Hikmah
Menemukan Motivator Terbaik
Tahukah Anda, siapa sesungguhnya motivator terbaik dalam hidup kita?
Oleh ABDULLAH MAKHRUS
OLEH ABDULLAH MAKHRUS
Pernahkah dalam hidup kita mengalami patah semangat? Lesu dan tak bertenaga melakukan aktivitas apa pun? Jika ya, itu pertanda kita sedang mengalami kehilangan motivasi hidup.
Banyak cara bisa dilakukan untuk memotivasi diri. Ada yang membaca buku atau artikel. Menonton tayangan televisi ataupun Youtube dari seorang motivator. Bahkan, rela mengeluarkan biaya besar untuk mengikuti pelatihan motivasi.
Tahukah Anda, siapa sesungguhnya motivator terhebat dan terbaik dalam hidup kita? Yuk simak hadis Rasulullah Muhammad SAW berikut.
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, “Manusia yang paling utama adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Manusia yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah orang-orang berakal.”
Dari hadis di atas kita telah menemukan motivator terbaik dalam hidup kita. Dia adalah kematian. Coba bayangkan, andaikan kita mendapatkan informasi dari dokter bahwa akan mati besok pagi setelah Subuh. Apa yang akan kita lakukan malam ini? Masih mau melanjutkan pekerjaan? Dugem atau maksiat? Korupsi dana rakyat?
Saya meyakini jika seseorang menyadari akan segera menemui kematian, ia tidak akan berani bermaksiat. Ia hanya akan fokus ibadah dan menambah amal kebaikan. Bahkan, jika punya harta saat itu, ia pun akan sedekahkan dengan segera.
Termasuk dalam perkara shalat. Pada bulan Rajab seperti saat ini saat semua orang memperingati peristiwa Isra’ Miraj. Semua ustaz dan kiai mengingatkan sejarah dan hikmah shalat. Hanya saja, masih ada umat yang bahkan dengan sadar mudah meninggalkannya.
Hanya kematianlah satu-satunya motivator yang mampu membuat seseorang mau mengerjakan dan tidak akan meninggalkan shalat. Ia harus menghadirkan dalam benak pikirannya setiap saat. Andaikan ini adalah shalat terakhirku, relakah aku meninggalkannya?
Bahkan, ketika ia terbangun pada tengah malam. Saat dia menyadari dan membayangkan sebentar lagi akan meninggal, ia pasti akan shalat Tahajud. Meskipun ini amalan sunah, yang kebanyakan orang meninggalkannya.
Disadari atau tidak, mengingat kematian adalah senjata paling ampuh agar kita senantiasa bersemangat melakukan ibadah dan kebaikan lainnya. Termasuk mencegah terjadinya aktivitas kemaksiatan, baik terang-terangan maupun sembunyi. Karena, sejatinya kita menyadari di mana pun Allah melihat kita.
Kematian yang jadwalnya masih dirahasiakan hendaknya mengingatkan kita agar senantiasa siap setiap saat. Dengan amal ibadah dan kebaikan yang terbaik secara istiqamah meskipun sedikit. Bukan sekadar mengerjakan amal terbanyak, melainkan hanya dilakukan sekali dan meninggalkan amalan itu setelahnya.
Ingatlah pesan cinta Allah dalam firman-Nya, “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.” (QS al-Mulk: 2).
Uraian di atas semoga selalu menjadi pengingat bagi kita. Sudahkah Anda menemukan siapa motivator terbaikmu kawan?
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.