Kabar Utama
Awak KRI Nanggala Gugur Demi Bangsa
Sebagian besar awak KRI Nanggala-402 merupakan warga Jawa Timur.
JAKARTA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan pada Ahad (25/4), seluruh awak KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur. Pernyataan itu dikeluarkan setelah sebelumnya status KRI Nanggala-402 diubah dari hilang kontak (submiss) menjadi tenggelam (subsunk).
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," ujar Panglima TNI dalam konferensi pers, Ahad (25/4). "Semoga kami dapat meneruskan perjuangan paripurna saudara-saudara sebagai prajurit terbaik Indonesia," ia melanjutkan.
Menurut Panglima TNI, kesimpulan itu diambil sehubungan telah didapatkannya pencitraan yang telah dikonfirmasi sebagai bagian KRI Nanggala-402. Di antaranya meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, dan bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal.
Hadi menuturkan, Satgas SAR telah mengerahkan semua kemampuannya untuk memastikan keberadaan KRI Nanggala-402. KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi tersebut menggunakan multibeam sonar dan magnetometer, dan telah menghasilkan citra bawah air yang lebih detail. ROV juga telah diturunkan guna memperkuat citra bawah air secara visual menggunakan kamera.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, para prajurit tersebut gugur dalam keadaan syahid sesuai hadis Rasulullah SAW. “Maka kalau seandainya memang mereka meninggal dalam keadaan seperti ini, maka mereka jelas telah pergi menghadap Tuhannya dalam keadaan terhormat. Karena berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dikatakan, siapa yang mati karena tenggelam maka dia mati dalam keadaan syahid,” kata Anwar dalam keterangan yang diterima Republika, Ahad (25/4).
Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga mengeluarkan imbauan melaksanakan shalat jenazah gaib buat para awak kapal pada Ahad malam. “PP DMI menyerukan, mengimbau, dan mengharapkan seluruh jajaran pimpinan DMI wilayah, daerah, cabang, dan ranting, serta DKM/takmir masjid seluruh Indonesia untuk melakukan shalat ghaib berjamaah atau sendiri bagi yang di tempat sendiri,” bunyi edaran tersebut.
Presiden Joko Widodo sebelumnya sempat menegaskan, pemerintah akan tetap melakukan upaya pencarian terhadap para awak kapal. “Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa, patriot terbaik penjaga kedaulatan negara,” ujar Jokowi, kemarin.
Hilangnya KRI Nanggala-402 kemarin bermula dari latihan penembakan rudal dan torpedo di 60 mil laut bagian utara perairan Bali, Rabu (21/4) dini hari. Sekitar pukul 03.30 Wita kala itu, kapal menyelam dan tak bisa dihubungi.
Pihak TNI AL memperkirakan kapal mengalami mati mesin alias black out saat turun menyelam. Sejauh ini, setidaknya 21 KRI dengan 400 personel dikerahkan dalam pencarian. Kapal-kapal dari kepolisian dan Basarnas juga diterjunkan.
Pada Sabtu (24/4), Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono telah menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam (subsunk). “Saya selaku pemimpin TNI AL dan atas nama seluruh prajurit angkatan laut turut prihatin, khususnya kepada warga Hiu Kencana atas kejadian yang tidak kita harapkan," tutur Yudo.
View this post on Instagram
Pada kesempatan itu, dia menggelar bukti-bukti otentik yang diyakini milik KRI Nanggala-402. Di antaranya tumpahan solar, spons penahan panas, pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas naik-turunnya periskop kapal selam, dan alas yang biasa digunakan ABK untuk shalat.
Yudo juga mengatakan, KRI Nanggala-402 terdeteksi di kedalaman 850 meter. Kedalaman itu jauh dari kemampuan selam kapal yang mencapai 240 meter saja. Menurut Yudo, dengan kedalaman tersebut operasi evakuasi yang akan dilakukan memiliki kesulitan yang tinggi.
Sementara Jürgen Weber dari Asosiasi Pengemudi Kapal Selam Jerman mengungkapkan, KRI Nanggala-402 kelebihan awak sebanyak 20 orang dari kapasitas aslinya 33 orang. Seperti dilansir media Jerman welt.de, hal itu membuat oksigen cadangan lebih cepat habis dikonsumsi dari waktu semula, yakni 72 jam. Weber juga menyatakan bahwa kelebihan awak berpengaruh pada tak cukupnya persediaan pakaian penyelamatan awak kapal selam.
KRI Nanggala-402 dibangun oleh perusahaan Jerman Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) di Kiel pada 1977 dan terahkir dirawat perusahaan itu pada 1989. Setelah itu kapal sempat dibenahi di Korea Selatan pada 2012. Howaldtswerke-Deutsche Werft menyatakan turut berduka cita dan siap memberikan bantuan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tenggelamnya KRI Nanggala-402 menjadi duka mendalam bagi warga Jawa Timur. Sebab, dari total 53 prajurit yang berada di dalam kapal selam, 47 orang di antaranya merupakan warga Jawa Timur.
"Ada yang dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, Bangkalan, Madiun, Probolinggo, Tulungagung, Nganjuk, Kediri, Tuban, dan Banyuwangi," kata Khofifah di sela-sela kunjungannya di Madiun, Ahad (25/4). Ia mengharapkan doa masyarakat bagi para awak kapal.
Sementara, pihak keluarga Letda Laut Munawir, salah seorang awak KRI Nanggala menyatakan, terpukul dengan kabar terkait kapal itu. “Dia menjalankan tugas. Setiap hari dia memang tugas di sana. Apapun kondisinya, kami harus kuat menerimanya. Tapi berharap bisa ditemukan dalam kondisi apapun," ujar Lim Sukardi, ayah mertua Munawir di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Ahad.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.