Cahaya Ramadhan
Jadilah Sahabat Alquran
Untuk menjadi manusia hakiki kecuali kita harus menjadi sahabat Alquran.
Oleh USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH
DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute
Alquran adalah ruh bagi manusia. Allah SWT berfirman: "Wa kadzaalika awhaina ilaika ruhan min amrina." (QS al-Syura: 52). Syiekh Al-Sa’di menjelaskan, dikatakan ruh, karena dengan ruh jasad menjadi hidup.
Begitu juga Alquran dengannya ruhani manusia menjadi hidup. Ibarat software yang bisa membuat handphone bekerja, maka Alquran adalah software yang dengannya manusia bisa berfungsi menjadi manusia.
Memang tidak semua manusia memerankan dirinya sebagai manusia. Secara jasmani boleh jadi ia bentuknya manusia. Tetapi tidak sedikit dari manusia yang bekerja seperti binatang, bahkan lebih parah lagi.
Contoh di antara manusia ada yang menikah sesama jenis, padahal dalam dunia binatang tidak ada. Sejahat-jahat binatang, ia hanya mampu memangsa lawannya satu atau dua korban, tetapi katika manusia bejat ia bisa menghanguskan sekian ribu nyawa sekaligus.
Allah SWT berfirman: "..kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS Al-Shura: 52).
Intinya tidak ada pilihan untuk menjadi manusia hakiki kecuali kita harus menjadi sahabat Alquran.
Intinya tidak ada pilihan untuk menjadi manusia hakiki kecuali kita harus menjadi sahabat Alquran. Minimal ada lima kewajiban yang harus kita penuhi supaya kita bisa menjadi sahabat Alquran.
Pertama, al-tilawah (membaca), maksudnya bacalah Alquran selalu kapan saja dan di mana saja kita berada. Bacalah dengan tartil, yaitu memberikan hak masing-masing huruf dengan pelafalan yang benar, dan mengikuti kaidah ilmu tajwid.
Pahalanya dihitung perhuruf. "Kullu harfin hasanah" (Setiap satu huruf satu kebaikan) sabda Nabi SAW.
Kedua, al-hifzhu (mengahafalkannya). Berusahalah untuk selalu menambah hafalan baru sesuai dengan kamampuan. Sebab ranking surga kelak bisa ditentukan oleh jumlah hafalan "Fainna akhira manzilatika fil janah ind akhiri ayatin taqrauha" (maksud kata taqrauha di sini adalah bacaan dan hafalan).
Ketiga, al-fahmu (memahami kandungannya). Caranya bagi yang belum bisa bahasa Arab, setiap hari mengambil lima ayat lalu dibaca terjemahan dan tafsirnya.
Keempat, al-amal, (mengamalkan panduan Alquran). Intinya apa yang kata Alquran kerjakan maka ikutilah, dan apa yang kata Alquran jangan, maka jauhilah.
Kelima, al-dakwah (mengajak orang lain ikut Alquran). Sebab sabda Nabi SAW, "Khairun naasi anfauhum linnaasi (paling baiknya manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN
Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.