Sejumlah pasien Covid-19 memainkan angklung di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3/2021). Acara tersebut dilakukan dalam rangka peringatan satu tahun beroperasinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran dan mengenang tenaga kesehatan yang sudah gugur s | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Keterisian Tempat Isolasi di Jakarta Turun

Penurunan BOR juga terjadi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet.

JAKARTA – Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di ruang isolasi dan intensive care unit (ICU) rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota kembali mengalami penurunan. Meski BOR mengalami penurunan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi Alhamdulillah, ini semua kerja sama kita, semua tetap waspada, hati-hati dan tetap jalankan protokol kesehatan,” kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Rabu (31/3).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui akun Instagram resminya pada Selasa (30/3) memaparkan, berdasarkan data per 28 Maret 2021 menunjukkan tingkat keterisian tempat tidur isolasi sebesar 49 persen. Jumlah tempat tidur isolasi yang tersedia pun sebanyak 7.692 unit dan sudah terisi 3.774 pasien.

Sementara itu, untuk tempat tidur ICU, telah terisi 51 persen. Adapun kapasitasnya, yakni total 1.137 unit dan telah diisi oleh sebanyak 610 pasien. Apabila dibandingkan dengan data keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU pada dua pekan sebelumnya, terlihat adanya mengalami penurunan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemprov DKI Jakarta (@dkijakarta)

Berdasarkan data per 14 Maret 2021 lalu, tercatat dari 8.073 unit tempat tidur isolasi, telah terisi sebanyak 4.530 pasien atau 56 persen dari kapasitas. Sedangkan untuk tempat tidur ICU, dari total 1.136 unit terisi sebanyak 753 orang pasien atau 66 persen dari kapasitas.

Penurunan BOR juga terjadi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Tercatat BOR di RSD Wisma Atlet kini tinggal 33,47 persen per Rabu (31/3).

“Kami bersyukur hari ini sudah lebih menurun dibandingkan hari-hari kemarin. Hunian di Wisma Atlet saat ini 33,47 persen dari 5.994 tempat tidur yang telah disediakan,” ujar Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono.

Dia mengatakan, hunian di RSD Wisma Atlet saat ini cukup rendah jika dibandingkan sebulan lalu yang masih 80 persen. Penurunan pasien saat ini sama seperti BOR di awal Oktober 2020 lalu, yaitu sekitar 32 persen. Kini, dia menambahkan, pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet sebanyak 2.006 orang dan angka kesembuhan meningkat 95,12 persen.

Terkait menurunnya jumlah pasien dan meningkatnya kesembuhan di RSD Wisma Atlet, ia menganalisa ada tiga penyebab. Pertama, pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang sangat efektif untuk menjaga peningkatan penularan Covid-19 antara masyarakat.

Kedua, program vaksinasi juga telah dilaksanakan. Menurutnya, meski cakupan imunisasi belum mencapai sesuai target tapi paling tidak bisa memberikan ketahanan individu. “Faktor ini yang memberikan dampak dan kami bersyukur tingkat huniannya menurun,” ujar Ratmono.

Kendati demikian, pihaknya meminta semua pihak harus tetap waspada. Ia mengakui pogram vaksinasi Covid-19 tetap berjalan namun tak membuat kebal. Jadi, setelah mendapatkan vaksinasi harus mematuhi protokol kesehatan 3M bahkan 5M. “Ini yang selalu kami ingatkan,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat