Kabar Utama
MES Optimalkan Potensi Ekonomi Syariah
MES segera meluncurkan indeks saham syariah MES-BUMN dalam waktu dekat.
JAKARTA -- Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2023 resmi dilantik Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Senin (22/3). MES bertekad mengoptimalkan potensi ekonomi syariah dengan berkolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan.
Ketua Umum MES Erick Thohir mengatakan, MES dapat menjadi wadah ekosistem ekonomi syariah bagi pemangku kepentingan terkait. MES pun siap menjalankan arahan Wapres agar segera menyusun rencana program kerja yang efektif, solutif, dan berdampak besar.
"Kita ingin mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi syariah yang efektif, sehingga tidak perlu terjadi lagi yang namanya dikotomi sektor keuangan dan perbankan syariah dengan sektor riil," kata Erick saat pelantikan pengurus MES di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (22/3), yang digelar secara fisik dan virtual.
Pelantikan tersebut turut dihadiri secara fisik oleh tiga menteri yang dilantik menjadi Badan Pengurus Harian Pengurus Pusat MES. Mereka adalah Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (wakil ketua umum I), Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (wakil ketua umum II), dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (wakil ketua umum III). Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (Tbk) Hery Gunardi yang ditunjuk sebagai bendahara umum, dan Sekretaris Jenderal MES Iggi H Achsien juga hadir secara fisik.
Erick menekankan, sektor keuangan dan perbankan syariah memiliki daya tahan dalam menghadapi berbagai situasi krisis. Bagi Erick, kehadiran sebuah ekosistem ekonomi syariah merupakan keharusan mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
"Kita berkaca dari situasi krisis sebelumnya, terbukti sektor ekonomi syariah memiliki kekuatan besar dalam menghadapi krisis tersebut," lanjut Erick.
Erick berharap MES dapat menjadi jembatan bagi seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah, khususnya antara regulator seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dengan lembaga pemerintah dan lembaga lainnya.
Selain itu, ucap Erick, MES bisa bersinergi dengan BUMN dalam mendorong perkembangan industri syariah atau halal, seperti makanan, minuman, fashion, obat-obatan dan kosmetik, media, kesehatan, serta pariwisata.
"Seperti yang disampaikan Pak Wapres, MES harus bisa hadir dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. MES juga harus mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki bangsa," kata Erick.
Wapres Kiai Ma'ruf dalam sambutannya berharap MES menjadi menjadi motor penggerak dalam pengembangan usaha, termasuk usaha mikro dan kecil. Wapres juga berharap MES di bawah kepengurusan baru mendorong pengembangan UMKM dan usaha syariah menjadi bagian pengembangan industri halal.
"Agar didorong menjadi bagian dari rantai nilai industri halal global untuk memacu pertumbuhan usaha dan peningkatan ketahanan ekonomi umat," kata Kiai Ma'ruf.
Kiai Ma'ruf mengingatkan MES agar ikut merintis kemitraan antara usaha mikro dan kecil dengan usaha besar. Ini dilakukan agar usaha besar dapat memberikan pendampingan dan pembinaan kepada usaha kecil dengan prinsip saling menguntungkan, membutuhkan, dan saling memperkuat. Dengan begitu, kata Kiai Ma'ruf, kehadiran MES bisa lebih dirasakan oleh umat.
Tak hanya itu, MES juga diharapkan dapat mendorong pembangunan pusat-pusat inkubasi di sejumlah daerah dalam rangka penyemaian tumbuh dan berkembangnya pengusaha dalam berbagai tingkatan. "MES juga perlu mendorong pembangunan pusat-pusat bisnis syariah yang didukung infrastruktur digital sebagai sarana interaksi antar pelaku bisnis syariah," ujar Kiai Ma'ruf.
Menurut Kiai Ma'ruf, hal tersebut salah satunya bisa dilakukan di pesantren yang memiliki potensi besar dalam membangun dan menggerakkan ekonomi umat. Wapres ingin MES dapat aktif dalam membina dan memberdayakan ekonomi pesantren dan pusat bisnis lainnya.
Wapres meyakini, upaya ini bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional. Karenanya, ia berpesan agar MES di berbagai wilayah dan daerah terus aktif menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan setempat. "Pengurus Pusat MES diharapkan melibatkan MES wilayah dan daerah agar akselerasi pembangunan ekonomi syariah berjalan masif," katanya.
Hal yang tak kalah penting dilakukan pengurus baru MES adalah secepatnya menyusun rencana program kerja yang efektif, solutif, dan berdampak besar. Wapres mengingatkan MES harus bisa hadir dan turut aktif menyediakan solusi atas berbagai permasalahan yang ada di masyarakat.
"Sebagaimana diamanatkan dalam Musyawarah Nasional V kemarin, kehadiran MES harus bisa lebih dirasakan oleh umat," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Wapres mengucapkan selamat kepada pengurus MES periode 2021-2023, sekaligus memberi pesan agar visi, misi, dan arah kebijakan MES sejalan dengan rencana kerja KNEKS 2020-2024. Khususnya, untuk menciptakan cita-cita pembangunan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Sebab, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak dapat dilakukan oleh unsur pemerintah saja, melainkan gotong-royong bersama semua pihak, termasuk MES.
Menurut Kiai Ma'ruf, peran MES dibutuhkan dengan kondisi tantangan yang kini dihadapi umat Islam baik global maupun nasional, diikuti kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang menurun akibat pandemi Covid-19 Di sisi lain, berbagai upaya pemberdayaan ekonomi umat oleh organisasi-organisasi Islam masih tertatih-tatih dan terkendala terbatasnya sumber daya termasuk permodalan.
"MES sebagai organisasi keumatan diharapkan senantiasa konsisten menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah di Indonesia yang diharapkan bisa lebih luwes dan membumi, menyentuh umat secara langsung," katanya.
Indeks saham syariah
MES menyatakan segera meluncurkan indeks saham syariah MES-BUMN dalam waktu dekat. Rencananya, indeks tersebut akan dinamai IDX-MES BUMN 17 yang berisi 17 saham syariah emiten perusahaan BUMN.
Sekretaris Jenderal MES Iggi Haruman Achsien menyampaikan, rencana ini sudah dikomunikasikan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurutnya, pihak BEI menyambutnya dengan baik rencana tersebut. Indeks tersebut juga merupakan salah satu target 100 hari MES.
"Jika tidak ada halangan, kami akan luncurkan di bulan Ramadhan," katanya kepada Republika, Senin (22/3).
Saat ini, indeks saham syariah yang ada di BEI yaitu Indeks Saham Syariah (ISSI) yang meliputi seluruh emiten saham syariah. Kemudian, ada JII70 yang terdiri atas 70 saham syariah terbaik dari sisi kinerja dan likuiditas dan Jakarta Islamic Index (JII) yang berisikan 30 saham syariah dengan kinerja keuangan baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.
Adapun BUMN sudah memiliki indeks sendiri, yakni IDXBUMN20. Indeks itu mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan perusahaan BUMN, BUMD, dan afiliasinya. Sedangkan IDX-MESBUMN17 akan mengukur kinerja harga dari 17 saham syariah yang merupakan BUMN dan afiliasinya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.