Kabar Utama
Ledakan Balongan Getarkan Rumah Warga
Warga di sekitar kilang Balongan mengalami trauma akibat insiden kebakaran.
OLEH LILIS SRI HANDAYANI, INTAN PRATIWI
Warga di sekitar kilang Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, merasakan getaran yang kencang dari ledakan akibat kebakaran kilang tersebut pada Senin (29/3) dini hari. Ratusan warga pun kini terpaksa mengungsi.
Berdasarkan pantauan Republika, ledakan dan kebakaran menyebabkan kerusakan rumah warga. Kerusakan itu terutama dialami rumah warga di Blok Kesambi, Desa/Kecamatan Balongan. Kerusakan sebagian besar berupa kaca-kaca jendela yang pecah maupun atap plafon yang ambruk.
Kerusakan rumah salah satunya dialami warga bernama Heni Lovandari (40). Kaca jendela rumahnya pecah dan plafon di bagian kamar tidur, dapur dan ruang televisi mengalami kerusakan. "Ledakannya sangat kencang. Rumah terasa bergetar," kata Heni saat ditemui Republika, di rumahnya, kemarin.
Sesaat setelah terjadinya insiden kebakaran kilang, Heni mengungsi ke tempat adiknya di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan. Dia kembali ke rumahnya hanya untuk mengambil dokumen penting dan barang berharga miliknya.
"Waktu kejadian saya sedang tidur dan langsung lari menyelamatkan diri. Tidak sempat membawa barang-barang," tutur Heni. Jarak rumah Heni dengan pagar pembatas Pertamina yang mengalami ledakan sekitar 100 meter. Karena itu, kerusakan yang dialami rumahnya cukup parah.
Hal serupa terjadi pada rumah milik warga lainnya bernama Syarif. Jarak rumahnya dengan pagar Pertamina hanya sekitar 30 meter. ''Saat ledakan itu terjadi, saya sampai terjatuh dari tempat tidur karena kuatnya getaran,'' kata Syarif.
Plafon di sejumlah ruangan di rumah Syarif juga jebol, termasuk di kamarnya. Beruntung, dia dan keluarganya tidak terluka akibat peristiwa tersebut.
Ratusan warga terpaksa mengungsi akibat insiden kebakaran kilang. Salah satu lokasi pengungsian terletak di Pendopo Indramayu. Para pengungsi di Pendopo Indramayu sebagian besar terdiri atas perempuan, anak-anak dan orang tua.
Warga yang mengungsi mengaku trauma dengan perisiwa ledakan dan kebakaran yang terjadi di kilang Balongan. Mereka mengungsi karena takut terdampak kebakaran tersebut. "Suara ledakannya terdengar dari rumah saya di Desa Singaraja, jaraknya sekitar lima kilometer. Sangat mengerikan," kata seorang pengungsi, Rinih.
Rinih mengungsi bersama dua anaknya. Hingga kini, dia mengaku tubuhnya masih terasa lemas karena mengingat suara ledakan dan kobaran api yang membubung tinggi.
Seorang warga dilaporkan meninggal dunia akibat mengalami serangan jantung setelah mendengar ledakan tangki kilang Balongan. Puluhan warga pun terluka akibat peristiwa tersebut. Warga yang meninggal bernama Mashadi Dulkodir (62 tahun), warga RT 004 RW 002, Blok Balongan II, Desa/Kecamatan Balongan.
Rumah korban berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi tangki kilang yang meledak. "Korban meninggal karena serangan jantung,’’ kata Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, Senin (29/3).
Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa korban meninggal akibat mengalami luka. Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menyatakan, nama almarhum tidak termasuk ke dalam daftar nama korban ledakan/luka bakar. "Nama tersebut tidak ada dalam data korban ledakan atau luka bakar," kata Deden kepada Republika.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi mengatakan, selain satu orang warga terdampak yang meninggal dunia, terdapat enam warga yang luka berat akibat ledakan dan kebakaran. Korban yang mengalami luka berat merupakan warga yang sedang melintas di jalan raya di sekitar lokasi ledakan. Selain korban luka berat, ada pula 29 korban luka ringan.
Peristiwa itu juga menyebabkan 932 warga terpaksa mengungsi. Mereka berasal dari lima desa, yakni Desa Balongan, Rawadalem, Sukareja, Tegalurung dan Sukaurip. "Ada tiga titik lokasi pengungsian bagi warga," terang Dodi.
Ketiga lokasi pengungsian tersebut adalah Islamic Center Indramayu sebanyak 392 pengungsi, Pendopo Kabupaten Indramayu 320 orang, dan 220 warga mengungsi di Komplek GOR Perumahan Pertamina Bumi Patra.
Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya menjelaskan, di Pendopo Indramayu terdapat sekitar 300 warga yang diungsikan. Selain di Pendopo Indramayu, lokasi pengungsian juga dipusatkan di GOR Pertamina Bumi Patra.
Sekretaris Perusahaan Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifky Sukarya memastikan Pertamina memenuhi kebutuhan warga di pengungsian. “Kami juga memastikan protokol kesehatan di pengungsian terjaga,” katanya.
GM PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha, mengatakan, ada 10 gardu distribusi yang terdampak kebakaran kilang. Sampai dengan pukul 08.00 WIB, kata dia, sebanyak satu gardu distribusi sudah dinormalkan. "Dari data PLN, akibat kebakaran tersebut 1.078 pelanggan terdampak, 1.018 yang masih belum berhasil dioperasikan," ujar Agung kepada wartawan, Senin (29/3).
Legislator mendorong pemerintah membentuk tim investigasi untuk mencari tahu penyebab terbakarnya kilang Balongan. Anggota Komisi VI DPR (komisi yang membawahkan BUMN) Evita Nursanty mengatakan, tim investigasi tersebut diharapkan dapat mencari solusi agar peristiwa serupa tidak terulang.
"Dalam konteks ini juga, kita berharap pembangunan kembali kilang yang terbakar segera bisa dilakukan agar kondisinya benar-benar normal," kata Evita kepada Republika, Senin (29/3).
Hal serupa disuarakan Anggota Komisi VII DPR (komisi yang membawahi sektor energi) Rofik Hananto. Ia meminta agar segera dibentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab kebaran.
Rofik juga meminta agar Pertamina dapat memastikan pasokan BBM di Banten, DKI dan sebagian Jawa Barat tetap terjaga dengan baik. “Jangan sampai musibah kebakaran mengakibatkan krisis BBM dan ketergantungan terhadap impor BBM,” tegas legislator dari PKS itu.
Pasokan BBM Aman
PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) tetap aman meski kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin (29/3) dini hari WIB. Selain karena stok BBM nasional yang masih mencukupi, Pertamina juga melakukan alih pasokan dari kilang minyak lainnya untuk memenuhi kebutuhan.
Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono memerinci, stok gasoline (bensin) masih berada di angka 10,5 juta barel atau cukup untuk 27-28 hari. Sedangkan untuk solar masih terdapat stok sebanyak 8,8 juta barel. Jumlah itu cukup untuk mencukup kebutuhan selama 20 hari.
"Kami sampaikan kondisi stok nasional sangat aman. Jadi masyarakat gak perlu panik. Stoknya berlebih," kata Mulyono dalam konferensi pers, Senin (29/3).
Sedangkan untuk avtur, kata Mulyono, masih ada stok 3,2 juta barel atau cukup untuk 74 hari ke depan. Oleh karena itu, Mulyono menegaskan tidak akan ada kelangkaan BBM maupun avtur.
Kilang Balongan memiliki peran strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagaian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan. Kilang tersebut memproduksi Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (minyak tanah), LPG, dan propylene.
Ada tiga tangki yang terbakar dari total 72 tangki dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 00.45 WIB. Mulyono memperkirakan Pertamina kehilangan produksi sekitar 400 ribu barel berupa BBM, solar, hingga avtur yang diolah di kilang.
Jumlah itu merupakan akumulasi produksi selama operasional kilang dihentikan. Menurut dia, dibutuhkan waktu sekitar empat sampai lima hari untuk memulihkan kondisi dan mengaktifkan kembali operasional kilang Balongan.
Kami sedang memastikan bahwa produksi dan persediaan yang ada cukup untuk memastikan konsumsi BBM
Untuk mengatasi itu, pasokan BBM yang semula berasal dari kilang Balongan akan dialihkan dari kilang Cilacap dan kilang TPPI (Trans-Pacific Petrochemical Indotama). Menurut dia, stok yang ada di beberapa terminal BBM (TBBM) di seputar Jakarta dan Jawa Barat masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
Ia menambahkan, kilang Balongan selama ini memasok kebutuhan TBBM Plumpang dan juga Cikampek. TBBM Plumpang terkoneksi langsung melalui pipa ke tangki Kilang Balongan. Pasokan tetap akan berjalan dari tangki yang tak terdampak kebakaran.
Sedangkan untuk pasokan dari kilang Cilacap, kata Mulyono, Pertamina akan mengerahkan kapal. Kapal ini juga bisa digunakan sewaktu-waktu untuk membawa produksi dari kilang TPPI. "Ini bisa dinaikan produksinya 300 ribu barel. TPPI juga bisa sampai 500 ribu barel. Bisa pakai kapal dari tanjung priok, lalu yang lain bisa dari terminal BBM Balongan," ujar Mulyono.
View this post on Instagram
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan, pihak berwajib masih melakukan investigasi penyebab kebakaran. Namun, kata Pahala, yang terpenting saat ini adalah pasokan BBM, khususnya wilayah Jawa Madura dan Bali tidak bermasalah.
"Kami sedang memastikan bahwa produksi dan persediaan yang ada cukup untuk memastikan konsumsi BBM," ujar Pahala kepada Republika, Senin (29/3). Ia mengatakan, pemerintah juga sudah meminta kepada Pertamina untuk memgamankan fasilitas kilang yang lain agar dampak kebakaran tak semakin meluas.
republikaonline Suasana Kebakaran Dahsyat Kilang Pertamina RU VI Balongan. ##TiktokBerita original sound - Republika
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penyebab kebakaran masih diinvestigasi. Sembari menunggu hasil investigasi, Pertamina melakukan pemulihan kawasan yang terbakar. "Api sudah dilokalisir agar tak merembet ke fasilitas migas lainnya," kata dia.
Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, penyebab kebakaran dalam proses penyelidikan. Namun, berdasarkan informasi yang ia dapat, sebelum kebakaran ada rembesan di bagian tangki. Selain itu, ada petir yang sangat besar. "Tapi ini baru informasi awal," kata Dofiri.
Dofiri menambahkan, saat ini langkah yang diprioritaskan adalah penanganan terhadap warga yang terdampak. Selain itu, melokalisasi kebakaran agar tidak menjalar ke tangki lainnya. "Kobaran api terus berkurang dibandingkan semalam saat kebakaran," katanya.
Berdasarkan pantauan Republika pada Senin pukul 11.00 WIB, api masih menyala dan mengeluarkan asap hitam yang membubung tinggi. Bahkan, kepulan asap terlihat dari Pendopo Kabupaten Indramayu yang berjarak sekitar 15 kilometer.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.