Cahaya Ramadhan
Sikap Wasath dan Moderasi Beragama
Populer ajakan sikap moderasi beragama dengan istilah wasatiyah.
Oleh USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH
DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute
Populer ajakan sikap moderasi beragama dengan istilah wasatiyah. Seakan selama ini umat Islam Indonesia tidak moderat dan cenderung radikal atau ekstrem. Padahal sudah terbukti sepanjang sejarah, sejak kemerdekaan negara ini bahwa umat sangat toleran.
Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara adalah bukti sikap toleran tersebut. Istilah wasatiyah diambil dari ayat (QS Al-Baqarah: 143), “Wa kadzalika ja’alnakum ummatan wasatha." (Demikian kami jadikan kamu sebagai umat pertengahan).
Tengah artinya bukan tidak punya sikap melainkan berada di posisi tidak menyimpang ke kanan (ekstrem kanan) maupun ke kiri (ekstrem kiri). Setiap penyimpagan tidak diakui sebagai sikap wasati.
Jalan tengah ini sangat luas di dalamnya ada beberapa sikap:
Pertama, tengah maksudnya mengikuti jalan lurus, seperti dalam doa “ihdinash shirathal mustaqim”. Di dalamnya ada makna istikamah di atas kebenaran. Bagaikan lebah yang selalu komitmen berbuat baik, berpegang teguh pada prinsip, tidak plin-plan.
Perhatikan lebah, hinggap selalu di tempat yang baik dan memberikan kebaikan yaitu madu. Dalam Alquran, Allah menurunkan surah lebah An-Nahl.
Sebaliknya, lalat "adz dzubabah" yang tidak jelas sikapnya, semua didatangi, kebaikan maupun keburukan. Manusia lalat disebut muzabzabin baina zdalika la ila haulai wa la ilaa haaulai. (QS an-Nisa: 143).
Kedua, sikap tengah maksudnya "Lakum dinukum wa liya diin" (bagimu agamamu dan bagiku agamaku). Masing-masing pemuluk agama menjaga identitasnya sendiri dan keyakinan yang dianut, tidak mencampur aduk satu sama lain, tidak menghujat dan menyerang agama lain, tidak memaksa atau mengkondisikan pemeluk agama lain agar pindah kepada agamanya.
Allah berfirman, "Laa ikraaha fid diin" (QS al-Baqarah:156). Bila Anda mayoritas tetap menghormati dan melindungi yang minoritas. Bila Anda berkuasa baik secara politik maupun ekonomi, Anda tetap menjamin kesejahteraan dan keamanan mereka, seagama maupun yang beda agama.
Ketiga, sikap tengah artinya "at taawun" (tolong menolong dalam ketakwaan dan kebaikan) (QS al-Maidah: 2) termasuk di dalamnya "al-dakwah" dan “amar maruf nahi mungkar” (QS Ali Imran:110).
Maksudnya mengajak kepada kabaikan dan mencegah kemungkaran. Bukan dengan kekerasan tetapi dengan bijak "bilhikmah" dan penuh kedamaian. Dengan kata lain jika ada yang menyimpang bukan dibiarkan melainkaan diajak ke tengah supaya lurus.
Jadi sikap tengah bukan artinya diam, tidak berbuat apa-apa. Melainkan tetap berbuat kebaikan, "amar maruf" dan mencegah setiap penyimpangan "nahi munkar". Termasuk kemungkaran apa saja yang menyebabkan bahaya dan kerusakan.
Contoh, korupsi kita cegah dengan dibentuknya KPK. Begitu juga virus Covid-19, kita cegah dengan memakai masker, jauhi kerumunan, cuci tangan, dan jaga jarak.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN
Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.