Internasional
Biden Bakal Umumkan Sanksi Pangeran MBS
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menolak laporan intelijen AS.
WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, pengumuman sikap AS mengenai Arab Saudi akan diberitahukan pada Senin (1/3). Hal itu diungkapkan olehnya saat ditanya mengenai apakah AS akan memberikan hukuman kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
"Akan ada pengumuman mengenai apa yang akan kami lakukan dengan Arab Saudi secara umum,” ujar Biden, dilansir VOA, Ahad (28/2).
Pemerintah AS telah mendapat kecaman karena dinilai tidak memberi tindakan keras terhadap Mohammed yang dalam laporan intelijen disebut menyetujui pembunuhan terhadap Khashoggi. Dalam laporan juga disebutkan bahwa jurnalis Washington Post itu diajak untuk datang ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 dan kemudian harus kehilangan nyawa di tangan para agen yang ditugaskan untuk menghabisi nyawanya.
Lebih lanjut, disebutkan bahwa Khashoggi dimutilasi dan jenazahnya tidak pernah ditemukan. Pemerintah Arab Saudi mengatakan Khashoggi secara keliru terbunuh dalam sebuah operasi pihak berwenang, tetapi membantah keterlibatan Mohammed.
"Sementara AS tetap berinvestasi dalam hubungannya dengan Arab Saudi, Presiden Biden telah menjelaskan bahwa kemitraan harus mencerminkan nilai-nilai AS. Untuk itu, kami telah memperjelas bahwa ancaman dan serangan ekstrateritorial oleh Arab Saudi terhadap aktivis, pembangkang, dan jurnalis harus diakhiri," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken menjelaskan dalam sebuah pernyataan.
Laporan itu mengatakan, komunitas intelijen mendasarkan kesimpulan pada fakta bahwa Mohammed dikenal memiliki kendali ketat atas pengambilan keputusan di Kerajaan Arab Saudi.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pun telah menolak sepenuhnya penilaian negatif, salah, dan tidak dapat diterima oleh laporan intelijen AS dan mengatakan itu berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat.
Khashoggi, warga Saudi, yang menetap di AS, telah menulis kolom opini yang mengkritik Mohammed. Laporan mengenai pembunuhan tersebut mendorong pemerintahan Biden untuk mengumumkan pembatasan visa terhadap 76 warga negara Arab Saudi.
Blinken mengatakan, mereka diyakini terlibat dalam ancaman para pembangkang di luar negeri. Departemen Keuangan AS juga mengumumkan sanksi terhadap Ahmad Hassan Mohammed al-Asiri, mantan wakil kepala Kepresidenan Intelijen Umum Arab Saudi, dan Pasukan Intervensi Cepat Arab Saudi sehubungan dengan pembunuhan Khashoggi.
Pada Jumat, Departemen Keuangan telah menjatuhkan sanksi pada Ahmad Hassan Mohammed al-Asiri, mantan Wakil Kepala Kepresidenan Intelijen Umum Arab Saudi, dan pelindung bin Salman, yang dikenal sebagai Pasukan Intervensi Cepat (RIF). Menurut laporan, dari 15 orang yang merupakan tim Saudi yang dikirim ke Istanbul pada 2018, tujuh berasal dari RIF.
Di sisi lain, Biden telah menghadapi kritik atas kasus ini karena dinilai gagal menghukum putra mahkota. "Pada akhirnya, hubungan AS-Saudi di bawah Biden mungkin terlihat seperti sebelum pemerintahan Trump," kritik Washington Post.
Khashoggi adalah warga negara AS yang rajin mengkritik Arab Saudi. Ia dibunuh secara brutal dan kemungkinan besar dimutilasi setelah dibujuk oleh pejabat Saudi untuk datang ke konsulat mereka di Istanbul pada Oktober 2018.
Meskipun pada awalnya pemerintah Saudi menyangkal terlibat dalam kematiannya, mereka kemudian terus mengulang pernyataan bahwa pembunuhan Khashoggi merupakan aksi keji oleh kelompok jahat.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.