Olahraga
Saatnya Berikan Hadiah Izin Kompetisi Sepak Bola
Liga 1 dan Liga 2 sepertinya sudah hampir pasti akan mendapat izin kompetisi sepak bola.
OLEH AFRIZAL ROSIKHUL ILMI
Bahagia itu sederhana, yaitu ketika Indonesia bisa kembali menggelar kompetisi sepak bola. Turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang dimulai sejak Maret lalu sudah memasuki babak akhir. Satu bulan yang cukup menggairahkan bagi para pencinta sepak bola nasional lumayan berarti melepas dahaga setelah satu tahun terlewat tanpa hiburan rakyat tersebut.
Seperti dipahami semua pihak, Piala Menpora 2021 ini digelar tak sekadar sebagai ajang pemanasan bagi klub dan pemain sebelum bergulirnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Turnamen ini juga menjadi bahan uji coba terkait penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi korona (Covid-19). Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menberikan syarat ketat, terutama dalam pencegahan kerumunan suporter.
Pihak penyelenggara, klub, dan basis suporter tampaknya sudah melakukan tugasnya dengan baik. Tidak ada kerumunan suporter yang nekat datang ke stadion atau sekitarnya untuk memberikan dukungan kepada klub kesayangan. Hal lain yang juga berhasil dihindari adalah kerumunan anorganik yang dengan sengaja menggelar nonton bareng alias nobar di tempat-tempat umum.
Kepatuhan para suporter ini juga telah diapresiasi oleh orang nomor satu di Tanah Air, Presiden RI Joko Widodo. Sebab, dalam beberapa kali inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh kepolisian, Satgas Covid-19, maupun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), tidak ditemukan adanya pelanggaran protokol kesehatan superketat yang telah dibuat.
Dengan ini, Liga 1 dan Liga 2 sepertinya sudah hampir pasti akan mendapat izin dan dapat diselenggarakan sesuai rencana, yaitu pada Juli mendatang. Lebih jauh dari itu, pemerintah bahkan melempar wacana untuk menghadirkan suporter di stadion ketika kompetisi bergulir. Tentu, akan makin menyenangkan jika itu benar-benar terjadi. Akan tetapi, kita tidak bisa berharap terlalu jauh selama belum ada ketuk palu dari pihak yang berwenang.
Terlepas dari izin menggelar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang belum pasti, Piala Menpora yang menjadi ajang uji coba penerapan protokol kesehatan sukses membayar kerinduan masyarakat Indonesia terhadap sepak bola Tanah Air yang sempat mati suri. Turnamen itu juga menjadi oase di tengah padang kebosanan selama penanganan pandemi yang memaksa orang untuk lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.
Euforia itu terasa dari dinding-dinding rumah warga yang bergetar tiap kali bola bersarang ke gawang lawan atau dari ventilasi udara yang membawa suara keluh saat tim yang didukung melewatkan peluang emas. Ini wajib diapresiasi karena bukan hal mudah bagi para suporter fanatik untuk menahan diri dari dorongan batin berkumpul bersama sekawanannya.
Selama berlangsungnya turnamen ini, tidak didapati adanya sekelompok suporter yang nekat datang ke empat stadion yang menggelar pertandingan. Semua tertib dan menaati aturan ketat yang disyaratkan oleh kepolisian. Bahkan, ketika Piala Menpora mencapai klimaksnya, yaitu ketika dua klub dengan sejarah panjang rivalitas, yakni Persija Jakarta dan Persib Bandung, bertemu di partai final, protokol kesehatan tetap bisa dijaga.
Semua itu agaknya patut diapresiasi dengan kepastian izin Liga 1 dan Liga 2 sebagai hadiah bagi masyarakat yang telah "berpuasa" dari kebiasaan berkerumun saat menyaksikan pertandingan sepak bola. Akan lebih membahagiakan lagi jika ada "THR" yang membolehkan suporter menonton langsung ke stadion.
Itu bukan hal yang tidak mungkin untuk diwujudkan selama pihak penyelenggara bisa menemukan formulasi yang tepat agar tidak menjadi klaster baru penyebaran virus korona. Kami menunggu kabar baik itu.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.