Para pemain Liverpool | EPA-EFE/Laurence Griffiths

Olahraga

The Reds Liverpool Jaga Mimpi

Para penggawa the Reds Liverpool tak mau begitu saja menerima nasib tanpa perjuangan maksimal.

MERSEYSIDE – Bak telur di ujung tanduk, Liverpool di ambang kepastian tak akan berlaga di Liga Champions musim depan. Padahal, status the Reds mentereng, kampiun Liga Champions musim 2018/2019 dan juara bertahan Liga Primer Inggris. Siapa sangka, Liverpool tampil angin-anginan sepanjang musim ini yang membuat tim asuhan Juergen Klopp tersebut harus siap-siap membayarnya dengan mahal.

Hanya, para penggawa the Reds memastikan mereka tak mau begitu saja menerima nasib tanpa perjuangan maksimal. Kemenangan 2-0 atas Southampton pada pekan ke-35 Liga Primer Inggris 2020/2021 menjaga harapan lolos finis empat besar alias tiket berlaga di Liga Champions musim depan. Tipis, tapi tetap ada.

Liverpool menduduki peringkat keenam dengan perolehan 57 poin, tertinggal enam poin dari Leicester City di posisi empat dan tujuh angka dari Chelsea di peringkat tiga. Chelsea dan Leicester sudah melakoni 35 pertadingan, sementara the Reds baru 34 karena duel kontra Manchester United pekan lalu ditunda. Di antara Leicester dan Chelsea, ada West Ham United di posisi kelima dengan nilai 58.

Kemenangan atas the Saints membuat Klopp sangat antusias untuk menyelesaikan sisa partai musim ini dengan kemenangan sambil menjaga harapan kembali berlaga di Liga Champions musim depan. "Saya rasa, kami bisa lolos ke Liga Champions jika berhasil memenangkan empat pertandingan yang tersisa musim ini," kata Klopp, dikutip Liverpool Echo, Ahad (9/5).

Klopp mengaku, kemenangan atas Southampton sangat berarti. Bukan hanya soal posisi di papan klasemen, melainkan juga memompa semangat dan kepercayaan diri pasukannya. "Kami benar-benar membutuhkan kemenangan tersebut," kata pelatih asal Jerman ini.

Dalam empat partai tersisa, the Reds akan berjumpa seteru abadi Manchester United (MU) di Stadion Old Trafford pada 13 Mei mendatang. Setelahnya, the Reds berkunjung ke markas, yakni West Bromwich Albion (WBA), sebelum bertamu ke markas Burnley tiga hari berselang.

Pada partai pamungkas 23 Mei, Liverpool akan menjalani pertandingan kandang melawan Crystal Palace di Stadion Anfield. Bentrok versus Palace diklaim sudah cukup aman bagi Liverpool mengingat posisi the Eagles terhindar dari jurang degradasi.

Sementara, WBA dan Burnley diperkirakan sudah selamat atau terdegradasi ketika bertemu Liverpool. Sehingga, satu-satunya laga yang cukup berat untuk dilalui Trent Alexander-Arnold dan kawan-kawan adalah saat bertamu ke rumah MU.

"Saya tidak yakin apakah menjaga harapan kami akan sangat membantu, tetapi lihat, kami harus memenangkan pertandingan sepak bola dan saya pikir jika kami memenangkan keempatnya itu sudah cukup," kata Klopp.

Di sisi lain, pahlawan kemenangan Liverpool Thiago Alcantara mengeklaim, timnya membutuhkan sedikit keajaiban untuk bisa lolos ke kompetisi Kuping Besar.

"Kami tak senang dengan situasi ini, tetapi kemenangan membantu kami untuk menambahkan kembali mood kami. Terpenting adalah kami terus berjuang untuk keajaiban kecil yang bisa kami miliki," kata Thiago.

 
Terpenting adalah kami terus berjuang untuk keajaiban kecil yang bisa kami miliki.
 
 

West Ham yang berada di depan Liverpool cukup sedikit diuntungkan dengan empat lawan terakhir mereka yang terbilang cukup mudah. Untuk Leicester, armada Brendan Rodgers justru menjadi tim yang sedikit waswas.

Sebab, dalam tiga partai terakhir, the Foxes akan menjajal lawan berat, yakni MU, Chelsea, serta Tottenham Hotspur. Begitu pula Chelsea yang berpotensi tersandung karena akan menghadapi Arsenal dan Aston Villa selain Leicester.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat