Nasional
Kemenkes-DMI Sepakat Vaksinasi di Masjid
Vaksinasi bagi imam, muadzin, dan marbot masjid untuk menyambut Ramadhan.
JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) sepakat untuk menjadikan masjid sebagai lokasi vaksinasi Covid-19. Pelaksanaan kesepakatan vaksinasi di masjid tersebut akan dilakukan mulai bulan depan.
"Dua malam lalu saya baru melaksanakan persetujuan dengan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) bahwa mulai bulan depan vaksin akan diadakan di masjid," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/3).
Namun, menurut JK, masjid yang dapat digunakan sebagai tempat vaksinasi Covid-19 adalah masjid yang memiliki sarana penunjang seperti halaman dan bangunan yang luas, serta fasilitas pendukung lainnya.
Kalau hanya di pusat-pusat kota, tidak akan bisa memenuhi target satu juta per hari.
"Khususnya di masjid yang besar dan mempunyai fasilitas dan perlengkapan yang baik, seperti aula, selasar, halaman yang luas dan ruangan yang bisa dipakai untuk vaksin," kata JK.
JK mengatakan, dibutuhkan ribuan tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dalam pelaksanaan pelaksanaan vaksinasi, salah satunya masjid yang mendukung fasilitas pelaksanaan vaksinasi. Ia meyakini, dukungan masjid sebagai tempat vaksinasi akan menambah kecepatan proses vaksinasi nasional.
“Kalau vaksin hanya dilakukan di pusat-pusat kota tidak akan bisa memenuhi target satu juta per hari, sementara kita butuh gerak cepat menggalang kekebalan agar kita bisa kembali hidup normal, itu hanya bisa terjadi kalau ada imunitas pada masyarakat dan itu hanya bisa tercapai kalau kita memberi vaksin satu juta orang per hari," kata JK.
Di Surabaya, Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau vaksinasi Covid-19 bagi imam, muadzin, dan marbot masjid yang digelar di Masjid Al-Akbar Surabaya, Selasa (23/3). Ada sekitar 1.000 orang yang menjadi sasaran vaksin.
Khofifah menyatakan, vaksinasi ini digelar sebagai persiapan menjelang datangnya bulan Ramadhan, agar pelaksanaan ibadah bisa berjalan aman dan optimal. Vaksinasi tersebut dibagi ke dalam tujuh sesi, yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Pembagian jam dimaksudkan untuk menghindari kerumunan dan memastikan penerapan protokol kesehatan. Masing-masing sesi berdurasi satu jam untuk 60-an orang, dengan melibatkan 50 tenaga medis dari RSUD dr Soetomo dan RSMM Provinsi Jatim.
Khofifah memastikan, pada tahap awal ada 2.000 dosis vaksin Covid-19 yang disiapkan untuk seribuan Imam, muadzin, dan marbot masjid di wilayah Surabaya. Sebelumnya juga sudah dilakukan vaksinasi kepada 250 orang imam, muadzin, dan marbot masjid di RS Menur Surabaya.
“Jadi kita memang khusus memfasilitasi vaksinasi bagi imam, muadzin, dan marbot masjid menjelang Ramadhan agar lebih aman. Meski demikian tetap harus menjaga jarak aman, bermasker, dan mencuci tangan. Prinsipnya protokol kesehatan tetap dijaga ketat,” kata Khofifah.
Menurut Khofifah, fasilitasi vaksinasi Covid-19 bagi Imam, muadzin, dan marbot masjid sengaja dilakukan agar dalam pelaksanaan ibadah puasa, khususnya salat tarawih bisa berjalan dengan aman. Karenanya, vaksinasi jelang Ramadhan ini diharapkan bisa membangun suasana yang lebih sehat, kondusif, saat masyarakat beribadah di masjid.
"Hal itu juga berseiring dengan vaksinasi untuk lansia dan pedagang di pasar tradisional. Semoga vaksin kita cukup," ujar Khofifah.
Humas Masjid Al Akbar Surabaya, Helmi Muhammad Nur, mengatakan, untuk sementara pihaknya menangani vaksinasi wilayah Surabaya dan sekitarnya. Jika sudah selesai, Masjid Al Akbar Surabaya akan membantu juga koordinasi pelaksanaan vaksinasi masjid-masjid yang ada di Jatim.
Helmy menambahkan, dengan dilakukannya vaksinasi bagi imam, Mlmuadzin dan marbot masjid, diharapkan bisa lebih nyaman saat melayani umat melayani jamaah. “Kalau imam, muadzin, dan marbot masjid sudah divaksin kan lebih all out dalam melayani jamaah,” ujar dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.