Cahaya Ramadhan
Saatnya Menempa Diri di Bulan Suci Ramadhan
Jadikan medsos sebagai sarana untuk membuat orang lain makin bertakwa mulai Ramadhan ini hingga seterusnya.
OLEH UMAR MUKHTAR
Bulan Ramadhan menjadi kesempatan bagi setiap Muslim untuk memperbanyak amalan ibadah. Di antaranya, memberi makanan kepada orang yang berbuka puasa juga memberi santunan kepada orang-orang yang membutuhkan.
"Sekarang ini banyak yang terkena musibah banjir, longsor, dan musibah lainnya. Di luar Ramadhan, kita dapat pahala besar, apalagi di Ramadhan," ujar Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Prof Dr Huzaemah Tahido Yanggo kepada Republika, belum lama ini.
Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an itu juga menjelaskan, ibadah shalat sunah juga harus ditingkatkan selama Ramadhan. Apalagi, pada bulan Ramadhan terdapat shalat sunah yang dikhususkan untuk bulan suci itu, yakni Tarawih. Ini menjadi kesempatan bagi setiap Muslim untuk makin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Amalan sunah lain yang sebaiknya jangan ditinggalkan adalah sahur. Sebab, terkadang ada Muslim yang lebih memilih makan sebelum tidur dalam porsi yang besar untuk meninggalkan waktu sahur. Padahal, meski sahur hukumnya sunah, Rasulullah SAW menyampaikan kepada umatnya agar memanfaatkan waktu sahur untuk makan dan minum.
"Karena, makan di waktu sahur itu ada berkahnya. Misalnya, supaya tidak lemas di siang harinya dan agar tidak tertinggal shalat Subuh serta bisa dimanfaatkan untuk tilawah Alquran sambil menunggu azan Subuh," kata peraih gelar doktor ilmu fikih perbandingan mazhab di Universitas Al-Azhar Mesir itu.
Tilawah Alquran juga merupakan amalan yang dianjurkan agar ditingkatkan pada Ramadhan. Huzaemah juga mengingatkan, pada Ramadhan, seorang Muslim harus menjaga lisannya dengan menghindari perbuatan menggunjing atau mengumpat. Islam melarang perbuatan ini dan jika dilakukan pada bulan Ramadhan, pahala puasanya bisa hilang.
Media sosial (medsos) pun bisa menjadi sarana yang mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa. Misalnya, menggunakan medsos untuk membicarakan kejelekan orang lain atau membuka aib orang lain. "Jadikan medsos sebagai sarana untuk membuat orang lain semakin bertakwa, meningkatkan iman. Tentu ini bagus dan malah dapat pahala,” katanya.
Rasulullah SAW menyampaikan lima hal yang bisa menghilangkan pahala puasa. Di antaranya menggunjing, memfitnah, berbohong, mengucapkan sumpah palsu, dan memandang sesuatu dengan syahwat.
Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Noor Achmad mengingatkan, Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berbagai macam latihan, baik itu fisik, mental, maupun sosial. Latihan fisik berarti menahan nafsu makan dan latihan mental soal bagaimana menjadikan diri terhubung antara ruh manusia dengan ilahiyah.
Berikutnya terkait latihan sosial di dalam bulan suci Ramadhan, berupaya menjauhi berbagai larangan, seperti berkata kotor, bertengkar, menghujat, dan berbuat maksiat lainnya. Dengan demikian, Ramadhan menjadi bulan latihan yang komplet jika diikuti oleh setiap Muslim.
"Dan pada akhirnya akan ada kekuatan baru karena komprehensifnya latihan-latihan tersebut," ujar ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) itu.
Pada bulan suci ini juga, Noor mengingatkan tentang pentingnya berintrospeksi diri untuk mengetahui apakah hatinya masih kotor atau tidak. "Instrospeksi ini harus terus-menerus, termasuk ibadahnya, apakah sudah baik atau belum.”
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN
Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.