Pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (26/1). Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menekankan, rencana impor beras adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mengendalikan harga pangan. | ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Ekonomi

Mendag: Impor Beras Cegah Spekulan

Stok beras nasional hingga pekan kedua Maret 2021 sebanyak 6,7 juta ton.

JAKARTA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menekankan, rencana impor beras adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mengendalikan harga pangan. Pada masa pandemi, kata Lutfi, kelangkaan atau kenaikan bahan pangan terutama beras tidak boleh sampai terjadi.

Harga beras yang tak terkendali akan membahayakan perekonomian. Hal itu bisa menjadi semakin parah jika para spekulan mencoba memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan pada saat pandemi.

"Ini adalah strategi pemerintah untuk memastikan kita tidak bisa dipojokkan atau diatur oleh pedagang.  Terutama, para spekulan-spekulan yang berniat tidak baik dalam hal ini," kata Lutfi dalam keterangannya kepada media, Kamis (18/3).

 
Ketika barang ada meskipun harga tinggi itu jauh lebih mudah daripada harga tinggi namun barang tidak ada.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
 

Mendag juga menekankan, rencana importasi beras sebesar satu juta ton pada tahun ini tidak untuk menekan harga beras di tingkat petani. Lutfi menjamin, pemerintah menjaga harga beras dan gabah kering petani tidak turun dan tetap stabil.

"Tidak ada niat pemerintah untuk menurunkan harga petani terutama saat sedang panen raya. Sebagai contoh, harga gabah kering petani itu tidak diturunkan," kata Lutfi.

Beras yang akan diimpor juga tak akan digelontorkan ke pasar pada saat panen raya sekitar April 2021. Beras impor akan disimpan dan digunakan untuk menambah cadangan atau sebagai iron stock. Pemerintah saat ini juga memerlukan stok beras untuk keperluan bantuan sosial dan stabilisasi harga beras. "Jadi tidak dijual serta-merta ketika panen. Keputusan kapan iron stock itu mesti keluar harus dimusyawarahkan bersama-sama (antara pemangku kebijakan)," ujarnya.

Selama ini, kata Lutfi, beras adalah komoditas pangan utama di Indonesia yang harganya sangat sensitif bagi masyarakat. Meskipun produksi dalam negeri diproyeksi tinggi, namun sebagai strategi berjaga-jaga maka tetap diperlukan cadangan beras yang memadai.

"Ketika barang ada meskipun harga tinggi itu jauh lebih mudah daripada harga tinggi namun barang tidak ada," kata dia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Badan Pusat Statistik (@bps_statistics)

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, stok beras nasional hingga pekan kedua Maret 2021 sebanyak 6,79 juta ton. Syahrul memastikan keamanan ketersediaan beras hingga Ramadhan dan Idul Fitri mendatang.

Syahrul mengatakan, stok tersebut tersebar di beberapa level. Ia menjelaskan, stok beras di Perum Bulog kini sebanyak 870 ribu ton dan di perusahaan penggilingan padi sebanyak 1,26 juta ton.

Kemudian, stok beras di pedagang ditaksir sebanyak 617 ribu ton dan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebanyak 33 ribu ton. Selanjutnya, stok beras juga terdapat di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) sebanyak 6.328 ton diikuti industri hotel, restoran, dan katering (horek) 296 ribu ton. Stok beras terbanyak ada di level rumah tangga yakni 3,7 juta ton.

"Harga rata-rata beras di tingkat penggilingan dan eceran diprediksi stabil hingga Juni 2021 dengan tren penurunan relatif kecil antara 0,1 hingga 0,2 persen," kata Syahrul.

photo
Pekerja mengoperasikan mesin pemanen padi milik petani di area persawahan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/3). - (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Syahrul mengatakan, stabilnya harga beras pada awal tahun antara lain dipengaruhi stok beras nasional akhir 2020 sekitar 7,4 juta ton. Pasokan itu mencukupi kebutuhan beras nasional dari Januari-Juni 2021. Sementara, pada Maret-April 2021, musim panen raya kembali tiba dengan perkiraan produksi beras sekitar sembilan juta ton.

Memasuki masa panen raya, Syahrul menyampaikan, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah antisipasi. Ia mengatakan, Kementan telah mendorong Persatuan Penggilingan Perusahaan Padi (Perpadi) untuk menyerap gabah petani melalui optimalisasi fasilitas rice milling unit (RMU) bantuan Kementan.

Sinergi dengan Perum Bulog juga dilakukan untuk meningkatkan serapan gabah petani. Kementan, kata Syahrul, juga bekerja sama dengan PT RNI dan PT Pertani untuk meningkatkan serapan gabah. "Kami juga mendorong kepala daerah mengoptimalisasi fungsi dryer di sentra produksi dan optimalisasi gudang atau lumbung cadangan pangan bersama Bulog dan Perpadi," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat