Internasional
3,4 Juta Warga India Dirawat
Kasus Covid-19 di India mungkin mencapai puncaknya pada Rabu (5/5).
NEW DELHI – Jumlah kasus Covid-19 di India pada Senin (3/5) nyaris menyentuh angka 20 juta. Saat berita ini ditulis, sekurangnya 3,4 juta warga India kini dirawat. Sementara, krisis kian dalam akibat kurangnya pasokan oksigen untuk pasien.
Dalam 12 hari terakhir, India menghadapi penambahan lebih dari 300 ribu kasus setiap hari. Gambaran pada Senin untuk pertama kalinya menunjukkan penurunan, terhitung sejak 15 April.
Pada Senin, total infeksi di India dilaporkan Kementerian Kesehatan mencapai 19,93 juta kasus. Namun, para ahli yakin bahwa angka sebenarnya lima hingga 10 kali lipat lebih banyak.
Krisis pasokan oksigen terasa mencekik sistem kesehatan India. Para pasien meninggal di ranjang rumah sakit, ambulans, atau bahkan lahan parkir karena sejumlah pasien tak sempat mencapai rumah sakit. Sementara, rumah duka dan krematorium terus-menerus menerima jenazah.
“Setiap saat, kami harus berjuang mendapatkan kuota tabung oksigen kami,” ujar BH Narayan Rao, pejabat distrik di Chamarajanagar. Di distrik itu, sekurangnya 24 pasien meninggal karena kekurangan pasokan oksigen.
Sementara itu, simulasi yang dibuat tim ahli pemerintah menunjukkan, kasus Covid-19 mungkin mencapai puncaknya pada Rabu (5/5). Perkiraan ini lebih cepat dari perhitungan semula karena virus menyebar lebih cepat dari perkiraan.
India dalam krisis terdalam sepanjang Perdana Menteri India Narendra Modi berkuasa sejak 2014. Ia kerap dikritik karena tidak bertindak sigap untuk mencegah penularan. Ia juga dinilai abai karena membiarkan jutaan warga tanpa masker mengikuti acara keagamaan dan kampanye pemilihan umum pada Maret dan April.
Krisis ini merambah ke pentas politik. Partai Modi, Bharatiya Janata Party (BJP), mengalami kekalahan dalam pemilihan umum daerah di West Bengal.
Sementara, Covid-19 varian India, yaitu B1617 telah menjangkau 17 negara, termasuk Indonesia. “Ada dua mutasi baru yang masuk. Satu dari India, yaitu dua kasus di Jakarta dan satu lagi (varian) Afrika Selatan di Bali,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin.
Asosiasi perindustrian India mendesak pemerintah untuk mengambil langkah nasional yang paling mendesak dan membatasi aktivitas ekonomi guna menyelamatkan nyawa.
"Diperlukan respons maksimal dari pemimpin tertinggi untuk memotong penularan, sebab membangun infrastruktur kesehatan membutuhkan waktu," kata direktur pelaksana Kotak Mahindra Bank, Uday Kotak, Senin. Kotak berbicara atas nama asosiasi perindustrian India, Confederation of Indian Industry (CII), yang ia ketuai.
Ia mengatakan, pada titik kritis ini CII mendesak pemerintah mengambil langkah yang paling maksimal. "Seperti membatasi kegiatan ekonomi untuk mengurangi penderitaan," kata Kotak.
Kepala Eksekutif Institut Serum India (SII) Adar Poonawalla mengatakan, kekurangan vaksin di India akan berlanjut hingga Juli. Kekurangan itu terjadi pada saat India telah membuka vaksinasi untuk semua orang dewasa mulai 1 Mei.
Menurut laporan Financial Times, Poonawalla mengatakan, produksi vaksin akan meningkat pada Juli dari sekitar 60 juta-70 juta dosis sebulan menjadi sekitar 100 juta. Laporan Financial Times, mengutip Poonawalla, mengatakan, pihak berwenang sebelumnya tidak mengira akan menghadapi gelombang kedua pada Januari ketika kasus Covid-19 baru menurun.
"Semua orang benar-benar merasa bahwa India telah mulai membalikkan keadaan pandemi," katanya seperti dikutip laman Indian Express, Senin.
Bantuan
Pemerintah Mesir mengirim 30 ton pasokan medis ke India, Ahad (2/5). Dilaporkan laman Arab News, juru bicara Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Mesir Khalid Mujahid mengungkapkan, pasokan medis yang dikirim ke India, antara lain, 300 tabung oksigen, 20 ventilator, 100 tempat tidur medis, 20 elektrokardiograf, 30 defibrilator, 50 pompa infus, dan 50 jarum suntik infus.
Dia menyebut, pengiriman tersebut dilakukan bekerja sama dengan Angkatan Bersenjata Mesir.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.