Petugas kesehatan menangani pasien Covid-19 di rumah sakit di Mumbai, India, Kamis (22/4/2021). | AP/Rafiq Maqbool

Internasional

RI Tutup Pintu untuk India

Menkes RI meminta pemda tak tergesa melonggarkan PPKM Mikro meski ada penurunan kasus.

JAKARTA -- Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menghentikan pemberian visa bagi warga negara asing (WNA) yang pernah tinggal atau mengunjungi India dalam 14 hari ke belakang. Kebijakan itu ditempuh mengingat adanya gelombang kedua Covid-19 di India yang mengkhawatirkan.

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, kebijakan itu bersandar pada Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 26 Tahun 2020. Beleid itu mengatur mengenai visa yang dinyatakan tertutup untuk kedatangan WNA dengan beberapa pengecualian.

"Pemerintah dari waktu ke waktu mengamati perkembangan di India. Beberapa negara sudah melakukan restriksi masuk perjalanan dari India," kata Airlangga dalam konferensi pers, Jumat (23/4).

Ia menyampaikan, beberapa negara yang telah melakukan pelarangan terhadap warga asing yang pernah mengunjungi India, yakni Hongkong, Selandia Baru, Pakistan, Arab Saudi, Inggris. Ada pula negara yang melakukan pengetatan, seperti Singapura dan Kanada. Meski demikian, Airlangga mengatakan, keputusan itu berlaku sementara  dan akan dikaji ulang pada waktu mendatang. 

photo
Warga mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di Mumbai, India, Kamis (22/4/2021). - (AP/Rafiq Maqbool)

Sementara itu, warga Indonesia yang datang dari India atau pernah mengunjungi India tetap bisa masuk, tapi dengan protokol kesehatan yang diperketat. Pintu masuk bagi mereka untuk jalur udara, yakni di Bandara Soekarno-Hatta, Djuanda, Kualanamu, dan Sam Ratulangi.

Untuk jalur laut, yakni Pelabuhan Batam, Tanjung Pinang, dan Dumai. Sementara jalur darat, yakni Entikong, Nunukan, dan Malinau khusus untuk Buruh Migran Indonesia (BMI).

"Mereka wajib melakukan karantina 14 hari dan dilakukan di hotel khusus," katanya. Ia menambahkan, sebelum masuk, warga Indonesia harus lulus tes PCR/swab negatif maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan dan negatif pada tes hari ke-13 pascakarantina.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menambahkan, ada  beberapa kenaikan kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi, terutama pascaliburan Paskah. Hal itu harus menjadi perhatian masyarakat agar tidak terulang.

Budi mengatakan, sistem PPKM Mikro yang dijalankan cukup bagus dalam menekan penyebaran virus. Ia meminta pemerintah daerah (pemda) tidak tergesa melonggarkan PPKM Mikro meski ada  penurunan kasus.

photo
Warga mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di Mumbai, India, Kamis (22/4/2021). - (AP/Rafiq Maqbool)

Rekor dunia

Pada Jumat, India kembali mencatatkan rekor kasus Covid-19 harian terbanyak kedua kalinya. Angka pada Jumat mencapai 332.730 kasus baru. Kementerian Kesehatan India juga melaporkan kematian terbanyak dalam satu hari, yaitu 2.263 orang.

Negara tersebut sedang berjuang dengan sistem kesehatan yang sudah kewalahan dan musibah kebakaran di rumah sakit di Mumbai. Musibah kebakaran itu menewaskan 13 orang.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menggelar pertemuan dengan para menteri daerah. Oksigen medis dan tempat tidur rumah sakit juga langka. Sejumlah rumah sakit harus memasang pengumuman bahwa mereka tidak memiliki tempat tidur kosong lagi.   

Data Johns Hopkins University menunjukkan, kasus global Covid-19 melampaui 144,8 juta kasus. Amerika menghadapi lebih dari 31,9 juta kasus dan India menghadapi lebih dari 16,2 juta kasus.

Mulai Jumat, Inggris melarang semua perjalanan dari dan ke India. "Mulai pukul 04.00 pada Jumat 23 April, pengunjung yang telah masuk atau transit melalui India dalam 10 hari sebelumnya tidak dapat memasuki Inggris," demikian bunyi peringatan perjalanan terbaru oleh pemerintah Inggris, dikutip laman Anadolu Agency.  

Uni Emirat Arab (UEA) juga menangguhkan semua penerbangan dari India. “Keputusan untuk menangguhkan penerbangan datang setelah mempelajari dan mengevaluasi situasi epidemiologi di Republik India,” kata Otoritas Penerbangan Sipil Umum (OPSU) UEA dalam pernyataan, Kamis (22/4), dikutip laman Al Arabiya

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat