Pesawat F-22 Raptor seleaps beraksi di International Air and Space Fair (FIDAE) di Arturo Merino Benitez international airport Santiago, Cili, beberapa waktu lalu. | X01761

Internasional

AS Masih Eksportir Senjata Terbesar Dunia

Rusia menjadi eksportir senjata kedua terbesar dengan menjual senjata ke 45 negara.

STOCKHOLM -- Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) merilis laporan yang menyebutkan sepertiga penjualan senjata di seluruh dunia berasal dari Amerika Serikat (AS). Laporan ini menekankan peran besar AS pada pasokan senjata di dunia.

Tiga pengekspor senjata dunia yaitu AS, Prancis, dan Jerman, memang menunjukkan peningkatan pengiriman produk mereka. Namun, SIPRI menyebutkan, ekspor dari Rusia turun sedangkan kemajuan Cina juga terhambat.  

SIPRI mencatat dari 2016 hingga 2020 AS bertanggung jawab atas 37 persen penjualan senjata di seluruh dunia dan menjual senjata ke 96 negara lain. SIPRI melaporkan hampir setengahnya dijual ke Timur Tengah.

Penjualan senjata pada periode tersebut naik 15 persen dibandingkan periode 2011 hingga 2015. SIPRI menambahkan volume penjualan senjata dalam lima tahun terakhir cukup stabil. Ini turun sekitar 0,5 persen dibandingkan periode 2011-2015.

photo
Destroyer USS Mason beraksi di Samudera Atlantik beberapa waktu lalu. - (US NAVY)

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah periode pertumbuhan pesat penjualan senjata selama dua dekade terakhir sudah berakhir," kata peneliti senior program belanja senjata dan militer SIPRI, Pieter Wezeman seperti dikutip dari Charlotte Observer, Senin (15/3).

Volume penjualan senjata pada 2020 turun 16 persen tetapi SIPRI curiga hal itu hanya disebabkan karena fluktuasi pasar atau pandemi virus korona. Ada gangguan terhadap rantai distribusi penjualan senjata tapi sebagian besar pesanan dicatat sebelum 2020.

"Sejumlah negara membuat kesepakatan signifikan selama pandemi," kata Wezeman.

Ia mencontohkan, Polandia, Jepang, dan Jerman yang memesan pesawat tempur dalam jumlah besar pada 2020. Setengah ekspor senjata AS dikirimkan ke Timur Tengah terutama ke Arab Saudi yang menyumbang seperempat dari total ekspor senjata AS.

Wezeman mengatakan belum diketahui apakah pemerintah Presiden AS Joe Biden akan merevisi ekspor senjata ke Arab Saudi. Walaupun Washington sudah memberi sinyal akan mengambil sikap yang lebih tegas dalam mengekspor bom kendali yang digunakan dalam perang di Yaman.

photo
Pengungsi perang Yaman menunggu jatah makanan dari donor asing di Sana, awal Maret 2021 lalu. Serangan Arab Sausi dan sekutu telah meluluhlantakkan negara tersebut. - (EPA-EFE/YAHYA ARHAB )

"Masih sangat tidak mungkin AS akan menghentikan pasokan pesawat tempur atau kapal canggih," katanya.  

Rusia menjadi eksportir senjata kedua terbesar di dunia dengan menjual senjata ke 45 negara. Lebih dari setengah ekspor senjata Rusia dikirim ke India, Cina, dan Aljazair. Tetapi ekspor Rusia turun dibandingkan periode lima tahun sebelumnya.

"(Penurunan) terjadi karena turunnya penjualan senjata ke India yang sangat signifikan," kata Wezeman.

India menjadi importir senjata kedua terbesar di dunia. Negara itu tampaknya ingin mendiversifikasi pasokan senjata mereka dan membangun produksi dalam negeri.

Asia dan Oseania adalah kawasan dengan impor senjata terbanyak. Dua kawasan ini menerima kiriman 42 persen senjata pada 2016-2020. Importir terbesar adalah India, Australia, Cina, Korea Selatan, dan Pakistan.

"Banyak negara di Asia dan Oseania, ada persepsi kian kuat bahwa Cina sebagai ancaman dan ini menjadi pendorong utama impor senjata," kata Wezeman.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat