Kabar Utama
Sentra Vaksinasi Utamakan Lansia
Pelaksanaan vaksinasi bagi para lansia terpantau berjalan lancar.
JAKARTA — Kementerian BUMN menginisiasi Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama bagi kalangan penduduk lanjut usia (lansia) di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/3). Kegiatan itu digelar untuk mempercepat capaian vaksinasi dan mengejar target satu juta dosis penyuntikan vaksin per bulan.
Menteri BUMN Erick Thohir yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan, Sentra Vaksinasi Covid-19 merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Pemprov DKI, dan Indonesia Healthcare Corporation. Pada tahap awal, Sentra Vaksinasi Covid-19 fokus memberikan suntikan vaksin kepada para lansia.
"Saat ini, kami membuka Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama di Istora Senayan. Kemudian akan kami membuka di Tennis Indoor sehingga insya Allah bisa memadai. Tempat yang cukup luas dengan fasilitas yang ramah lansia saya harap bisa membantu percepatan lansia," ujar Erick saat menyaksikan inisiasi vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama di Istora, Senayan, Jakarta, Senin (8/3.
Erick menegaskan, percepatan vaksinasi nasional harus dilakukan demi mewujudkan Indonesia Sehat secepat mungkin. Dalam kondisi seperti ini, kata dia, kolaborasi dan sinergi antarlembaga pemerintah dan daerah harus berjalan cepat dan strategis.
"Ini momen krusial agar kita semua mempercepat program Indonesia Sehat demi mendukung Indonesia Bekerja. Lansia sebagai yang paling rentan, harus didahulukan," ujar Erick.
Ia mengatakan, Kementerian BUMN menjadi lokomotif hadirnya Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama demi mempermudah akses bagi publik. Selain itu, Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama bertujuan mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi program pemerintah.
Erick berencana membuat Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama di kota-kota lain yang membutuhkan percepatan. Kementerian BUMN, dia menyebut, siap bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Kementerian Kesehatan untuk memperluasnya.
Menurut dia, Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama menargetkan bisa menyuntikkan vaksin kepada 5.000 orang per hari dan akan dilakukan secara berturut-turut selama sekitar empat bulan. Untuk mengakomodasi peserta vaksinasi, termasuk kalangan lansia, data peserta akan diperoleh melalui pendaftaran dan pendataan berbasis teknologi dari Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, dan dari peserta umum yang berbasis komunitas.
Erick bersyukur perusahaan-perusahaan BUMN sejak Covid-19 merebak sudah saling bersinergi dan berkolaborasi untuk mengatasi pandemi. "Kini dengan program vaksinasi nasional, saya juga ajak semua BUMN untuk bahu-membahu mempercepat vaksinasi nasional," kata Erick.
Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN sejauh ini telah mengambil peran penting dalam penanganan Covid-19 dan program vaksinasi Covid-19 nasional. Beberapa peran itu, antara lain, melakukan pengadaan PCR, menyiapkan Wisma Atlet sebagai rumah sakit darurat, hingga diplomasi vaksin secara bilateral dan multilateral.
Erick menyatakan, bakal terus mendorong semua perusahaan BUMN menjadi pionir untuk melakukan vaksinasi kepada lansia di lingkungan BUMN dan masyarakat. Ia meyakini, program vaksinasi tak hanya akan memacu sektor industri, tapi juga menumbuhkan produktivitas demi perbaikan pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi.
"Untuk itu, saya ajak semua untuk membawa orang tua, mertua, atau lansia yang ada di rumah untuk divaksin. Karena dengan vaksinasi para lansia akan terlindungi dari Covid-19 sehingga kita dapat menurunkan laju penularan virus dan mengurangi beban kerja rumah sakit," kata Erick menambahkan.
Program vaksinasi bagi lansia juga telah dimulai di beberapa daerah. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, misalnya, mulai memberikan vaksin Covid-19 bagi lansia pada Senin (8/3). Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di semua puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Banyumas.
Para lansia yang diberikan vaksin merupakan lansia yang sebelumnya telah didata oleh pemerintah desa. Berdasarkan data tersebut, puskesmas mengatur jadwal atas pelaksanaan vaksinasi bagi mereka.
View this post on Instagram
Kepala Dinas Kesehatan Banyumas Sadiyanto menyebutkan, pemkab menyiapkan sekitar 5.000 dosis vaksin. Dengan jatah vaksin sebanyak itu, belum semua lansia akan mendapat vaksin. "Bila dibagi rata dengan jumlah puskesmas sebanyak 40 unit, setiap puskesmasnya akan mendapat jatah sekitar 125 vaksin. Namun, dalam pelaksanaan vaksinasi lansia kali ini, kita distribusikan vaksin di masing-masing puskesmas secara proporsional,'' ujarnya menjelaskan.
Menurut Sadiyanto, jumlah ini dinilai masih sangat sedikit, mengingat di setiap kecamatan ada lebih dari 4.000 warga yang masuk kategori lansia atau usia di atas 60 tahun. Untuk itu, pihaknya telah menetapkan kategori tertentu yang akan mendapat prioritas mendapatkan vaksin kali ini.
Vaksin diperuntukkan bagi lansia yang sehat atau komorbid yang masih diizinkan untuk divaksin. Selain itu, diutamakan bagi peserta prolanis (program pengelolaan penyakit kronis), tokoh agama/tokoh masyarakat, perangkat desa, serta para pensiunan ASN atau TNI-Polri.
Dengan jumlah vaksin yang terbatas, dia menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi bagi para lansia bisa selesai selama dua hari. "Tidak perlu terlalu terburu-buru, tapi juga jangan ditunda terlalu lama," katanya.
Pelaksanaan vaksinasi bagi para lansia terpantau berjalan lancar. Seperti di Puskesmas Rawalo, para lansia yang mendapat panggilan untuk melaksanakan vaksin mengantre secara tertib untuk mendapat giliran. Sebelum dilakukan penyuntikan vaksin, para lansia mendapat pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Percepatan vaksinasi bagi lansia juga akan dilakukan Pemerintah Kota Bandung. Dinas Kesehatan Kota Bandung mengungkapkan, vaksinasi kepada lansia terealisasi sekitar lima persen dari total 118 ribu dosis vaksin. Hingga Jumat (5/3), sudah ada 5.773 orang lansia yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Percepatan vaksinasi bakal dilakukan dengan menambah fasilitas kesehatan.
Untuk menggenjot capaian vaksinasi bagi lansia, pemerintah daerah juga menyulap sekolah sebagai tempat vaksinasi. Hal itu seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Satu sekolah taman kanak-kanak, yaitu TK Al Muhazirin di Keluruhan Pondok Kopi, dijadikan tempat vaksinasi untuk mendekatkan pelayanan vaksinasi kepada warga lansia.
Pada Senin (8/3), empat ruang kelas di sekolah tersebut digunakan untuk vaksinasi bagi 1.950 warga lansia. Sekolah itu dipilih sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi warga lansia karena lokasinya mudah dijangkau, minim undakan, dilengkapi pendingin ruangan, dan berdekatan dengan Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.
View this post on Instagram
"Ini memang menjadi permintaan warga sebab vaksinasi yang dilaksanakan di puskesmas selalu penuh dan jauh juga dari permukiman kami. Kasihan kalau lansia harus ada di situasi begitu," kata Sekretaris RW 09 Kelurahan Pondok Kopi, Endang Sukmana.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Irawan mengatakan, sasaran pelayanan vaksinasi bagi warga lansia di Kelurahan Pondok Kopi sebanyak 1.950 orang dari 11 lingkungan rukun warga. "Ini merupakan yang perdana kita gelar di Jakarta Timur dengan memanfaatkan fasilitas umum seperti sekolahan," kata Indra.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.