Olahraga
Satria Muda Incar Pembalasan atas Prawira
Serangan balik cepat atau fast break Satria Muda harus lebih ditingkatkan lagi.
JAKARTA -- Para pemain Satria Muda Pertamina Jakarta sudah tak sabar membalas kekalahan atas Prawira Bandung. Kedua tim akan kembali bertemu di seri tiga IBL Camp 2021, pada Jumat (26/3) pukul 17.00 WIB. Pada pertemuan pertama, 11 Maret lalu tim asuhan Milos Pejic ini kalah tipis 72-73.
Shooting guard Satria Muda Pertamina, Muhammad Sandy Ibrahim Aziz ketika zoom meeting dengan media, Kamis (25/3) mengatakan, para pemain begitu bergairah dan tak sabar. Skuadnya ingin kembali menghadapi Prawira Bandung yang mengalahkannya di laga pembuka seri pertama lalu.
"Semua pemain siap melakoni gim lawan Prawira, dalam latihan kita juga sudah fokus gim lawan Prawira. Kita mau balas kekalahan. Tidak mau kecolongan lagi, kita mau start bagus di seri tiga ini," ujar Sandy yang mengaku belum menemukan permainan terbaiknya di IBL Camp 2021 ini.
Pelatih kepala Satria Muda Milos Pejic mengatakan, kekalahan atas Prawira Bandung di seri satu lalu karena buruknya tembakan bebas yang dihasilkan para pemainnya.
"Free throw kita buruk saat melawan Prawira. Dengan prosentase tembakan bebas hanya di angka 50 persen itu tidak cukup bagus. Apalagi jika pertandingan berlansung ketat," kata pelatih asal Serbia ini.
Milos juga menambahkan, serangan balik cepat atau fast break Satria Muda harus lebih ditingkatkan lagi. "Selain tembakan bebas, fast break kita juga masih belum maksimal. Semoga di laga selanjutnya akan lebih baik," kata dia.
Dalam dua seri, Satria Muda sudah menjalani delapan pertandingan dengan rekor kemenangan 6-2. Tembakan tiga angka atau tripoin para pemain Satria Muda belum terlihat. Milos tidak khawatir dengan itu, menurutnya dia memiliki pemain yang bagus baik bermain di dalam (bawah ring) ataupun luar melalui tembakan tiga angka.
"Secara umum Kami cukup puas dengan delapan laga yang sudah dilalui, baik itu hasil maupun pemain. Satria Muda adalah tim kuat di luar ataupun didalam. Kita bermain situasional, selama ini kita lebih banyak bermain dalam. Karena lawan gampang ditembus, tapi saya yakin dengan permainan luar kita," ujarnya.
Sandy menambahkan, setelah delapan laga kini, chemistry pemain Satria Muda semakin membaik. "Gim awal Kita masih adaptasi lapangan, suasana gim juga karena sudah lama tidak tanding. Makin kesini sebagai pemain chemistry, dan feel di lapangan makin kelihatan. Semoga semakin konsisten, dan melanjutkan tren positif," kata dia.
Di seri dua lalu, pada laga penutup Satria Muda mampu mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta di laga super big match dengan skor telak 76-54. Meskipun begitu, Sandy mengaku dalam laga depan tidak mau meremehkan lawan, semua tim patut diwaspadai.
"Semua tim akan kita waspadai, tidak mau kecolongan lagi. Seperti kemarin saat lawan Louvre. Fokus satu gim saja," kata dia.
Hasil PCR
Sementara itu para peserta IBL Pertamax 2021 sistem gelembung kembali menjalani tes usap Polymere Chain Reaction (PCR) yang ke-lima pada Rabu Maret. Hasil tes PCR tersebut cukup baik, tidak satupun peserta gelembung IBL yang terpapar Covid-19.
“Alhamdulillah, 463 orang peserta dalam kondisi sehat baik pemain, pelatih, ofisial, wasit, petugas lapangan, panitia dan staf IBL tak ada yang terpapar Covid-19,” kata Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah.
Hal ini membuktikan penerapan protokol Kesehatan dan kampanye #salingjaga benar-benar dijalankan. Setiap pemeriksaan berkala tes usap PCR, jumlah yang terpapar Covid-19 selalu berkurang hingga akhirnya mencapai hasil bebas Covid-19.
Pada bulan Januari lalu hasil PCR seluruh tim dan panitia IBL menunjukkan 69 orang terpapar. Kemudian pada tes berikutnya 6 Maret, jumlah orang terpapar menurun drastis menjadi 17 orang, dan pada tes sebelum memasuki gelembung 8 Maret tinggal 13 orang terdeteksi positif Covid-19. Tes PCR sebelumnya, 16 Maret, hanya satu orang positif terinfeksi.
“Sekarang hasilnya cukup baik dengan tidak ada hasil yang positif dan menunjukan bahwa proses screening yang direncakan berjalan dengan cukup baik. 100 persen negatif Covid-19,” ujar Junas.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.