai di sana (rumah sakit) sudah tutup,” ujar Viki.
Rasa sakit yang dialami Trio terus menjalar. Trio tak lagi sanggup menahan rasa sakitnya pada Kamis (6/5) pagi. Viki mengungkapkan, adiknya sampai harus berteriak lantaran sulit meredam rasa sakit di bagian kepalanya. Demam pada tubuh Trio juga belum reda saat itu, bahkan cenderung naik.
“Almarhum adik saya teriak-teriak kepalanya terasa mau pecah. Bahkan sampai ada kejang itu ibu saya lihat. Saya lihat juga tangannya menggenggam, dan napasnya seperti sulit,” ujar Viki.
Pihak keluarga berusaha melarikan Trio ke rumah sakit terdekat pada Kamis siang. Pihak keluarga mendapati rumah sakit bersalin yang siap menerima pasien UGD. Sayangnya, rumah sakit itu tak sanggup merawat Trio hingga merujuk ke rumah sakit yang lebih besar.
“Sudah dibawa ke rumah sakit lain, tapi apa boleh buat, adik saya ketika diperiksa dokter ternyata sudah meninggal,” ujar Viki.
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan, saat ini pihaknya masih akan melakukan investigasi terkait meninggalnya Trio. Saat ini, masih belum bisa dipastikan penyebab meninggalnya.
“Komnas bersama Komda DKI sudah audit bersama pada Jumat (7/5) yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” kata Hindra.
Komnas KIPI merupakan lembaga yang berfungsi mengawasi pelaksanaan vaksinasi khusus untuk kejadian ikutan pascaimunisasi. Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi Covid-19 adalah karena sebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini Komnas KIPI masih melakukan pengkajian terkait penyebab meninggalnya pemuda tersebut. Semua pihak diminta menunggu hasil investigasi dari Komnas KIPI. “Kita tunggu Komnas KIPI ya,” kata Nadia.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati, menyatakan, Kemenkes turut berduka atas meninggalnya almarhum. Kemenkes juga berharap hasil investigasi Komnas dan Komda KIPI bisa segera didapatkan agar penyebab kematian Trio bisa dipastikan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.